00 : prolog

1K 101 60
                                    






ㅡㅡㅡ






"Mah, rumah sebelah ada yang baru pindahan ya?"

Wanita yang tengah memasak makan malam untuk keluarganya itu mengangguk, "Iya. Dari Kanada tuh, cowok, seumuran kamu katanya."

Laki-laki berambut hitam pekat itu memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. "Hm."

Malas sekali mendengar berita seperti ini. Pasalnya Jungwoo tahu ia harus berkenalan dan bersosialisasi dengan orang baru.

Ia benci berteman.

Laki-laki itu memakai kembali headphone-nya untuk mendengarkan lagu dengan tenang. Persetan dengan tetangga barunya.

ㅡㅡㅡ

"Mark Lee, Tante."

Jungwoo berdecih pelan mendengar suara laki-laki itu yang seolah-olah dibuat halus.

Entahlah, ia membencinya.

"Kelahiran 1998, bukan? Kalo iya sama kayak Juwu, dong, bisa temenan kaliann-"

"Mah, it's Jungwoo, not Juwu."

Mark melirik ke arah Jungwoo yang cemberut melipat tangannya, sedikit tersenyum melihatnya.

Gemas- ah tidak. Kekanak-kanakan.

"Bukan, Tante. Aku 1999, setaun lebih muda berarti."

Jungwoo mengangkat satu alisnya. Baguslah, pertanda mungkin ia bisa membabunya.

"Ayo dong, kalian kenalan. Main bareng gih sanaa," ibu Jungwoo dan Mark menyikut keduanya. Namun hanya dibalas oleh decakan dari bibir Jungwoo.

Ibu Jungwoo tertawa canggung, "Aduh maaf ya, ini Juw- Jungwoo, emang susah banget diajak kerja sama- Jungwoo mau kemana-"

Laki-laki berusia enam belas tahun itu bangkit dari kursinya dan langsung melangkah pergi dari tamunya, sepertinya kembali ke kamar.

Terkadang memang susah mengatur anak yang penyendiri, keras kepala, kasar, dan galak.

Langkah kakinya yang berat selama beberapa menit akhirnya membawanya sampai ke kamarnya.

Jungwoo kembali tersenyum tipis, melempar dirinya ke tempat tidur.

Dinding kamarnya terpampang banyak poster Bon Jovi, dan White Lion, juga beberapa Guns N' Roses. Hanya Jungwoo dan selera musiknya yang tertinggal pada zaman sembilan puluhan.

Jungwoo merogoh ponselnya dalam saku celananya, mendengar ada pesan masuk dari seseorang.

Lana
Woo~~~~
Keluar yuk :(

"Apaan SKSD banget anjing," gumam Jungwoo kembali melempar ponselnya asal, membuat suara dentuman yang lumayan keras. Lupakan harga benda tipis itu yang berharga kurang lebih sepuluh juta. Ia dapat membelinya kembali.

Tok! Tok!

"Kenapa, Mah?"

"It's Mark."

Jungwoo membulatkan matanya dan langsung melompat berdiri. Ia panik setengah mati, dengan sisa kedua tangannya ia mengambil celana dalam dan kertas-kertas tugas yang berserakan di lantai, gitarnya yang tergeletak di dekat pintu, menghapus jejak di laptop-nya karena ia baru mengakses- kalian tahu apa maksudnya.

Jungwoo menghela napas yang dalam sebelum membukakan pintu untuk tamunya yang entah kenapa tiba-tiba dengan kurang ajar mendatanginya.

"Apa?"

NEIGHBOUR. MARKWOOUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum