09. sisi gelap

11K 416 13
                                    

Angkasa menuruni tangga, Melihat ke ruang tamu. Ternyata ada tamu spesial. Kirana tengah duduk dan berbincang dengan Gildan.

"Hey Na, Tumben? " Ia segera duduk di sebelah Gildan.

Gildan menepi lalu berdiri. "Gue buatin minum ya? " Ujarnya dan berjalan ke arah dapur.

"Tadi aku ke rumah kamu, tapi sepi"
Ucap Kirana.

"Ah masa? Hari ini bukannya mereka libur ya,kan Minggu" Tanyanya heran, mengapa rumah orang tuanya sepi padahal hari Minggu. Mereka kemana?

Kirana hanya menggeleng tak tau.
Ia memperhatikan Angkasa, wajah tampannya sungguh membuatnya Rindu. Walau kerap bertemu di sekolah.

Sadar di perhatikan Angkasa tersenyum menggoda Kirana. Yang digoda menunduk malu.

Angkasa sungguh gemas.
"Kangen ya? "

Kirana terbelak tak tau harus beralasan apa, ia kemudian tersenyum kikuk. "Ehh.. Gi.. Gini.. Hemm di rumah ada temennya Bagas. Jadi ga enak"

Angkasa nampak sedikit kaget, "Bagas udah balik? "

Kirana mengangguk, "Geovano yang  maksa katanya"

Kali ini Angkasa kaget banget, "Geovano Sanjaya? "

Kirana mengangguk antusias, "Kenal? "

"Jauhi dia" Ujar Angkasa dengan wajah datar.

Kirana tersenyum, baru kali ini melihat Angkasa begini. Ini artinya dia cemburu. "Heheh iya, padahal satu sekolah ama kita. Tapi ga pernah ketemu ya? "

Angkasa hanya berdeham. Kirana senang bukan main, walau tak tau penyebab pasti mengapa Angkasa menyuruhnya menjauhi Geovano.

Angkasa yakin pasti kembalinya Geovano tak lain dan tak bukan adalah untuk mengganggu hubungannya dengan Kirana.

Sedangkan di lain tempat Rana dan Gemoy tengan memilih beberapa Hadiah untuk ulang tahunnya Vino.

"Beli kondom aja gimana? " Usul Gemoy dan di sambut dengan Anggukan oleh Rana.

"Tapi yang beli lo ya! " Rana menunjuk hidung gemoy, Gemoy seketika menggeleng ogah.

Mereka sudah lebih dari satu jam berada di supermarket ini
Memutari tempat tapi tak tau harus beli apa.  Alhsil mereka hanya ketawa ga jelas saat mengusulkan benda tak lazim untuk di jadikan hadiah.

"Capek gue" Keluh Gemoy, ia kemudian menarik sembarang sebungkus makanan ringan dan menjatuhkannya sengaja.

Rana berdecak lalu menepatkan kembali makanan ringan itu di tempatnya.

"Beliin dia skincare gimana? " Usul Gemoy lagi.

Rana mengherdikan bahu, "Gue nurut"

"Gimana kalo kita mencar aja, lo nyari sebelah sana, gw sana" Ia menunjuk lorong-lorong supermarket "kalo ada yang bagus nanti saling telpon aja"

Usul Gemoy kali ini di sambut dengan dengusan, "kenapa mencar sih, ntar kaya waktu itu lagi lo ninggalin gw "

"Biar cepet" Gemoy segera berjalan menjauh.

Rana menekuk wajah menelesuri tiap sudut supermarket.  Saat ia sibuk membaca merk susu tiba-tiba ada yang menarik pundaknya.

Rana sedikit tersentak saat ia melihat pelakunya, ternyata Geovano yang melakukannya.
Wajah datarnya langsung menyambut ke kagetan Rana.

"Ap... Apaan sih Van? " Rana menepis tangan Geovano dari pundaknya.

Geovano tetap dengan wajah datarnya menarik susu yang di pegang Rana.

Mr. Angkasa (18++) Where stories live. Discover now