I. Ending Scene (Special Part I - Our Ending Scene)

677 92 50
                                        


"Komunikasi kita nggak baik Jef. Kamu cenderung nggak peduliin aku, kamu sering diem kalau sama aku." Ucap Rose, ia duduk di samping Jeffrey sembari menatap kedua matanya.

Jeffrey juga menatap mata cewek disampingnya ini, "Rose, aku nggak ada maksud gitu. Besok-besok aku nggak akan ngulangin lagi."

"Nggak usah minta maaf. Aku yang emang dari awal maksa kamu buat bertahan sama aku. Aku yang salah, bukan kamu." Ucap Rose, "aku nggak seharusnya kayak gitu ke kamu. Kamu nggak punya alesan bertahan Jef, emang kamu udah nggak ngerasain apa-apa lagi ke aku sejak kamu tau aku ngelakuin kesalahan besar."

"Ros bukan salah kam—"

"Aku yang minta maaf karena udah nahan kamu selama ini. Seharusnya kamu nggak ngebuang waktu kamu cuma karena aku egois. Aku bener-bener minta maaf, aku harap kamu bisa nemuin kebahagiaan kamu. Lebih baik kita batalin pertunangan kita Jef, aku yang bakalan ngomong ke papa mama aku."

"Kamukamu yakin? Rose, aku udah mutusin buat ada disamping kamu, aku nggak bohong. Aku serius. Kalau ada yang bisa diperbaikin, aku perbaikin buat kamu. Kita perbaikin sama-sama."

Rose menggelengkan kepalanya, "enggak, jadi diri kamu sendiri aja. Aku selama ini banyak nuntut kamu ini itu, sekarang waktunya buat kamu jadi diri sendiri dan cari orang yang bener-bener tepat buat kamu."

Kemudian sejak saat itu, Rose dan Jeffrey sama sekali nggak melakukan komunikasi. Hingga suatu di siang, Jeffrey sedang bekerja, tiba-tiba Rose menghubungi Jeffrey kalau ia akan mengunjungi orang tuanya ke Australia dalam waktu dekat, juga akan memberi taukan keputusan mereka berdua.

Jeffrey nggak bisa berdiam diri, ia juga terlibat disana. Jeffrey merasa ia harus menyelesaikan ini bersama-sama, karena mereka berdua yang sama-sama memulai. Akhirnya Jeffrey mengambil cuti beberapa hari untuk urusan pribadinya.

"Apa?" Mamanya Rose langsung syok. Papanya pun begitu, tapi beliau terlihat lebih tenang. Kalau kakaknya hanya berusaha menenangkan mamanya. Jeffrey dan Rose duduk berdampingan di ruang tamu kediaman keluarga Rose, sambil berharap dalam hati kalau ini adalah keputusan terbaik mereka.

Walaupun Rose dan Jeffrey sudah membulatkan tekad, juga telah melalui diskusi panjang sebelumnya, tetapi tetap saja, kabar pembatalan pertunangan ini terdengar sangat mendadak di telinga orang tua Rose. Mereka nggak pernah mengira, jalan anaknya yang sudah dekat ini tiba-tiba hancur. Walaupun sebenarnya Jeffrey juga nggak pernah menduga hal ini akan terjadi, tapi dirinya juga nggak bisa disalahkan atas terjadinya situasi ini.

"Kalau ada masalah, diselesaikan baik-baik. Jangan langsung ambil keputusan begini." Papanya Rose berusaha berucap dengan tenang.

Mamanya meneguk secangkir teh dan duduk di sofa dengan perasaan bingung, "iya, Rose, nak Jeffrey coba kalian bicarakan baik-baik."

Jeffrey merasa gugup, "ini jalan yang sudah kami putuskan bersama. Kami berdua udah diskusi panjang Tante, maaf."

"Masalahnya apa?" Kak Alisha, kakak perempuan Rose, bertanya.

Jeffrey menggeleng, "nggak ada masa serius kak, hanya saja kami berdua memang nggak cocok. Maaf Om, Tante, Kak."

Papanya Rose menatap Jeffrey dan Rose bergantian, "Kalau nggak ada kenapa harus batal? Jangan gegabah Jeffrey, Rose." Katanya, "Jeffrey, sebagai lelaki, kamu harus bisa tenang dan rasional, jangan langsung memutuskan seenaknya saj—"

SEMESTER AKHIR; Jung Jaehyun [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ