chapter lima belas

19.5K 2.8K 259
                                    

Jeno gusar. Ini hari yang tepat seperti yang Daddy-nya bicarakan waktu lalu di telfon; akhir pekan. Dia berniat untuk membawa Jaemin kesana. Kemarin Daddy-nya kembali menelpon mengingatkan Jeno untuk datang serta mempertegas jika dia akan membicarakan tentang perjodohan nya.

Dia tidak bisa! Jeno tidak bisa menuruti kemauan Daddy-nya yang satu ini. Karena dia sudah jatuh hati pada seseorang. Dia tidak ingin menikahi seseorang yang tidak ia cintai. Itu mungkin akan menyakiti pasangan nya nanti.

Ah sialan. Bagaimana cara mengajak Jaemin untuk pergi bersamanya. Apa dia harus mengungkapkan perasaanya sekarang?

Ya jika jujur, Jeno telah jatuh hati pada Jaemin satu tahun lalu; ketika baru saja bertemu Jaemin untuk pertama kalinya. Jaemin sangat manis dan cantik! Siapa juga yang tidak akan jatuh hati pada lelaki manis itu.

Jika sikap nya yang irit bicara itu memang benar adanya. Hanya saja ketika bersama Jaemin dia hanya canggung dan malu untuk mengobrol. Tapi didalam benaknya banyak memikirkan kata serta kalimat apa yang harus dia katakan kepada Jaemin. Karena sejujurnya dia sangat ingin mengobrol dan memberikan kenyamanan pada Jaemin.

Jaemin sedang memandikan Yuli sedangkan Jeno sedang duduk di sofa dengan menyusun kata untuk diungkapkan kepada Jaemin didalam hati.

Jeno terlonjat ketika sesuatu yang lumayan berat menimpa bahu nya.

Itu Yuli dan Jaemin yang berada dibelakang Yuli.

"Kamu melamun, ada masalah?"

Jeno menangkap Yuli yang berada di bahunya, mendudukan nya di pangkuan. Sedangkan Jaemin berjalan memutar dan duduk disebelah Jeno.

"Jika aku meminta mu untuk menjadi istri ku, apa kau mau?"

What the—

Ya, hanya kalimat itu yang tersampir dipikirannya saat ini. Sedangkan Jaemin yang mendengar nya seperti tersambar petir! Padahal hari ini tidak ada hujan ataupun angin. Kenapa Jeno tiba-tiba berbicara seperti itu.

Sial, Jeno dan tanpa basa-basinya itu memang sialan.

Oh tuhan! Seperti nya jantungnya benar-benar akan loncat sekarang! Pipinya bersemu, matanya diarahkan kemanapun kecuali ke arah Jeno. Dia gugup setengah hidup!

Jeno menatapnya intens!

"Jaemin," Jeno meraih tangan Jaemin tapi setelah itu melepaskannya kembali. Dia bangkit dan menaruh Yuli di ball pit untuk bermain. Dia akan berbicara serius kepada Jaemin.

Jeno kembali dia duduk berlutut di bawah Jaemin dengan mata tak lepas dari Jaemin. Menambah kegugupan Jaemin!

Tangan Jeno meraih tangan Jaemin yang terus memelintir ujung bajunya sendiri.

"Jaemin,"

"Y-ya?"

"Jika aku bilang aku telah mencintai mu sejak pertemuan pertama kita, apa kau akan percaya?"

Oh tuhan! Lenyapkan Jaemin sekarang juga! Dia tidak tahan.

"Ya, awalnya mungkin aku ragu. Tapi semakin hari apalagi setelah Yuli datang, perasaan ragu itu hilang. Sekarang aku telah mencintaimu sepenuhnya."

"Aku tidak ingin berpacaran, maka dari itu apa kau mau menjadi istriku sekaligus Muma untuk Yuli?"

Mata Jaemin memanas! Jangan lupakan jantungnya yang berdetak tak karuan.

Jaemin mengeratkan pautannya di genggaman Jeno dan tanpa ragu dia membalas Jeno dengan mengangguk dan tersenyum tulus.

Jeno terkekeh dan segera membawa Jaemin ke dalam pelukan hangatnya.

🕳️°• Nomin •°🕳️
©Vvusr_

Dsinilah mereka berada. Setelah acara Jeno mengungkapkan perasaannya sekaligus melamar Jaemin, Jeno meminta Jaemin ikut pergi ke rumah orang tuanya; untuk membatalkan perjodohan yang orang tuanya rencanakan.

Jaemin bahkan sempat meragukan Jeno karena Jaemin pikir ini hanya akal-akalan Jeno agar perjodohannya dibatalkan. Tai Jeno meyakinkan jika perasaannya sungguhan dan akan segera menikahinya serta mengajukan pengadopsian Yuli secara resmi nanti dan Yuli akan sah menjadi anak mereka!

Akhirnya Jaemin setuju dan sekarang telah berada di rumah mewah dan sangat elegan ini. Jaemin tak kalah kaya dengan Jeno. Ah lebih tepatnya orang tuanya, bukan Jaemin. Rumah Jeno sangat indah dan mewah.

Jaemin mengeratkan pautan tangannya dengan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin mengeratkan pautan tangannya dengan Jeno. Dia sangat gugup! Bagaimana jika orang tua Jeno tidak menyukainya?

"Apapun yang terjadi, aku akan tetap menikahi mu. Itu janji ku, harus kau ingat. Tolong jangan meragukan ku lagi."

Jaemin menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara kasar lalu mengangguk.

Jeno terkekeh mengacak rambut Jaemin gemas.

"Aku sudah menata ini! Jangan merusaknya, Jeno!"

Jeno mengecup bibir Jaemin sekilas. Lalu merengkuh pinggang Jaemin posesif. Menuntunnya untuk masuk ke rumah orang tuanya itu.

Yuli anteng di gendongan Jeno. Matanya tak lepas memandangi penjuru rumah itu.

Mereka telah sampai di hadapan pintu besar rumah itu. Jeno menekan bel dan setelah beberapa saat pintu itu terbuka.

Mereka masuk kedalam. Ah ternyata semuanya telah berkumpul. Apa orang tua Jeno telah semantap itu hingga mereka telah berkumpul semua disini, pada hari ini. Apa seseorang yang akan dijodohkan dengan Jeno pun turut hadir disini. Oh astaga, Jaemin menjadi gugup kembali sekarang!

But wait!

Seperti nya Jaemin mengenali dua orang yang  duduk memunggunginya.

"Ah kalian sudah sampai."

Dua orang yang duduk memunggunginya berbalik! Jaemin terkejut melihatnya. Jaemin sangat mengenal mereka! Oh tuhan!

"Eomma—Appa?"

To Be Continued

Vote&Coment
No forget!

©Vvusr_
11 Februari 2021

𝐎𝐮𝐫 𝐁𝐚𝐛𝐲✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang