ILMS - 34

4K 331 44
                                    


34. TERUNGKAP BAGIAN DUA

.

"Semua manusia selalu ingin dicintai dengan tulus."
- Fandra Wirasana -

°

Dua minggu setelahnya...

Fandra menjilat es krim sembari menatap Rey yang juga menatap balik dirinya dalam diam, yeah semenjak kejadian dua minggu lalu Rey sedikit menyendiri, cenderung tidak banyak berbicara, seperti bukan Rey yang dulu, ia lebih banyak diam --- seperti kehilangan jati diri lebih tepatnya semangat untuk hidup pupus sudah.

"Mau?" tawar Fandra,

Hening, diam, hanya menatap es krim bekas jilatan Fandra.

"Yaudah kalau mau, nih." Fandra membuka paksa mulut Rey, sedetik kemudian ia terhuyung ke belakang.

Ternyata Bella lah yang menarik kasar dirinya-

"Apaan-apaan sih lo! Kasar banget." ujar Alana lalu menendang tulang kering Fandra.

Mengabaikan Fandra yang meringis, Alana duduk di sebelah Rey, membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman.

"Makan ya? Gue suapin, nanti bunda murka kalau lo terlambat makan lagi." Rey menatap Alana tanpa niat, mengambil alih makanan tersebut, lalu melahapnya.

Hening, lagi. Beberapa pasang mata memerhatikan Rey yang tengah menikmati makanannya, mereka memaklumi, Rey divonis dokter sedikit mengalami trauma ringan, nanti juga sembuh.

Merasa diperhatikan Rey menoleh, menatap balik sosok-sosok tersebut, kedua diantaranya membuang tatapan ke arah lain, sedang seseorang malah terus menatapnya sembari menjilat es krim.

Alis Rey terangkat, mengapa Fandra terus menatap dirinya? Seakan akan ia salah satu keajaiban dunia-- canda keajaiban.

"Mau?" tawar Rey, menaikan nampannya.

Ces

Es krim Fandra terjatuh, ia mengerjab, Rey mengerjainya? Fandra hanya menganga, keadaan berbalik, semuanya malah menatap Fandra.

Skip>>>

"Masih mau diam, Rey?" Fandra memeluk beberapa cemilan lalu duduk dihadapan Rey yang tengah serius menonton film action.

Entah sudah berapa ratus juta kali Fandra menghabiskan cemilan yang disediakan Bunda Ayana untuk Alana dan Rey. Fandra mencebik kala melirik layar laptop,

"Mendingan juga nonton anime, gue jamin bisa move on lo dari kak Ve." pancingnya.

Seperti bertukar kepribadian, Fandra lah yang lebih banyak bicara akhir-akhir ini, biasanya Rey yang ngebacot.

Fandra menyengir kala Rey menatapnya, kebetulan Alana dan Bella tidak ada di rumah, waktu yang pas bagi keduanya untuk bertukar kisah.

"Semenjak perasaan lo terungkap, bukan Bella sama Alana doang yang kaget. Bokap Nyokap sama kakak-kakak gue juga kaget." ujar Fandra memulai percakapan, alis Rey tertaut, mengerti akan keadaan ia menyimpan laptopnya, menyimak pembicaraan Fandra.

"Bunda Ayana ceritain semua ke Nyokap gue. Waktu kejadian tante Ana nelpon, bunda lagi quality time sama bunda Ayana, jadi gitu deh."

Menjeda sebentar, Fandra mengunyah kerupuk kulit dorokdok dengan nikmat,

crunch, crunch, kress

Seakan lupa waktu, membuat Rey yang menunggu kisah selanjutnya pun geram, ia melirik sekitar berakhir pada tangan kosongnya,

I Love My Sister?Where stories live. Discover now