Tears (눈물)

619 53 31
                                    

Ini hari ketiga Mine tertidur. Yang menjaga setia Mine mertua dan suaminya. Bahkan Suga rela tidur di kursi luar karena tidak diperbolehkan masuk demi Mine cepat pulih.

"Yoon Gi-ah, il-eona. Mine siuman." Ibu Suga membangunkan Suga yang terlelap karena ini masih dini hari. Ia melihat Mine yang membuka matanya perlahan, masih dengan alat bantu nafas di hidungnya. Mine terlihat menerawang sekitarnya.

Suga yang mendengar kata Mine, langsung terbangun. Ia bangkit dari duduknya untuk lebih dekat dengan Mine di kaca transparan itu. "Yeobo." Lirih Suga memanggil Mine.

Dokter yang terpanggil oleh perawat yang berjaga langsung memeriksa keadaan Mine, mengecek iritabilitas mata Mine, mengecek detak jantung Mine, pasokan okseigen, dan lain sebagainya.

Mine dipindahkan ke ruang rawat inap. Kondisinya sudah stabil sejauh ini. Suga sangat bersyukur melihat Mine yang sudah siuman. Bagaimana jadinya jika Mine koma kembali lebih lama? Ia mungkin takkan kuat melihatnya.

"Yeobo." Suga memasuki ruangan rawat inap Mine dan menghampiri istrinya yang kini juga menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Mine tidak membalas ucapan Suga, ia sibuk menghapus air matanya yang dari tadi ia membuka mata terus mengalir. "Apayo?" Tanya Suga di samping Mine.

Mine menggelengkan kepala, ia menahan matanya agar tak menangis dengan jari-jarinya. "Kenapa ditutup matanya?" Suga melepaskan tangan Mine dari wajahnya. Bahkan untuk menggerakkan tangan saja Mine sangat sulit badannya terasa sakit semua dan sulit digerakkan.

"Aku tidak ingin menangis." Mine menjawab pertanyaan Suga.

"Wae?" Suga menenangkan Mine, ia terus menggenggam tangan Mine.

"Aku bahagia, Seori bisa selamat dan aku masih dapat melihatmu, Yeobo." Ucap Mine masih lirih.

"Aku juga lebih bahagia, Yeobo." Suga.

"Apakah Mama tahu?" Mine takut ibunya khawatir.

"Aku belum cerita. Kemarin Mama telepon aku bilang kamu sedang istirahat." Jawab Suga.

"Jangan cerita perkara ini, Yeobo. Jebal, aku tidak ingin Mama tahu." Mine. Suga mengangguk.

"Gwenchanayo?" Suga masih khawatir. Mine mengangguk.

"Jangan banyak bergerak dulu, perlahan saja, kata dokter banyak sendi-sendimu yang akan nyeri. Lebammu juga sedang parah."

"Geogjeonghaeyo. Na gwenchana." Mine tidak ingin Suga khawatir. Meraup wajah suaminya dengan tangan yang diperban.

"Mianhaeyo. Seharusnya aku pulang lebih cepat." Mine menggelengkan kepala.

"Ini bukan salahmu."

"Yeobo, masih ingin anggur merah? Atau buah lainnya?" Suga masih menawari Mine, ingat pesan Mine 3 hari lalu.
Mine menggelengkan kepalanya lagi.

"Aku ingin memelukmu." Mine mengatakannya.

"Hm?" Suga langsung bangkit menyesuaikan tubuh Mine dan memeleuk Mine tanpa melukai bekas operasinya yang banyak.

"Na museowo." Ucap lirih Mine dipelukan itu.

"Gwenchana, sekarang ada aku akan melindungimu. Geogjeonghae. Tetaplah bertahan untukku." Balas Suga.

*

"Yeobo, maaf jika ini terdengar terlalu cepat. Tapi, aku ingin bertanya. Apakah kamu mengenal pelakunya?" Suga melontarkan pertanyaan. Sembari menggenggam tangan Mine, ia sangat berhati-hati dengan ucapannya. Takut Mine masih trauma.

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Where stories live. Discover now