5. Kesalahan?

558 48 14
                                    

Setelah berkeliling sekolah dan menunjukkan banyak tempat pada Taehyung, Seokjin pun mengajak Taehyung bertandang ke kantin sekadar untuk mengisi perut sekaligus mencari kesayangannya (?).

Sepertinya waktu istirahat akan tiba sebentar lagi, pikir Seokjin.

Taehyung yang melihat Seokjin seperti ingin cepat-cepat sampai di kantin pun heran dan bertanya.

"Hyung, selapar itu kah? Hyung sangat bersemangat dengan kantin dan waktu istirahat," kata Taehyung bercanda dan sesekali terkekeh dengan tingkah Seokjin yang tidak seperti biasanya. Seokjin yang Taehyung kenal dulu jarang sekali tertarik terhadap sesuatu atau lebih tepatnya sangat pandai menyembunyikan perasaan.

Kantin adalah tempat Seokjin dan Jungkook bisa bertemu selama sekolah selain di parkiran. Untuk itu Seokjin cukup bersemangat ketika mengunjungi kantin.

"Tidak juga haha, nanti kau akan tahu sebagus apa kantin kita," balas Seokjin sambil tertawa.

"Ayo! Kita harus cepat," lanjut Seokjin sambil menarik Taehyung untuk mempercepat langkahnya.

Baru beberapa saat duduk dan berbincang di kantin. Beberapa siswa-siswi turut masuk dan akan segera memenuhi kantin, menandakan waktu istirahat telah tiba.

Tak lama setelah gerombolan siswa tadi memenuhi kantin, Jeon Jungkook datang dari pintu yang sama sambil terengah-engah. Sepertinya ia berlari untuk sampai ke sana.

"Hyung!" panggil Jungkook. Ah, betapa sukanya Seokjin mendengar panggilan itu. Panggilan yang sama dari orang lain akan terasa berbeda ketika Jungkook yang mengucapkannya.

Tumben Jungkook datang sendirian, heran Seokjin. Seokjin pun menyuarakan keheranannya.

"Ah, iya, Kookie lupa, Mingyu Kookie tinggal," kata Jungkook sambil nepuk jidat. Lihat, betapa imutnya dia, kekeh Seokjin dalam hati.

Tak lama setelah Jungkook berkata, Mingyu teman Jungkook datang.

Sebenarnya Seokjin tak suka melihat kebersamaan mereka. Tapi mau bagaimana lagi, adiknya cukup sulit bergaul dan hanya akrab dengan si Mingyu.

"Hai Kook," sapa Taehyung. Ah, iya, Seokjin sampai lupa dengan Taehyung.

"Oh h-hai." Jungkook terlihat canggung (?). Loh, dia tak ingat Taehyung?, pikir Seokjin.

"Dia Taehyung, masa kamu lupa Kook. Satu SMP kita."

"Hmmm, aaa Tae Hyung." Ada apa dengan Jungkook, ia tak suka Taehyung (?) padahal dulu mereka suka main bareng.

Ya, sebenarnya Jungkook memang sudah tak menyukai Taehyung sejak SMP, Seokjin saja yang tidak tahu.

"Ah, kalau gitu aku sama Mingyu mau langsung balik ke kelas aja ya Hyung. Babay," kata Jungkook sambil menarik Mingyu yang baru duduk untuk bangkit kembali dan pergi.

"Kau tak akan makan Kook?" Suara Seokjin hanya mengambang di udara karena Jungkook sudah pergi dengan sangat cepat.

🐹🐰 🐹🐰 🐹🐰 🐹🐰

Di rumah berdua saja bukan kali pertama bagi mereka, tapi sekarang rasanya tidak sama karena salah satu atau justru keduanya memiliki perasaan yang membuat suasananya berbeda.

"Hyung, cepetan mandinya. Lama banget, sih. Aku laper!0" rengekan (atau lebih tepatnya teriakan imut wkwk) Jungkook yang sedang bergelung di kasur kamarnya dengan Seokjin terdengar. Namun, yang dipanggil entah mendengar atau tidak.

Seokjin sedang membersihkan diri di kamar mandi, suara air yang mengucur dari keran masih terdengar sedari tadi. Lama sekali hyungnya ini membersihkan diri padahal biasanya 10 atau 15 menit pun selesai. Ini sudah hampir 1 jam, tapi tidak ada tanda-tanda Seokjin akan keluar cepat dari kamar mandi.

Jungkook yang sedang lapar adalah Jungkook yang menyebalkan. Lihat saja kelakuannya, ia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju saklar lampu kamar mandi sekadar untuk menekannya.

Ctek!
Jungkook mematikan lampu ke kamar mandi dimana Seokjin sedang mandi di dalamnya.

Namun, anehnya tidak ada protes dari dalam sana. Suara air keran masih senantiasa terdengar tetapi tidak dengan suara Seokjin.

Jungkook yang khawatir berusaha membuka pintu kamar mandi yang ternyata tidak dikunci sehingga bisa dibuka begitu saja.

Kamar mandi gelap karena Jungkook tidak menyalakan saklar nya lagi tadi, keburu khawatir. Hanya cahaya temaram dari kamar yang menjadi sumber penglihatan.

Kakinya masuk selangkah, matanya celingukan menilik dan menyelisik keberadaan hyungnya di sana.

Di balik kaca buram terlihat siluet tubuh gagah hyungnya di bawah shower, di sampingnya ada keran yang terus menyala walaupun penampungnya sudah penuh.

"Hyung," panggil Jungkook lamat-lamat sembari mendekat.

Tak ada balasan dari yang dipanggil. Akhirnya Jungkook pun masuk sepenuhnya untuk menghampiri hyungnya di balik sana.

"Seokjin Hyu—" panggilannya terpotong karena syok (?) terhadap apa yang dilihatnya saat ini.

Saat masuk tadi Jungkook tidak memikirkan tubuh hyungnya yang akan telanjang karena sedang mandi, yang dipikirkannya hanyalah ketakutan akan kejadian tidak mengenakan yang mungkin terjadi.

Satu hal yang tidak Jungkook sadari karena terlalu sibuk berkaget ria dengan pemandangan segar tubuh hyungnya, yaitu aktivitas yang sedang Seokjin lakukan.

Tubuh hyungnya saja sudah membuat Jungkook sekaget itu apalagi jika ia sadar bahwa hyungnya sedang melakukan hal lain.

Kaki Jungkook terpeleset, tangannya menyenggol salah satu peralatan mandi yang ada di sana hingga menimbulkan bunyi yang cukup nyaring dan tubuhnya limbung.

Matanya tertutup dan tubuhnya bersiap untuk berpapasan dengan lantai kamar mandi yang dingin.

Namun, setelah beberapa detik berlalu tubuhnya tidak juga bersentuhan dengan lantai, yang ada hanyalah sebuah tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

Posisi mereka saat ini sangat awkward. Seokjin yang tidak mengenakan sehelai kain pun sedang memeluk Jungkook di kamar mandi yang gelap dengan sesuatu yang berdiri tegak.

To be Continued

Sejujurnya, aku malu post bab ini tapi gapapa kali ya toh gak akan ada yang kenal juga sama aku wkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Love (Jinkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang