12{nyaa}

6.6K 1.1K 61
                                    


Aron

Vloe memangku pelipisnya seraya mengurus beberapa dokumen di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vloe memangku pelipisnya seraya mengurus beberapa dokumen di tangannya. Pintu diketuk menampilkan Aron yang membawakan secangkir caramel panas diatas nampan, terselip sebuah surat resmi disana.

Pelayan itu melirik majikannya,"Nona, Anda masih bekerja di saat tempat ini masih seperti kapal pecah?"

"Memang kamu pernah melihat kapal pecah?"

Aron berdeham sebelum menjawabnya,"itu hanya perumpamaan,"

Vloe mencibir tanpa melihatnya,"nanti juga rapi seperti semula,"

Membungkuk, Aron keluar menutup pintu membiarkan Vloe sendiri.

***

Gadis mungil itu meregangkan tangannya setelah berkutat penuh dengan hampir seribu dokumen. Ia melirik secangkir caramel yang masih panas di sisi kanan, mengernyit ketika melihat secarik kertas terselip di sana. Sambil meminumnya, Vloe membaca surat itu, resmi dari putra mahkota yang setuju bertemu dengannya, nanti. Vloe mendelik, nanti?! Sudah gila pria itu, seenak jidat mengatur waktu.

Dengan segera ia bangkit untuk keluar menuju kamar. Saat di depan pintu, anak kecil menubruknya, Diego. Bocah itu tersenyum lucu bak kucing padanya.

Dahi Vloe berkerut tipis,"Diego, ada apa dengan kepalamu?"tanya ia mengelus dua telinga kucing di atas kepala adik angkatnya.

Diego nampak senang, kedua pipinya bersemu,"kakak lupa? Nanti malam bulan purnama, kaum serigala menjadi kuat begitu pula denganku!"

Kedua alis Vloe terangkat,"begitu, jadi kamu kaum serigala. Itu kesempatan bagus," gadis itu tersenyum merasakan rencana penyerangan pada bangsa iblis yang sempurna. Dengan meningkatnya kekuatan malam ini, akan mudah melakukan segala hal yang berat.

"Kakak Vloe,"

Vloe berdehem seraya menunduk menatap bocah yang lebih pendek darinya itu. Diego menatapnya dengan bola mata membesar yang berkaca-kaca dan lucu.

"Usap kepalaku, kumohon~"

Terkekeh, Vloe mengelus surai hitamnya,"astaga kamu sangat imut Diego,"

Melihat adiknya yang nampak senang Vloe ikut tersenyum,"kuharap kamu menggunakan kesempatan malam ini dengan baik ya, Diego,"

Diego nampak mengangguk-anggukkan kepalanya sampai usapan tangan Vloe di rambutnya berhenti.

"Kak Vloe..." Yang dipanggil menoleh dengan tatapan bertanya, Diego masih memasang wajah kucingnya.

"Nyaa~"

Saat itu juga merasa detak jantungnya melaju cepat, pipinya merona menatap keimutan adiknya itu. Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

 Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Heir to The Crown{End}Where stories live. Discover now