h a l u

65 7 4
                                    

Senyumanmu...

yang indah bagaikan candu

ingin terus ku lihat walau,

***

Akhirnya setelah hampir dua jam kami diliputi ketegangan film Parasite yang disutradai Bang Joon Ho ini berakhir ditandai dengan menyala terangnya lampu teater. Credit film sudah hampir habis, aku dan Bora merapikan pakaian kami sembari menunggu antrian orang-orang yang akan keluar dari ruang teater 3 ini. Bora mulai sibuk dengan ponselnya, aku hanya melirik sekilas sambil memutar pandangan. Kami hanya berdua ke bioskop CGV di mall baru ini dan ternyata pengunjungnya tak cukup banyak seperti yang dihebohkan di sosial media. Ya iyalah, kalau gak heboh di sosial media ngapain kita nonton, apalagi hanya mendadak begini, hanya berdua.

"Eh aku ke toilet dulu ya," ujarku pada Bora sesaat kami keluar dari ruang teater. Bora menoleh dan mengangguk, dia fokus kembali pada ponselnya. Tipikal Bora, pasti mengabari Byeonggyu, kalau film parasite ini akan ia tonton lagi bersamanya. Huft, dasar bucin.

Lima menit aku di toilet dan sekarang aku kehilangan Kim Bora. Sudah kucari keliling lantai bioskop, eh gak tahunya nyempil di pojok kantin bioskop dong. Aku menggeram dan hendak mengomeli sahabatku itu sampai dia menoleh dan memekik heboh.

"Daftar kelompok KKN sudah keluar! Sebel banget masa anak-anak KKN-ku komuknya ga tahu diri, semoga gak beneran kayak gitu!" cecarnya sambil memperlihatkan berbagai akun instagram anak-anak kelompok KKN-nya. Aku bengong, "link daftar anak-anak KKN dimana?"

"Di grup, cek deh Hyeyoon-ah, kita satu daerah enggak?" dia menarikku untuk duduk di sampingnya, tentu saja ponselku sekarang sudah ada di tangan Bora.

"Oh! Oh! Kamu di unit 18 nih!" dia menunjuk-nunjuk layar ponselku.

"Kenapa anak jurusan kita cuma satu sih per kelompok? Mana aku jauh banget lagi daripada kalian!" omelnya lagi, aku mengambil alih ponselku dan bergabung dengan grup KKN angkatan kami. Wah daebak, membernya sudah lebih dari lima ratus, ini aku cari akun line anak-anak unitku bagaimana?

"Kamu sudah masuk grup unitmu?" tanyaku lalu menyedot bubble tea milik Bora. Kami memutuskan pulang, tadinya mau jalan-jalan kan, tapi kayaknya pulang saja deh, heboh nih Bora kalau masalah beginian. Mana dari tadi dia terus menelepon Byeonggyu dan mengomeli pacarnya itu, mempermasalahkan kalau sinyal di tempat KKN dia jelek, masa dia harus naik pohon untuk melepas rindu dengan sang pacar. Hoeks.

"Belum, ih, masa aku harus bikin sendiri, nih aku lagi mintain username LINE mereka di DM instagram! Huft, belum ketemu saja sudah begini! Haish!" aku hanya tersenyum kecut dan merapikan rambut Bora yang baru ia acak kesal tadi.

Bora tak langsung pulang ke indekosnya, ia sekarang berbaring santai sambil mengunyah kripik kentang yang kami beli di jalan tadi. Ia sedang berceloteh ria menilai karakter calon teman unit KKN-nya nanti berdasarkan postingan-postingan instagram sampai facebooknya. Memang begitu Kim Bora, jika penasaran akan ia cari sampai akar. Sekarang giliran aku yang kepikiran, sejak dari bioskop tadi aku sudah mengirim pesan di grup angkatan KKN yang ramai seperti stadion sepak bola itu, tapi tak ada yang membalas. Aku men-scroll kembali bubble chatku tadi. Memastikan pertanyaanku tak ambigu atau aneh, berulang kali.

Hyeyoon Kim
Ada yang unit 18 juga? Boleh tolong masukkan aku ke grup kalian? Atau ada yang kenal anak unit 18? Tolong kasih tahu temennya aku dimasukkin. Terima kasih 😊

Aku kembali menghela napas kesal, sudah tiga jam, bubble pesanku sudah jauh tenggelam antah berantah. Kenapa anak unit 18 tak ada yang merespon? Apa mereka tidak punya hidup? Hello!

gado-gadoDonde viven las historias. Descúbrelo ahora