24

4.1K 194 10
                                    

Jangan lupa Vote & Comment.


"Kau tidak berencana untuk bercerai saja dengan Si Brengsek itu?"

Aku mengangkat satu alisku. Sebenarnya Entahlah aku pun tak tahu harus bagaimana. Bercerai atau bertahan?

"Ku rasa kau harus bercerai"

***

Kembali,aku memikirkan kata yg diucapkan Lian beberapa jam yg lalu. Ck,gara-gara dia aku tidak tidur dengan tenang malam ini.

Apa aku harus bercerai saja dengan Arthur?

Ah,tapi tetap saja aku masih memikirkan nasib Ibuku.

Drttt...Drrttt

Aku melihat nama si penelepon yg tertera di Handphone ku sekilas,lalu dengan cepat aku mengangkatnya.

"Iya,kenapa?"

'Sialan! Kau tidak merindukanku? Teman macam apa kau ini?'

"Sebelum itu tanyakan pada dirimu,kenapa kau berteman dengan orang sepertiku"

'Ck,lupakan itu...Bagaimana kabarmu?'

"Aku baik-baik saja,kenapa?"

'aku tidak percaya ini,kau tidak menanyai kabarku?'

"Untuk apa?"

'kupastikan jika kau berada disini akan ke pukul kepalamu itu'

Aku hanya mengangkat bahuku tidak peduli, sebenarnya hanya refleks saja sih. Yang menelepon Deran,Si Kunyuk itu menelepon sekitar jam 4 pagi,dan ya, bisa-bisanya karena ucapan Lian sebelumnya tentang cerai aku tidak bisa tidur bahkan sampai jam 4 pagi.

"Kenapa kau menelponku?"

'aku hanya ingin curhat..hehe'

"Iki hinyi ingin cirhit hihi"

Aku mengulang apa yg Deran katakan dengan nada ejekan,bisa-bisanya dia curhat sepagi ini,kalau aku tidak ingat dia yg selalu meminjamkan bahunya mungkin aku sudah mematikan panggilannya saat ini juga.

'jangan mengejekku'

"Iya-iya aku minta maaf,jadi kau ingin bercerita tentang apa?"

Dia diam, hanya terdengar hembusan nafasnya saja,ada jeda beberapa detik sampai dia berbicara lagi.

'jangan tertawa setelah mendengarnya...sebenarnya aku...aku sedang mencintai seseorang'

Oke,Asya jangan tertawa,dia akan merajuk kalau kau tertawa,aku berusaha menahan tawaku,jadi dia menelponku pagi-pagi buta begini karena hanya ingin bercerita tentang kisah percintaanya?

"Lalu? Tunggu apa lagi?kau dekati saja dan tembak dia"

'masalahnya...dia sudah bersuami'

Hah? Tunggu tunggu,Deran menyukai seseorang yg sudah bersuami?

"Hah?apa aku tidak salah dengar? Kau menyukai wanita yg bersuami? Kau gila? Kau mau menjadi perusak rumah tangga orang?"

'Ck,bukan begitu loh Asya sayang,aku masih waras dengan tidak melakukan tindakan itu,huh perusak rumah tangga orang? Yg benar saja,kalimat itu tidak ada dalam kamus seorang Deran'

"Lalu?"

'iya maka dari itu aku juga bingung'

"Hmm...kenapa kau menyukai wanita itu?"

Sebenarnya,aku ingin berusaha memberi saran semampuku,tapi masalahnya,dia---maksudku wanita yg sedang dicintai si kunyuk itu sudah bersuami,jalan keluar satu-satunya ya menurut ku Deran lah yg harus menyerah dengan perasaanya.

Sudahi Saja.[✓]Where stories live. Discover now