09

5.7K 460 4
                                    

Angin malam berhembus, membuat siapa saja yang merasakannya menjadi tenang. Bulan sabit yang indah menghiasi langit, tak lupa dengan bintang bintang yang turut menghiasinya. Jam menunjukkan pukul 8 malam. Sekarang Ais berada di balkon kamar sendirian. Ia tengah memikirkan bagaimana caranya agar bisa meminta izin untuk kemah kepada Hafizh. Ya, tadi di Sekolah ia dan kawan kawan mendapatkan kabar bahwa akan diadakan kemah. Jujur saja, Ais tak pernah diperbolehkan untuk kemah oleh orang tua nya. Bahkan saat meminta izin pada Hafizh pun juga tak diperbolehkan.

Sungguh, Ais sekarang sedang dilanda oleh kebingungan. Disela sela kebingungannya tiba tiba ada sepasang tangan kekar yang memeluk pinggangnya. Ais terkejut. Ia segera membalikkan badan nya. Dan tentu saja ia langsung berhadapan dengan wajah tampan suaminya. Melihat wajah suami nya membuat Ais ingin menangis. Ia tak tahu mengapa akhir akhir ini mood nya gampang berubah ubah.

"Hiks hiks" Ais menangis, membuat Hafizh yang didepannya pun terkesiap. Ia menghapus air mata yang keluar dari mata sang istri, seraya mengecup kedua mata sang istri dengan penuh kelembutan.

"Ada apa hm?" tanya Hafizh lembut. Tak lama kemudian Ais menubruk tubuh kekar Hafizh. Mereka saling berpelukan.

"Pengen kemah" cicit Ais.

"Ga" Hafizh mengubah wajahnya menjadi datar.

"Huaaaaaa" tangis Ais semakin pecah karena mendengar jawaban Hafizh.

"Jadwal kemah sama jadwal pertemuan penting Mas kebetulan bentrok, jadi ga bisa nemenin kamu kemah. Kalau ada apa apa sama kamu gimana?" jelas Hafizh dengan nada lembut. Ia tak memperbolehkan Ais kemah karena Ia tak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk.

"Jadi mas doa in aku kenapa- napa?" Ais memukul dada bidang milik suaminya. Ia sungguh kesal dengan suaminya ini.

"B-bukan gitu Ais, Mas cuma khawatir aja"

"Tapi kan juga ada Hanna yang nemenin Ais, lagian kan ini kemah buat perpisahan" jelas Ais. Hafizh hanya bisa menghela nafas lelah. Memang kemah tersebut untuk perpisahan kelas 12. Minggu lalu adalah hari dimana telah selesai dilaksanakannya UN. Dan salah satu guru mengusulkan untuk mengajak anak kelas 12 kemah. Hafizh sadar bahwa ia tak seharusnya mengekang Ais.

"Yaudah iya, nanti Mas nyusul kamu ke tempat kemah" putus Hafizh dengan bijak. Hal tersebut sontak membuat Ais tersenyum sumringah.

"YEY YEY" tingkah Ais tersebut mampu membuat Hafizh tersenyum manis.

"Makasih Mas" ujar Ais seraya mengecup pipi Hafizh.

"Sama sama"

"Kemah nya berapa hari?" tanya Hafizh.

"3 hari 2 malam"

"Kemahnya lusa kan?"

"Iya" jawab Ajs seraya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Yaudah kalau gitu siap siap mulai sekarang, abis itu tidur ya"

"Oke" setelah mengatakan itu, Ais pergi meninggalkan Hafizh di balkon.

"Huft" Hafizh menghela nafas lelah. Ia berharap bahwa kemah kelas 12 akan berjalan dengan lancar. Dan semoga saja istrinya itu tidak mengalami hal hal yang buruk saat kemah. Ia juga pasti sangat rindu apabila ditinggal oleh istrinya itu, walaupun hanya 1 hari saja. Ia memang telah menjadi bucin apabila bersama Ais. Ia tak pernah berpikir jika hati nya telah berlabuh kepada Ais sepenuhnya. Pernikahan inilah yang membuat hati nya berlabuh sepenuhnya kepada Ais. Pernikahan yang hampir dijalankan oleh nya dan Ais selama hampir 1 tahun. Dan selama hampir 1 tahun, ia terus berdoa agar diberi momongan oleh Sang Maha Kuasa.

______________________________

Hari telah berganti, sekarang adalah hari dimana akan dilangsungkan kemah kelas 12.

HAIS ✓Where stories live. Discover now