LAST CHAP

8.7K 633 49
                                    

One of my fav pict👆👀







Mew menatap lurus ke arah Gulf dalam diam. Tak terhitung sudah berapa kali ia menghela nafas panjang. Dari siang  hingga malam Gulf masih belum sadarkan diri. Bayangkan saja betapa khawatirnya Mew sekarang.

"Sadarlah kumohon"
"Setelah kau sadar maka...a.aku akan pergi" ucapnya tanpa berpikir lebih dulu.

Baru saja Mew berucap demikian, Gulf langsung membuka matanya. Matanya menatap langit-langit kamar tanpa berkedip. Mew yang menyaksikan situasi aneh itu langsung tersentak. Sepertinya ia sudah tau caranya.

Sementara Gulf masih tak bergerak, Mew langsung menaikinya.

"Kau ingat aku?"

Pandangan Gulf beralih menatap wajah Mew. Mew menaikkan alisnya menunggu respon.

Gulf menggeleng.

Mew mengangguk sesaat kemudian kembali berucap.
"Kalau aku pergi dari hidupmu apa kau masih belum mau mengingatku?"
Tanya Mew memastikan.

Mata Gulf langsung berkaca-kaca. Rahangnya mengeras dan nafasnya memburu.

"Aaarrrrrggghhhh" teriak Gulf memegang kepalanya menahan sakit. Banyak suara suara aneh yang berdengung. Ingatan ingatan kembali menyerangnya. Mew membiarkannya begitu saja.

"Kalau itu maumu maka aku akan pergi" ucap Mew dengan tajam.

Gulf lagi-lagi berteriak. Suhu tubuhnya memanas. Kepalanya terasa mau meledak. Dadanya begitu sesak.

Tapi Mew masih belum melakukan apapun.Ia malah kembali mengulang ucapannya.
"Aku akan pergi"

Gulf tidak tahan. Kata pergi terus saja tergiang-ngiang. Ia tidak rela ada yang pergi. Ia tak mau mendengar kata itu. Ia tak bisa mendengarnya. Cukup lama Gulf merasa tersiksa hingga ia terisak pelan.

Melihat Gulf yang sudah sedikit tenang, Mew kembali mendekatkan wajahnya.

'mari mencoba keberuntungan' batinnya dengan sangat berharap.

"Balas aku jika kau sudah mengingatnya"

Mew memejamkan matanya. Bibirnya ia majukan, mengecup singkat bibir Gulf kemudian mulai mengulumnya. Tangannya meraba leher Gulf, membelainya begitu lembut. Turun ke dada Gulf.

"Enghhh" lenguh Gulf yang mulai terangsang. Tapi Mew malah melepas ciumannya.

"Jangan membalas ciuman ku jika itu hanya nafsu, kau mengerti!" Tegas Mew dan kembali melumat bibir Gulf begitu lembut. Ia memainkan bibir atas, menggigit bibir bawah kemudian memasukkan sepenuhnya kedalam mulutnya.

Terdengar desahan pelan Gulf yang tertahan. Mew mendengar itu. Ia melepas ciumannya lagi.

"Sudah kubilang jangan membalas ku jika itu hanya nafsu" bentak Mew
"Atau aku akan pergi sekarang"

Gulf frustasi, ia menutup telinganya tak tahan. Ini sudah keterlaluan.

Mew mendekatkan wajahnya lagi berniat melanjutkan aksinya tapi Gulf malah mendorongnya.

"PERGILAH PHI...PERGI...PERGIIIII"

Mew tersentak. Setetes air matanya langsung jatuh. Tuhan menjawab doanya. Suara itu. Teriakan itu. Panggilan itu. Itu benar-benar Gulfnya.

Mew langsung menghambur memeluk Gulf. Tangisannya pecah. Tak bisa ia gambarkan betapa bahagianya ia sekarang.

"Kau mengingatku Gulf, kau mengingatku" suara Mew bergetar. Ia tidak bisa mengontrol emosinya. Pelukannya begitu erat. Begitupun dengan Gulf.

OUR WORLD 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang