01

1.7K 165 22
                                    

Juyeon menatap lamat-lamat layar ponselnya. Dia tidak tau akan apa yang sebenarnya akan ia lakukan saat ini. Namun, entah mengapa perhatiannya justru tertuju pada sebuah aplikasi yang tidak tahu kapan sudah bertengger apik di folder 'SNS'.

Ia ingat betul jikalau ini adalah ulah kekasihnya dulu. Juyeon pada dasarnya tidak peduli akan apa yang dilakukan oleh pacarnya itu pada ponsel miliknya. Toh, tidak ada yang perlu untuk disembunyikan didalamnya.

Dari yang ia tahu, aplikasi ini digunakan untuk mencari sosok pendamping hidup. Saat ini Juyeon tidak membutuhkannya, meskipun statusnya sudah berubah sejak beberapa hari yang lalu karena salah satu pihak memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengannya. Juyeon jauh lebih membutuhkan sosok teman untuk menjadi pendengar yang baik saat ia sedang ada masalah.

Apakah salah mengharapkan itu? Lagipula, alasan orang lain memakai aplikasi ini adalah untuk mencari pasangan hidup, Juyeon merasa aneh kepada dirinya sendiri.

Entah apa yang dilakukannya sekarang. Juyeon sepertinya mulai tertarik dengan aplikasi tersebut dan dengan santai membukanya dengan wajah setengah berminat miliknya.

Cukup lama ia mencari-cari profil yang tersedia pada beranda aplikasi tersebut. Tidak ada yang menarik perhatiannya sebelum matanya tanpa sengaja menaruh perhatian ke arah salah satu profil.

 Tidak ada yang menarik perhatiannya sebelum matanya tanpa sengaja menaruh perhatian ke arah salah satu profil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Submissive, ya?"

.
[Priority]
.

Younghoon mengacak rambutnya dengan frustasi. Beban pikirannya kembali bertambah ketika tau jikalau keluarganya kembali mengungkit-ungkit masalah soal 'calon menantu' kepadanya.

"Seharusnya kamu kemarin menerima tawaran Mama soal gadis yang Mama kenalkan ke kamu tempo hari," ujar sang ibu dengan nada menyindir. Sementara tangannya masih sibuk mengolesi selai pada roti tawarnya.

"Gadis yang mana, Sayang?" Kali ini sang ayah yang sebenarnya lebih sering diam, justru ikut ikut menimbrung dengan topik yang dibicarakan oleh istrinya.

"Yang namanya Jung Daeun itu, lho."

Younghoon mengabaikan semua perkataan ibunya. Sambil memakan roti tawarnya, kemudian Younghoon mengambil ponsel yang ia letakkan disamping piring. Mencari tau isi notifikasi yang masuk didalamnya. Sekedar mencari kesibukan lain agar telinganya tidak semakin panas mendengar ocehan sang ibu.

 Sekedar mencari kesibukan lain agar telinganya tidak semakin panas mendengar ocehan sang ibu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesaat Younghoon terkejut ketika mendengar panggilan dari ibunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sesaat Younghoon terkejut ketika mendengar panggilan dari ibunya. Dengan sedikit linglung, ia mengalihkan perhatiannya kepada kedua orang tuanya yang saat ini terlihat penasaran dengannya.

"Younghoon pergi ke kamar duluan, ya." Pria itu menggeser kursinya ke belakang. Kemudian, berjalan ke arah kamarnya dengan mata yang tak lepas memandangi ponsel miliknya. Seutas senyum tipis terpahat di wajah tampannya.

Tidak tau alasannya mengapa, akan tetapi dari sekian banyak profil yang tertarik dengan dirinya, hanya profil ini yang menarik perhatiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak tau alasannya mengapa, akan tetapi dari sekian banyak profil yang tertarik dengan dirinya, hanya profil ini yang menarik perhatiannya.

.
[Soon]
.

sorry, guys. ini work lama jadi maklumi aja kalau typingnya aneh begini, haha

Priority +Bbangju Where stories live. Discover now