part 66

760 69 9
                                    

Tiati ama typo,, jangan lupa votement okeh?? Happy reading guys!!







°°°

Sekarang mereka sedang ada dirumah sakit menunggu lisa, sungguh mereka khawatir setengah mati.

Jennie menghampiri eunwoo lalu menarik kerah bajunya. "Udah puas lu hah?! Udah puas lu membuat lisa menderita?!" emosi jennie, eunwoo hanya diam.

"Udah jen!" ucap jackson. "Gw nggak ngomong sama lu yaa babi!" bentak jennie, mereka semua terdiam. Sekarang, jennie terlihat seperti lisa kedua.

"Udah puas lu hah?! Jawab gw goblok!!" maki jennie lalu memukul eunwoo bertubi-tubi. "Udah kak! Ini rumah sakit,, kalo dimarkas lu gebukin nggak papa,, sekalian aja mati orangnya" sinis yeji. "Benar kata yeji jen,, kalo mau gebukin eunwoo jangan disini dimarkas aja!" ucap rose menenangkan jennie.

Jennie hanya menatap tajam eunwoo lalu menghempaskan eunwoo dengan keras dan kembali duduk di sebelah yeji. Jennie mengurut keningnya, pusing dia tuh. Rose udah pengen nangis ngebayangin lisa kayak tadi. Sedangkan jisoo cuman ngelamun, dia mikirin gimana kondisi lisa sekarang.

2 jam kemudian, dokter devan keluar dari ruangan. "Bagaimana kondisi anak saya dok??" tanya dara. "Jantungnya sempat berhenti" ucap dokter devan, semuanya memekik histeris.

"Tapi kami berhasil memicunya" lanjut dokter devan, merekapun menghela nafas lega. "Tapi sekarang kondisi pasien kritis" ucap dokter devan lagi, bagai terbang ke langit kemudian dihempaskan kembali. Begitu kondisi mereka sekarang.

"Apa kami boleh menjenguknya??" tanya dara. "Boleh,, tapi setelah pasien dipindahkan ke kamar inap" jawab dokter devan. "Baiklah kalau begitu,, pindahkan keruang vvip yaa!" pinta dara yang diangguki dokter devan.

"Kalian pulang lah!" ucap dara dingin pada exoshapiretxt. "Tapi tan!" bantah eunwoo. "Belum puas kamu membuat anak saya nangis??" tanya dara dingin, mereka terdiam.

"Belum puas haa!!" bentak dara. "Ryujin,, tolong panggil luhan kesini" pinta dara pada ryujin lalu melirik serena yang tengah tertidur dibahu yuna.

"Sekarang pulanglah! Saya tidak ingin berurusan dengan kalian" ucap dara dingin. "Tan! Saya mohon! Beri saya kesempatan!" pinta eunwoo, dara menepis tangan eunwoo yang berusaha meraih tangannya.

"Kesempatan tidak pada saya,, tapi pada lisa. Lagian lisa sudah tidak membutuhkan pria sepertimu eunwoo,, dia sudah memiliki malaikat penjaga disampingnya" ucap dara dingin, rahang eunwoo mengeras. Matanya tertuju pada kun yang sedang memainkan hpnya.

Eunwoo pun berjalan ke arah kun dn mengambil ancang-ancang untuk memukul pria itu. Namun aksinya dicegah.

"Mau ngapain kamu?! Mau mukul kun?! Mau mukul malaikat penjaganya lisa?! Kamu punya nyawa berapa emang?!" sinis dara. "Perkenalkan dia adalah cai xukun xavier,, sepupu sekaligus malaikat penjaganya lisa" ucap yuna, kun mendelik tajam kepadanya. Emang yuna nggak ada akhlak.

"Kalo lu masih berani buat lisa nangis,, siap siap lu habis ditangan gw" sinis kun lalu pergi dari sana. "Pergi!" usir dara sambil memainkan telunjuknya seolah mengusir mereka.

Setelah pergi, mereka menuju kamar lisa. "Gila sih! Kak rena berat amat anjir!!" umpat yuna, pasalnya gadis itu disuruh menggendong serena ke kamar lisa. "Rasain pembalasan gw!" ledek kun.

"Gw pengen nangis liat lisa yang dipenuhi alat alat medis kek gini" ucap tzuyu. "Ya! Nggak kuat gitu gue liatnya!" timpal jihyo. "Udah udah! Kita harus berdoa agar lisa cepat sembuh!" ucap minzy, ibunya jisoo. Mereka mengangguk lalu berdoa untuk kesembuhan lisa.

"Anak anak! Kami harus kembali kerumah,, besok tante akan kesini lagi. Tolong jagain lisa yaa!" pinta dara. "Oh ya! Luhan akan kesini menjemput serena,, besok jangan sarapan,, tante akan membawakan sarapan untuk kalian" lanjut dara lalu keluar dari kamar inap lisa.

"Mending kalian pulang,, biar kami yang jagain lisa" ucap jennie. "Nggak papa nih jen?? " tanya nayeon nggak enak. "Nggak papa,, besok kita gantian jaganya" jawab rose yang diangguki jennie.

"Mending lu semuanya pulang aja,, biar gw, ryujin, sama yuna yang jaga lisa untuk malam ini" ucap kun. "Bener kata bang kun,, lu semua udah capek kak! Mending kami aja yang jaga,, lu istirahat sono!" usir ryujin.

"Nggak ada akhlak emang si ryujin" umpat mereka, ryujin hanya tertawa. Merekapun pamit pulang.

"Mending lu berdua tidur, ntar kalo ada luhan gw yang urus" ucap kun. "Lu nggak tidur bang??" heran yuna. "Nggak,, gw jagain kalian" jawab kun, mereka berdua hanya mengangguk lalu tertidur disofa kamar inap lisa.

Kun hanya memandangi saudara saudaranya itu. "Kita emang takdirnya gini yaa?? Nggak bisa tenang walaupun satu hari" guman kun merenungkan nasibnya dan saudara saudaranya.

Skip 5 bulan kemudian

Mereka sedang menemani lisa dikamar inap gadis itu. Belum ada perubahan, kondisi gadis itu masih kritis. Sekarang serena juga ikut berkumpul disana.

Acara kerja sama dan pengenalan diri lisa diundur karena kondisi gadis itu masih kritis, dengan alasan ceo mereka kecelakaan.

"Gw takut lisa nggak bakal kembali ke pelukan gw" lirih serena. "Nggak lu doang kak! Gw juga!" jawab mereka kompak. Luhan hanya tersenyum sambil merangkul serena guna menenangkan gadis itu.

Saat kondisi hening, tiba tiba alat pendeteksi jantung lisa berbunyi nyaring. Mereka berteriak histeris. "DOKTER!!" teriak kun, pria itu takut sepupunya pergi meninggalkannya.

Serena bertambah lemas dibuatnya, sampai wajahnya pucat pasi. Jennie sudah menangis histeris dengan rose yang menenangkannya, tentu saja gadis itu juga menangis.

"Mohon kalian semua keluar!" pinta suster yang menangani lisa. Dengan berat hati mereka keluar dengan perasaan cemas. "Gimana nih rose?! Gw takut banget!!" isak jennie. "Sama jen! Kita sama" tangis rose, jisoo hanya diam sambil menangis. Gadis itu tidak mampu berkata apapun.

10 menit kemudian, dokter devan pun keluar. "Huft! Selamat! Pasien berhasil melewati masa kritis,, kondisi pasien sekarang adalah koma,, kita hanya bisa menunggu kapan pasien sadar" ucap dokter devan lalu pamit pergi meninggalkan mereka yang diam tercengang.

Merekapun masuk berdesak- desakkan, tidak percaya dengan ucapan dokter itu. "Lisa beneran koma??" tanya momo yang masih lola. "Heh chae! Cubitin gw dong!" pinta dahyun, chaeyoung pun mencubit pipi dahyun. "Anjir! Sakit bangsat!" umpat dahyun.

2 bulan kemudian.

Kun sedang tertidur, tangannya menggenggam tangan lisa yang terbebas dari alat medis. Tiba tiba, dia merasakan pergerakan pada tangannya.

Kun menoleh dan mendapati lisa telah membuka matanya. "Dokter!!" panggil kun.

Setelah diperiksa, dokter devan tersenyum. "Lisa sudah sadar, namun jahitan di perutnya belum sepenuhnya sembuh total,, akan memakan waktu yang lama karena luka ini sangat dalam" terang dokter devan, kun hanya mengangguk lalu menoleh kepada lisa dan tersenyum lebar.

"Gw kangen sama lu lis!!" ucap kun lalu memeluk lisa erat. "Gw juga kangen sama lu kun!" senyum lisa.

"Hiks"

Lisa menoleh dan mendapati kun menangis."loh?! kok nangis??" heran lisa."gw takut kehilangan lu lis!! gw takut banget!!" isak kun."jangan nangis ahh!! ntar yang jadi malaikat penjaga gw siapa kalo lu nangis terus??" hibur lisa, tangannya terurai untuk menghapus air mata kun."yang lain mana??" tanya lisa."lagi makan siang,, paling bentar lagi nyampe" jawab kun, dan benar saja teman temannya berhamburan masuk sambil teriak teriak.malu maluin emang.

"akhirnya!!gw bisa makan!! eh?!"

mereka terkejut mendapati lisa dan kun yang menatap mereka datar,sedatar tembok."malu maluin emang lu semua" gumam mereka berdua datar.


haii guys jangan lupa votement yaa!! see next part guys!! muach

The Queen & King of Mafia✔Where stories live. Discover now