Episode 8

7.8K 463 0
                                    

Lagu: Arsy Widianto dan Brisia Jodie-Rindu Dalam Hati

Kavin berdiri gelisah di atas pelaminan, kepalanya bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mencari dimana keberadaan Alana, matanya menyusuri satu persatu orang yang ada di bawah pelaminan.

Luna masih berbincang dengan temannya, membicarakan entah apa itu. Berbeda dengannya, Kavin hanya menjabat tangan kedua mempelai sambil mengucapkan selamat.

Akhirnya Kavin dan Luna turun dari pelaminan karena ada orang lain yang ingin memberi selamat kepada pengantin. Dia sendiri yakin Luna akan tetap berbincang dengan Farah kalau saja tidak ada orang yang mengantre untuk bersalaman dengan mereka.

Saking fokusnya mencari keberadaan Alana, Kavin sampai tidak mendengar kalau Luna dari tadi memanggilnya.

"Kenapa?"

"Kamu mau ambil makan ngga? Aku laper nih" Katanya masih sambil menggandeng lengan Kavin.

"Yaudah, kamu makan aja"

"Kamu ngga makan?"

"Aku mau minum aja"

Mereka duduk di salah satu meja yang kosong setelah mengambil makan dan minum untuk Luna dan juga untuk dirinya. Luna duduk di seberang Kavin, sedang menikmati makanannya. Dan saat itulah lelaki itu melihatnya dari balik punggung Luna, keluar dari sebuah ruangan-- mungkin toilet--dia terus berjalan lurus dengan matanya yang menatap ke bawah.

Punggung Kavin langsung duduk tegap saat melihat Alana dihampiri oleh seorang pria.

Siapa dia? Apa hubungannya dengan Alana?

Alana tertawa karena ucapan pria di hadapannya yang hanya bisa Kavin lihat punggungnya. Kavin bahkan bisa mendengar bagaimana tawa merdu wanita itu mengalun di telinganya. Oh, bukan karena suara Alana terlampau kencang sampai-sampai bisa didengar orang lain di seberang. Itu karena Kavin terlalu hapal dengan suara ketawa Alana, dan saat melihat wanita itu tertawa, Kavin seolah bisa mendengar bagaimana Alana tertawa di sampingnya.

"Babe, kamu liatin apa? Mukanya serius banget kaya lagi ngitung duit"

Kavin mengalihkan tatapannya ke wajah Luna, lalu terkekeh pelan. "Engga liatin apa-apa, kok" astaga! Kavin merasa berdosa sekali, dia sudah punya Luna tapi masih saja memperhatikan wanita lain.

Luna memutar keplanya ke belakang, mungkin dia masih penasaran sama apa yang Kavin lihat tadi. Atau lebih tepatnya siapa.

Beberapa saat kemudian, alunan musik terdengar, terlihat seseorang sedang menyanyikan lagu All of me di atas panggung. Pandangan Kavin yang sedang menatap Luna tertarik saat melihat pria itu menuntun atau lebih tepatnya memaksa Alana ke dance floor. Terlihat sekali bahwa Alana merasa keberatan, tapi dia tetap meladeni pria itu. Mereka berdansa bersama beberapa pasangan lain. Tanpa sadar Kavin mengetatkan rahangnya saat melihat pria itu menaruh tangannya di pinggang Alana.

"Babe, kita dansa juga, yuk!"

"Hah?" Kavin mengerjapkan matanya terkejut.

Luna bangkit dari duduknya lalu memutari meja dan berhenti di samping lelaki itu, tubuhnya membungkuk dengan sebelah tangannya terulur sementara sebelahnya lagi terlipat di balik punggung "Would you like to dance with me, Prince?"

Kavin terkekeh lumayan kencang, tingkah Luna persis seperti adegan yang ada di film disney. Tapi ini kebalikannya, princess yang mengajak prince-nya berdansa. Lalu tangan Kavin terulur untuk menyambut ajakan Luna. Mereka berjalan ke arah dance floor dan mulai berdansa. Luna memeluk leher Kavin dan lelaki itu memegang pinggangnya.

The Unfinished Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang