04{Edward}

7.6K 1.2K 5
                                    

|Edward|

.


"Edward/Adik/Kakak"

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Edward/Adik/Kakak"

"Apa yang kamu lakukan pada Diego, Edward?"

Edward mengernyit tak suka,"dimana kakak memungut budak itu?! Aku tak menyukainya! Dia kotor dan dekil!"

Sedikit terkejut dengan ucapan Edward, Vloe sadar, memang karakter adiknya itu kasar.

"Edward, mulai sekarang dia adalah adik angkat kita, tak apa bukan? Lihat..." Vloe tersenyum menengadahkan wajah Diego seraya mencubit pelan pipinya,"... Dia menggemaskan,"

Edward semakin kesal melihat itu,"kakak!!!"

Beberapa pelayan dan Diego terlonjak kaget mendengar nada tinggi Edward. Laki-laki itu menggeram kesal ke arah Vloe dan Diego, surai merahnya seakan mewakili kekesalannya yang berapi-api.

"Aku tak menyukainya!! Mengapa kakak begitu memperhatikannya sementara aku yang baru datang tidak disambut sama sekali!! Kakak menyebalkan!!"

"Ed— Edward!!"

Edward berbalik pergi meninggalkan aula pertemuan. Dan sekarang Vloe terdiam, manik violetnya melihat ke arah Diego yang gemetar memeluknya. Kasihan sekali, tetapi Edward adalah adik kandungnya, dia masih sama kecilnya walau lebih besar dari Diego. Walaupun secara umur Diego sudah beratu tahun.

Menghela napas, Vloe tersenyum seraya menoleh ke arah Aron yang juga diam menatapnya,"tolong antarkan minuman coklat itu ke kamarku ya, Aron?" Aron mengangguk menurut sebelum berbalik.

Vloe menjajarkan tingginya dengan Diego seraya mengusap surai hitamnya lembut,"Diego, kakak percaya suatu saat kamu akan menjadi laki-laki yang tidak membutuhkan perlindungan siapa pun, kamu makanlah dulu ya? Kakak akan menyusul nanti, mengerti?"

Diego mendongak setelah mengusap air matanya,"tapi kakak pasti lapar bukan? Apa tak apa? Ji—jika boleh, aku akan menunggu untuk makan bersama kakak,"

"Jangan memaksakan diri jika tidak kuat menahan lapar,"menepuk kepala Diego sekali, Vloe mengedik pada pelayan yang disana untuk menemani Diego.

Vloe melanjutkan langkahnya menuju taman di belakang kastil, ia mengeratkan jubahnya. Erdwad, adiknya, bocah itu tengah tiduran di salah satu kursi, tampak jelas dari raut wajahnya yang menahan kesal. Kupu-kupu yang bersinar kebiruan di malam hari bahkan tampak menghindarinya.

Laki-laki bersurai merah itu tampak mengernyit kala merasakan sinar bulan yang terhalang sesuatu. Saat membuka ma tanya, sesosok gadis cantik dengan surai silver menatapnya dengan senyum tipis. Rambutnya itu terkibas angin perlahan.

"Sepertinya, kamu masih marah ya?"

Beberapa detik dilalui dengan diam sampai Edward menghela napas kesal,"kenapa kakak memungut budak itu?!"ujarnya dengan ketus.

The Heir to The Crown{End}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora