17

4.6K 355 2
                                    

"Kita makan diluar yuk." Ajak Hafizh.

"Di halaman rumah mas?" Tanya Ais polos.

"Huft, kita makan di restoran."

"Yuk yuk....Ais mau nasgor." Pekik Ais terlalu senang.

"Oke tuan putri."

"Tapi...." Hafizh menautkan alisnya, ia penasaran.

"Tapi apa?"

"NASGOR NYA PAKE KUAH."

💅

Akhirnya sore itu, Hafizh dan Ais memutuskan untuk makan di restoran. Perihal keinginan Ais yang ingin nasgor + kuah akan dituruti Hafizh nanti malam.

Saat ingin masuk ke restoran, tiba tiba...

Brukkk.

Langkah Hafizh terhampat karena ia tak sengaja menabrak bahu seorang perempuan dengan penampilan yang elegan, memakai dress.

"Awwss." Ringis perempuan tersebut.

"Maaf." Ujar Hafizh yang belum menyadari keberadaan perempuan tersebut. Ia masih sibuk membenahi hp nya yang jatuh akibat insiden barusan.

Setelah selesai, ia mendongak menatap perempuan dihadapan nya.

Deg.

Kedua nya saling tatap tatapan dengan wajah yang kaget, tetapi Hafizh masih bisa menutupi ekspresinya dengan wajah datar.

"H-hafizh." Ujar perempuan tersebut terbata bata.

Hafizh diam tak merespon.

Kemudian perempuan tersebut, menormalkan ekspresinya, menatap perempuan lain di belakang Hafizh, perempuan sederhana tapi tetap cantik berbalut hijab. Ais.

Perempuan tersebut juga menatap kearah perut Ais. Seketika ia tersenyum smirk. Otak nya sedang merangkai bencana untuk Ais.

Ia mendekatkan diri ke arah Hafizh, membisikkan kalimat kedekat telinga Hafizh.

"Long time no see." Kemudian ia melenggang pergi. Tangan Hafizh mengepal erat. Seketika ia ingat dengan perbuatan perempuan tersebut kepada dirinya.

"Mas." Panggil Ais, ia memegang pundak Hafizh. Hafizh menoleh kearah istrinya.

"Pulang aja yuk." Ajak Ais lembut yang dibalas anggukan oleh Hafizh. Ia tahu bahwa suami nya ini sedang ada masalah. Maka dari itu ia ingin meminta penjelasn suaminya di rumah nanti.

Keduanya melangkahkan kakinya keluar restoran. Menaiki mobil dan kemudian pulang menuju rumah.

Saat sampai di halaman rumah, Hafizh pergi begitu saja menuju kamar. Ia diam dengan wajah datarnya. Sepertinya ia tengah memikirkan sesuatu yang telah membuatnya kecewa....maybe?

Tak lama kemudian Ais menyusul. Dielusnya pundak Hafizh dengan penuh kasih sayang. Setelah itu, Ais memeluk Hafizh dari belakang. Tangannya melingkar di pinggang suaminya.

"Mau cerita?" Tanya Ais lembut. Hafizh masih diam.

Hufttt

Tiba tiba Hafizh berkata "nan-" belum sempat menyelesaikan ucapannya, tetapi telah dipotong oleh suara deringan handphone milik Hafizh.

Derrttt.....

Derrttt.....

"Halo, Assalamualaikum."

"Waalaikumussallam warahmatullahi wabarakatuh."

"Ada apa?" Tanya Hafizh to the point kepada Amiin. Sekretarisnya. Amin adalah seorang lelaki yang dulu pernah bersekolah satu sekolahan dengan Hafizh. Hafizh telah mempercayai nya sebagai sekretaris karena kejujurannya. Seperti namanya, Amiin yang berarti jujur. Ingat! AMIIN. huruf "i" nya double.

HAIS ✓Where stories live. Discover now