𝙼𝚢 𝙽𝚒𝚗𝚒

6.1K 678 157
                                    

Chao Phraya River...

Dengan tangan yang bertautan satu sama lain, Jennie dan Lim berjalan menyusuri sungai yang sangat terkenal di Thailand

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan tangan yang bertautan satu sama lain, Jennie dan Lim berjalan menyusuri sungai yang sangat terkenal di Thailand. Pemandangan pada malam hari di sungai ini memang lebih indah, jika dibandingkan dengan pemandangan di siang hari.

Mau Jennie ataupun Lim sama-sama tidak bersuara. Keduanya sibuk menikmati suasana romantis ini dalam diam, namun itu tidak bertahan lama, karena Jennie memutuskan untuk memecahkan keheningan diantara mereka.

"Jadi, sejak kapan?" Jennie menghentikan langkah kakinya, melepas tautan tangan mereka, kemudian menatap Lim dengan tatapan berbinar-binar. Lim juga ikut menghentikan langkah kakinya, lalu menatap balik Jennie.

Bodyguard yang mengikuti keduanya juga ikut berhenti dan memberikan jarak beberapa meter dari kedua insan yang sedang dimabuk cinta itu.

Sesaat, tidak ada jawaban sedikit pun yang keluar dari bibir Lim, namun keduanya saling menatap satu sama lain dengan tatapan penuh cinta. "Apa maksudmu?" Lim balik bertanya.

Sebenarnya Jennie merupakan tipe orang yang mudah kesal saat seseorang membalas pertanyaannya dengan sebuah pertanyaan, namun untuk hari ini Jennie memberikan toleransi. Khusus untuk hari ini, dia tidak ingin marah-marah.

"Sejak kapan kau mencintaiku?" Jennie bertanya lagi, kali ini dia memperjelas pertanyaannya. Jennie akui jika pertanyaan pertamanya tadi memang terdengar ambigu, jadi wajar jika Lim tidak mengerti.

"...jika aku bilang sejak awal kita bertemu, apa kau percaya?" Senyum Jennie tenggelam, dan kini wajahnya jelas menampilkan gurat kebingungan di sana.

"Benarkah?" Jennie terlihat antara mau percaya atau tidak. Jika benar Lim sudah mencintainya sejak awal mereka bertemu, sikap Lim terlampau kaku dan dingin untuk orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama bukan?

"Apa kau ingat momen saat kita pertama kali bertatap muka di mansion hari itu?" Jennie mengangguk. "Saat mata kucing ini bertabrakan dengan mataku, aku merasa bahwa jantungku berdebar kencang. Aku hanya menahan diriku saja untuk tidak bertingkah aneh di hadapanmu, dan juga di hadapan nyonya Kim." Jelas Lim.

"Lalu...apa kau ingat dengan kejadian di lift setelahnya?" Jennie tampak berfikir. "Kejadian gas beracun itu?" Tanya Jennie memastikan, dan Lim mengangguk.

"Aku membawamu ke ruanganmu, kau tidak sadarkan diri dan aku menungguimu. Tapi begitu kau bangun, kau bahkan tidak menghargai usahaku. Aku emosi sekali saat itu, karena kupikir kau ini tidak tahu terima kasih, namun sekarang aku sadar." Jennie menaikkan sebelah alisnya.

"Sadar apa?" Tanyanya. "Aku sadar, jika aku emosi bukan karena kau tidak mengucapkan terima kasih kepadaku. Aku emosi karena aku ingin keberadaanku disadari olehmu, walau cuman sekali saja." Jawab Lim.

"Terus, apa kau ingat aku pernah berkelahi dengan Kai di ruanganmu?" Lagi-lagi Jennie mengangguk dengan polosnya. "Percayalah Jennie, aku bukan orang yang asal main kasar hanya karena kesombongan seseorang. Aku ini seorang bodyguard. Sebelum mengawalmu, aku sudah mengawal banyak orang. Bermacam-macam sifat manusia dengan mudah aku hadapi. Kesombongan Kai, sebenarnya bukan apa-apa bagiku. Aku bahkan sudah pernah berhadapan dengan orang yang lebih parah dari itu. Yang membuatku menghajarnya hari itu adalah, karena kecemburuanku. Aku tidak suka dengan dirinya, karena dia adalah kekasihmu. Aku sengaja mempermalukannya di hadapanmu, karena aku ingin kau tahu bahwa Kai itu tidak lebih dari seorang banci. Kupikir banci di Thailand lebih macho ketimbang dengan dirinya." Jelas Lim.

Limario's Lover [COMPLETE]Where stories live. Discover now