[1] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

149. Menjadi Musuh Nomor Satu

Lu Xia melihat hasilnya di papan pengumuman untuk terakhir kalinya dan berbalik untuk pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Chang Yingying menatap Lu Xia dari belakang dan menghela napas dalam-dalam.

Meskipun Lu Xia tidak berkata apa-apa, dia pasti merasa tidak enak. Bagaimanapun, dia telah menghabiskan seluruh waktu luangnya untuk belajar. Tekadnya yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat Chang Yingying merasa kasihan padanya.

Tapi sayangnya… Lu Xia masih dikalahkan oleh saudara perempuan angkatnya dari pedesaan. Chang Yingying menggelengkan kepalanya sebelum mengejar Lu Xia.

***

Huo Yao tidak pergi ke papan pengumuman untuk melihat hasilnya. Dia berhasil memperkirakan skor totalnya setelah Chen Yu memanggilnya ke kantor minggu lalu untuk membahas nilai bahasanya.

Sebelum Huo Yao memasuki Sekolah Menengah No. 1, dia telah memeriksa sistem penilaian sekolah. Mempertimbangkan nilainya, dia mungkin akan menjadi yang kedua, jika tidak pertama.

Bagaimanapun, Huo Yao tidak bisa membantu tampil buruk dalam bahasa.

Meng Ying kembali ke kelas setelah memeriksa nilainya. Dia melihat Huo Yao duduk dengan tenang dan merasa sangat kesal.

Sejak dia mengetahui bahwa Huo Yao buruk dalam bahasa, dia diam-diam bersikap sombong. Bagaimanapun, dia adalah orang yang menderita guncangan kasar sepanjang waktu, jadi menurut hukum alam, dia juga pantas menang. Jika dia bisa melihat Huo Yao menderita kekalahan, itu akan menyenangkan.

Pada akhirnya, hehehe, dia menyadari bahwa dia adalah seorang pemula.

Tidak mungkin bagi Huo Yao untuk mendapatkan nilai buruk dalam hidupnya.

Dia telah berdiri pertama di seberang level!

Mungkin Huo Yao mendeteksi tatapan iri yang dilakukan Meng Ying padanya, jadi dia berbalik ke samping untuk melirik Meng Ying. Dia berinisiatif untuk bertanya padanya. “Apa kamu sudah selesai memeriksa nilainya? Berapa banyak?"

“Kamu mencetak 692 poin dan menjadi yang pertama di seluruh kelas,” kata Meng Ying tanpa menyebutkan nilainya sendiri. Lalu dia berhenti selama dua detik sebelum dia bergumam. “Bukankah kamu bilang kamu payah bahasa? Kamu pasti bercanda!”

"Jika aku tidak payah dalam bahasa, aku mungkin tidak akan mendapat nilai 692 saja," kata Huo Yao sambil mengangkat bahu.

Bibir Meng Ying bergerak-gerak. Pukulan itu selalu datang tanpa diduga. Untungnya, dia sudah terbiasa sekarang.

Meng Ying menggelengkan kepalanya dan berkata, “Biar kuberitahu, Yi Lianfan dari Kelas Roket selalu menjadi yang teratas sebelum kamu dipindahkan. Dia hanya mencetak satu nilai kurang darimu kali ini."

Meng Ying mengangkat tangannya dan membuat tanda. “Tahukah kamu apa satu poin itu? Dia mungkin akan mengalahkanmu lain kali! Terutama karena kamu buruk dalam bahasa.”

Huo Yao memiliki kesan yang tidak jelas tentang nama ini. Dia telah berpartisipasi dalam Lomba Kuis Nasional dan menjadi yang kedua kalinya. Dia tepat di belakangnya.

“Yi Lianfan adalah orang yang bangga. Kamu terjun payung entah dari mana dan mencuri gelarnya, jadi dia mungkin akan memperlakukanmu seperti musuh nomor satu.” kata Meng Ying sambil menyandarkan dagu ke tangannya.

“Tapi Yi Lianfan sangat tampan, jadi tidak rugi meskipun kamu menarik perhatiannya!”

Huo Yao melirik tatapan mata berbintang Meng Ying. Dia berkata sambil mendengus, "Apakah kamu ngiler?"

Meng Ying secara naluriah mengusap sudut bibirnya dan menyadari bahwa Huo Yao sedang menggodanya. Dia berbalik untuk menatapnya dengan marah dan membalas. “Sister Big Shot, kamu menjadi semakin jahat.”

Huo Yao memiringkan kepalanya dan mengangkat alisnya. Aura lesu dan jahat terpancar dari wajah Huo Yao. Dia memiliki ciri-ciri yang sangat indah sehingga Meng Ying akhirnya menelan ludahnya.

Pergilah ke neraka, Yi Lianfan! Huo Yao jelas merupakan orang paling keren di dunia!

***

Di suatu pagi, semua kecurigaan seputar nilai Huo Yao menghilang setelah hasil tes bulanan keluar.

Dan Lu Xia dalam suasana hati yang buruk sepanjang hari karena hasil ini.