🍁13. Invitation ✉🍁

85 9 52
                                    

⚠Please don't copy this story⚠

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca...

🌼
🌼
🌼

Dua puluh menit perjalanan, aku bingung melihat arah jalan yang dilalui oleh mbak Leha berbeda. Ini bukan jalan menuju rumah, melainkan tempat Sauqy magang. Reflek aku menatap ke arah Al, dia tertidur.

"Mbak Leha, ini bukan jalan menuju rumah, tapi tempat magang Sauqy." Kataku.

Mbak Leha menatapku dari kaca spion tengah. "Ah, Mbak lupa, Yumna. Bu Yulia minta tolong jemput Sauqy sekalian. Katanya hari ini supir keluarga Bu Safiyah nggak bisa jemput Sauqy." Jelas mbak Leha.

Dahiku mengerut. "Kan dia bawa motor, mbak?" Sanggahku.

"Nggak, Dek. Motor Sauqy masuk bengkel katanya."

"Oh." Aku mengangguk mengerti.

Tiga menit menunggu di depan gerbang sekolah tempat Sauqy magang, dia tak kunjung muncul juga. Al juga masih tertidur, tidak enak bila aku membangunkannya. Aku mengirim pesan pada beruang kutub itu, tapi belum dibacanya. Aku pamit pada mbak Leha untuk menjemputnya saja.

Setelah melewati taman dan beberapa gedung, akhirnya aku sampai di ruang guru. Aku menyapa beberapa guru yang sebagian aku kenal, beberapa teman ummi ada yang berprofesi menjadi guru di sini. Saat hendak masuk menemui Sauqy, seseorang terlebih dulu menemuinya dan membuat langkahku terhenti.

Sauqy memaksakan senyum ke arah perempuan di hadapannya itu. mimik wajahnya datar tak ada ekspresi. Perempuan itu mendudukkan tubuhnya di kursi di depan mejanya.

"Hai, Qy?" Sapa perempuan itu.

Sauqy tersenyum sebentar. "Assalamu'alaikum, Zoya." Tuturnya.

"Wa'alaikumsalam," perempuan itu menghela napas. "ternyata ungkapan jodoh tak akan ke mana itu benar ya. Buktinya, kita dipertemukan kembali di sini," lanjut perempuan itu yang ternyata adalah Kak Zoya.

Aku mengurungkan niat menemui Sauqy. Yang ada malah aku bersembunyi di balik bilik antar ruang guru. Mungkin tindakanku ini lebih tepat disebut menguping.

"Ck, berlebihan sekali. Tentu saja itu kebetulan!" Bukan jawab Sauqy, melainkan gadis berusia 16 tahun.

Sauqy mengalihkan pandangannya setelah mendengar suara dari arah belakangnya. Ditatapnya gadis berseragam putih abu-abu dengan kepala yang berbalut paris berwarna putih lengkap dengan badge nama siswa yang bertuliskan Nurul Indah Arifin. Gadis bernama Nurul itu mengulas senyum, membuat Kak Zoya mengepalkan kedua tangannya.

"Nurul? Kenapa di sini?" Tanya Sauqy.

"Bapak terlambat masuk kelas sepuluh menit. Jadi, saya memutuskan untuk menjemput bapak, eh ternyata lagi dihadang di sini toh," jawab Nurul sambil menatap sinis ke arah kak Zoya.

"Wah, ternyata kamu juga populer di kalangan murid ya, Qy? Sepertinya kamu dicintai banyak murid. Bahkan sekarang ada yang sampai rela menjemputmu. Wah.. Nurul, kamu murid yang baik," sahut Kak Zoya.

Siswi bernama Nurul itu menatap tidak suka ke arah kak Zoya. "Tentu, oleh karena itu aku tidak akan membiarkan seseorang merebut guru kami!" Ujar Nurul membuat Sauqy memijat keningnya.

LOMASY - Love Marriage Sauqy & Yumna--FinishNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ