Chapter 22

4.6K 259 15
                                    

Hiiii 👀

.

.

.

Happy Reading ❤

Dua jam setelah kepulangan Kania dan kini masih terus menangis. Bayangan kejadian di toko buku itu terus berputar di kepalanya seperti kaset rusak. Siska terus menelponnya hingga ribuan kali karena khawatir dengannya akan tetapi Kania tidak mengangkatnya. Keadaan Kania saat ini benar-benar kacau, mata yang membengkak akibat nangis terlalu lama dan hidung yang memerah. Dia bahkan belum mengganti pakaiannya sejak pulang tadi. Saat ini jam menunjukkan pukul 16:00 dan dalam 1 jam mendatang orang yang menjadi penyebab Kania menangis akan pulang.

"Assalamualaikum. Sayang, kamu dimana?" Ucap seorang lelaki

Dipanggil berkali-kali tetapi tidak ada jawaban satu pun. Karena penasaran, dia pergi ke kamar di lantai atas dan menemukan wanitanya sedang menangis. Lelaki yang dilihat oleh Kania dan Siska di toko buku itu adalah Arka dan wanita yang bersamanya masih menjadi misteri. Dia sangat khawatir dan bertanya.

"Sayang, kamu kenapa nangis? Siapa yang bikin kamu nangis, bilang sama aku, bakal aku kasih pelajaran dia" Ujar Arka tegas tanpa mengetahui bahwa dialah orang nya

"Emangnya kalau aku kasih tau, apa yang akan kamu lakuin?" Tanya Kania dengan suara serak

"Aku bakalan pukul dia dan gak aku maafin. Berani-beraninya dia bikin kamu nangis" Jawab Arka dengan penuh keseriusan

"Kamu yakin dengan ucapan kamu?" Tanya Kania memastikan

"Iya sayang aku yakin. Sekarang kamu kasih tau aku siapa orangnya, bakal aku hajar dia" Ujar Arka tidak sabaran

"Oke, aku akan kasih tau kamu siapa o.rang.nya"Ujar Kania sambil menekankan kata "orangnya"

Lalu Kania berdiri dan menarik Arka ke depan cermin, Arka yang tiba-tiba di tarik kaget dan gak paham, lalu dia nanya ke Kania.

"Sayang, kenapa kamu tiba-tiba narik aku? Terus kenapa kita di depan cermin kaya gini?" Tanya Arka kebingungan

"Kamu kan tadi tanya ke aku siapa orang yang udah bikin aku nangis, sekarang aku tunjukkin ke kamu orangnya" Jawab Kania dengan suara yang penuh rasa kecewa

"HAH?? Maksud kamu? Aku gak paham sama sekali" Ujar Arka yang masih belum mengerti apa yang dimaksud oleh Kania

"Sekarang kamu liat ke depan dan kamu akan ketemu sama orangnya" Ujar Kania dengan malas

Lalu Arka melakukan apa yang dikatakan oleh Kania dan dia melihat pantulan dirinya sendiri di cermin. Saat itu juga, Arka akhirnya mengerti sekaligus bingung kenapa dia yang bikin Kania nangis. Lalu dia bertanya ke Kania.

"Tunggu, apa yang udah aku lakuin sampe bikin kamu nangis? Pliss kasih tau aku" Ujar Arka

"Kamu yakin gak tau apa yang udah kamu lakuin atau kamu pura-pura gak tau?" Tanya Kania dengan wajah yang datar

"Engga say..

"Jangan panggil aku sayang, panggil pake nama aku" Ujar Kania yang membuat Arka kaget

"Engga Kania. Aku beneran gak tau apa yang udah aku lakuin sampe bikin kamu nangis, makanya aku nanya ke kamu" Ujar Arka

"Kamu ada dimana jam 13:45?" Tanya Kania tanpa melihat lawan bicaranya

"Engg, aku pergi ke toko buku" Ujar Arka

"Sama siapa kamu pergi? Buku apa yang kamu beli?" Tanya Kania

"Aku pergi sendiri. Buku tentang bisnis" Ujar Arka

Kania yang tau kalau yang dikatakan Arka bohong Cuma bisa senyum dan pergi ninggalin Arka di kamar itu. Arka yang merasa bersalah karena udah bohong hanya diam ketika Kania pergi dan tidak berusaha untuk mencegahnya. Kania pergi dari rumah dan dia berfikir untuk pergi ke rumah Siska, dia gak mau pulang ke rumah orang tua nya karena gak mau orangtua nya sedih liat anaknya dalam keadaan yang gak baik-baik aja. Kania pergi ke rumah Siska dengan taxi online, selama perjalanan Kania gak berhenti nangis. Setelah sampai, Kania mengetuk pintu kost Siska dan gak lama Siska keluar dan terkejut melihat sahabatnya datang dalam keadaan yang sangat buruk.

"Kania, lu kenapa jadi kaya gini? Ayo masuk dulu!" Ujar Siska

Lalu mereka masuk ke dalam dan Kania menceritakan semuanya ke Siska. Siska yang mendengar hal itu langsung kesel dan pengen datengin Arka untuk minta kejelasan. Tapi Kania ngelarang.

"Sis, mala mini gw tidur di kostan lu ya. Gw mau tenangin diri gw dulu. Gak apa-apa kan?" Tanya Kania

"Kaga papa, tenang aja. Anggep aja rumah sendiri" Ujar Siska

Siska mengajak Kania untuk menonton film di laptop nya agar Kania gak sedih lagi, mereka menonton selama 4 jam dan Kania yang udah lelah karena terus-terusan nangis ketiduran dan Siska yang melihatnya merasa kasihan. Karena Siska juga sudah mengantuk, akhirnya dia memutuskan untuk tidur. Untungnya besok mereka tidak ada kelas, jadi gak perlu khawatir kalau telat bangun.

Sinar mentari pagi yang cerah masuk melalui jendela kamar dan membuat dua orang sahabat yang sedang tertidur pulas menjadi terusik dan akhirnya terbangun. Pagi ini cerah tetapi tidak dengan Kania, suara kicauan burung yang merdu tak mampu membuat Kania merasa bahagia. Saat sedang sarapan, tiba-tiba pintu kamar Siska ada yang ketuk lalu Siska membukanya dan ternyata yang dateng Kak Kevin. Kania yang tau kalau kakaknya dateng, buru-buru pergi ke kamar mandi tapi terlambat. Kak Kevin memanggilnya dan mendekat, saat udah di depan Kania Kak Kevin langsung memeluknya.

TBC.

HAIII SEMUANYA, SEMOGA KALIAN SUKA YA SAMA CERITANYA. JANGAN LUPA DI VOTE, MAKASIIHHHH 😊 

My Dosen My HusbandWhere stories live. Discover now