noda kopi vs 100K

22 3 0
                                    

“Jin, Yun. Please, tolongin gue!” Seru Haechan begitu menginjakkan kaki didalam rumah keluarga Shin
“Woi, ini tolong bersihin. Jaket kesayangan gue! Bundahara lagi arisan check. Ini kalo gak mau ilang gimana anjing?!” Tanya Haechan heboh
Please, please. Nanti gue traktir Mcd. Sumpah, gak bohong gue!” Mohon Haechan memelas

Ryujin sama Yuna cuman ketawa aja. Sampai lupa kalau lagi video call-an sama temen-temennya. Jarang-jarang loh, Haechan mohon-mohon sama mereka. Jadi, ini kejadian ajaib banget. Mana mukanya melas sambil ngomong dengan lebay-nya.

“Awas ya, bohong! Gue kebiri!” Ancam Yuna merampas jaket coklat muda yang tampak jelas ada noda kopi dibagian lengan kanannya

Yuna langsung pergi kebelakang, mencuci jaket yang katanya kesayangan Haechan itu. Sebenernya gampang, Haechan karna cowok aja jadi gak tau. Malah panik. Lebay banget.

“Pesen sekaranglah! Mcd-nya” Titah Ryujin membuat Haechan mencebikkan bibirnya

Haechan langsung memesan beberapa makanan diaplikasi Gofood. Setelahnya, menyandarkan diri lesu pada sofa single.

“Gue tebak. Ini pasti kerjaan temen lo? Kalau gue aja, udah digebukin pasti!” Kata Ryujin merotasikan matanya malas

“Anna woi, gara-gara dia! Ya ampun, gue nahan banget dari tadi gak ngumpat, gak ngomel-ngomel. Makin emosi gara-gara Bunda gak ada dirumah!” Cerita Haechan penuh emosi, membuat Ryujin panik-panik ajaib

Ya, gimana gak panik? Diakan lagi video call-an sama cewek itu juga. Kalau Anna sampai dengar, pasti cewek itu sakit hati banget.

“Sumpah deh. Kenapa gak lo suruh dia yang nyuci aja sih?” Tanya Ryujin sembari mengkode Haechan kalau ia masih terhubung dengan Anna ditelepon

“Udah tadi, hampir! Ya ampun, gue ngeri diputusin kalau nyuruh dia nyuci baju gue”
“Yaudahlah, dia udah minta maaf juga. Ya ampun, tapi gue masih kesel deh, asli” Lanjut Haechan berlagak ingin menangis

“Eh, tolol. Gue lagi teleponan sama Anna. Ngomong yang bagus-bagus” Kata Ryujin tanpa suara memplototi Haechan

Haechan merasa mati dua kali hari itu. Terkutuklah oknum bernama Shin Ryujin.

“Eh, udah dimatiin” Gumam Ryujin terkekeh saat melihat layar ponselnya gelap

“Tai lu! Bikin panik aja” Pekik Haechan kesal hampir saja memukul kepala Ryujin

“Nih, jemur dirumah” Titah Yuna melemparkan jaket yang sedikit basah itu hampir mengenai wajah Haechan

“Yuna bangsat!” Umpat Haechan
“Btw, thank you ya. Gue balik dulu. Nih duitnya” Ucap Haechan menaruh selembar seratus ribuan diatas meja
“Halah, nyuci jaket aja seratus rebu” Keluhnya mencebikkan bibir berlalu pergi

Has It! × Haechan ✔Where stories live. Discover now