Ill (나쁘게)

708 93 0
                                    

Mine sudah bangun pagi ini, 2 bulan ini ia tidak bersama Suga secara fisik. Setelah teror itu ia tidak tahu langkah Suga selanjutnya apa, perutnya juga sudah mulai membesar. Ia sangat menyayangi Min Min, nama sementara anak dalam kandungannya. Diambil dari kata Min Yoon-gi dan Mine. Namun, kadang kala Min Min membuat perutnya sangat kesakitan. Ia tidak tahu mengapa, tapi kata dokter itu wajar saja. Ia juga mengkhawatirkan diabetesnya, yang sering naik turun drastis. Meski dalam pantauan dokter. Apalagi golongan darahnya yang O-, membuat resiko kehamilan yang lebih besar. Rhesus darah juga berpengaruh.

Mine juga telah bersiap untuk kerja, dengan setelan blazer warna cream dan hijab senada, sesuai perintah Suga ia tidak menggunakan high heels lagi, flat shoes ia gunakan. Ia memakan bubur dan susu hamil di sampingnya sebagai sarapan.

'Drrtt... Drrt...' Suga telpon kali ini.

"Yobeoseyo. Assalamu'alaikum, Yeobo. Ada apa? Kamu tidak tidur?" Mine memulai.

"Wa'alaikumussalam. Aku baru selesai, aku ingin minta sesuatu boleh?" Suga langsung.

"Apa Yeobo?" Mine masih sibuk menyantap bubur di hadapannya.

"Berhentilah bekerja, Yeobo" Ucapan yang membuat Mine tiba-tiba tertegun dan bingung. Suga melakukan ini karena mendapat laporan dari dokter suruhannya untuk menganjurkan Mine berhenti bekerja, gula darah Mine minggu ini naik drastis.

"Ah... Maksudmu hari ini? Tapi aku sudah sering libur." Mine masih belum paham. Mencoba berpikir positif.

"Yeobo, dengarkan aku! Aku tidak ingin kamu di kantor terjadi apa-apa. Aku mengkhawatirkanmu dan Min Min. Aku juga tidak bisa melihat apa saja yang kamu makan di kantor, kesehatanmulah yang aku khawatirkan." Suga menjelaskan alasan yang tidak bisa diterima langsung oleh Mine.

"Yeobo, bukankah kamu sudah mengizinkanku bekerja waktu itu?! Aku tidak bisa diam saja di rumah." Mine menolak. Meletakkan sendoknya.

"Apakah uang yang aku beri kurang?" Suga menanyakan tentang uang. Debat mulai terjadi.

"Bukan begitu, Yeobo. Aku tidak ingin hanya..." Mine berusaha menjelaskan tapi tidak bisa.

"Hanya apa? Aku tidak akan mengizinkanmu bekerja lagi." Suga menamatkan kalimatnya dengan nada yang sedikit berbeda kali ini.

"Yeobo, tolong jangan seperti ini! Kamu terlalu khawatir saja pada Min Min. Aku bisa menjaganya baik-baik." Mine meyakinkan Suga.

"Aku sudah bilang tidak mengizinkanmu, Yeobo. Menurutlah padaku!" Suga sedikit membentak, mengagetkan member BTS yang sekarang diam semua melihat Suga menghubungi istrinya. Membuat Mine tambah emosi. Mereka semua sedang makan.

"Arraseo." Mine mengalah, jujur saja ia takut jika Suga sudah mulai marah. Ia memutuskan untuk mematikan telponnya sepihak.
Mine menerima apa yang dikatakan suaminya. Ia berusaha menjadi istri yang baik.

***

"Hyung, jangan terlalu keraslah pada perempuan. Apalagi dia sedang hamil." RM menasihati Suga saat ia sudah menyelesaikan telponnya.

"Ne Hyung. Mine pasti terkejut dengan pembicaraamu tadi." Jimin dan member BTS lain membenarkan. "Kita saja baru pertama melihatmu seperti itu, terkejut."

"Aku hanya ingin yang terbaik untuknya dan Min Min, itu saja." Suga.

"Aku tahu itu Yoongi-ah, tapi Mine juga yang mengerti dirinya dan Min Min yang dikandungnya." Jin berbicara serius. Suasana backstage sekarang hening. Mereka memikirkan keadaan Mine karena pembicaraan Suga tadi.

Sekarang, Mine sedang menuju kantornya untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya. Ini sangat berat untuk Mine, apalagi inilah cita-citanya selama ini, jabatannya juga lumayan tinggi. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak ingin melawan suaminya.

Mine~Suga | Fan-fiction [BTS X Muslimah]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant