bagian 29_Inilah Diasha

1.4K 130 3
                                    

Secara tidak sengaja keluarga lah yang pertama mengajarkan ku pahitnya kehidupan. Keluarga juga yang pertama kalinya membuat ku menangis dan keluarga lah patah hati pertama ku~Hidden

                  💚 Happy reading 💚

"Kau malu karena Papa miskin?" Pertanyaan dari Papa membuat ku tidak percaya.

Tidak.... tidak sedikitpun itu pernah terlintas di benak ku. Aku menyayanginya, sangat... sangat menyayangi Nya.

"Kau malu karena Papa tidak sehebat orang-orang yang bis__"

"Papa lah yang malu karena Diasha. Papa malu kan punya putri yang bodoh kayak Diasha?  Diasha ga bisa banggain Papa, Diasha hanya bisa nyusahin Papa. Tapi kenapa Pa? Kenapa alasan itu yang membuat Papa benci sama Diasha? Papa bisa marah atau sebagainya sama Diasha Pa tapi jangan benci sama Diasha Pa. KENAPA Papa ga sayang sama Diasha... Kenapa?"

"Jadi karena alasan itu  membuat mu berkelakuan seperti ini?Alasan konyol itu yang membuat mu selalu membantah dan tid__"

"IYA PA IYA!!! ITU ALASAN NYA!!" Aku berusaha meraih kaki Papa dengan posisi Ku semula, menyeret tubuh ku yang sudah tidak berdaya tapi saat aku berhasil mencapainya Papa dengan tega nya menendang ku menjauh dari nya.

"Kenapa Papa benci sama Diasha? KENAPA KALIAN SEMUA BENCI SAMA DIASHA? KENAPA?"

"KARENA KAU TIDAK PERNAH BISA DI ANDALKAN!!"

"ENGGAK!! BOHONG!! jauh... jauh sebelum itu kalian semua telah membenci ku...."

Bentak ku keras. Keadaan semakin hening, mereka semua tampaknya terkejut dengan penuturan ku.

"Apa seorang anak kecil bisa di andalkan? Apa seorang anak kecil pantas di perlakukan sekeras itu?" Tanya ku kembali.

"Jika sebatas di suruh membeli permen atau kegiatan yang memang sepantasnya bisa dia lakukan di usianya. Tapi ini tidak Pa? APA yang bisa kalian andalkan dari seorang anak kecil yang bahkan belum bisa membedakan yang benar dan salah. Kalian membenci nya sebelum dia tahu artinya hidup"

"Kalian membencinya.... ?kalian mengharapkan nya hilang.... ? kenapa....? KENAPA Pa"

"Kenapa Ma... kenapa mereka membenci Diasha? Kenapa cuman Mama yang sayang sama Diasha?" Aku beralih menatap Mama, tatapan wanita paruh baya itu semakin membuat ku hancur. Kulit nya mulai keriput begitu juga dengan kantung matanya yang semakin menghitam.

Aku memutuskan Kontak Mata dari Mama, sungguh aku tidak sanggup lagi.

"Apa yang bisa di andalkan dariku yang bahkan belum tahu arti beratnya hidup? KALIAN MENGHANCURKAN KU. KALIAN MEMBUAT KU MENGERTI KERASNYA KEHIDUPAN SEBELUM WAKTUNYA!! KALIAN JAHAT!!

PLAK....

PLAK....

"DIAM KAU!!!"

"Dia tidak pantas hidup. Kenapa kau membesarkan nya dulu? kenapa kau merawat nya putra ku. Kau sangat lelah... kau MENYEDIHKAN setelah kehadirannya!!"

"Kau bisa bahagia jika menikah dengan pilihan Ibu tapi kau memilih wanita itu" Tunjuk Nenek pada Ibuku.

"Wanita miskin itu....dan dia melahirkan Putri yang tidak tau dir__"

"Diam kau!!!" Bentak ku keras. Mereka semua menatap ku terkejut dengan sorot mata tajam. "Kau bisa merendah kan aku tapi tidak dengan Ibu ku!!!"

Plak....

"Jaga ucapan mu Diasha!! Kau tidak tahu dengan siapa kau berbicara" Ucap Bibi membentak keras setelah melayangkan tamparan keras di pipiku.

"Orang seperti mu" Tunjuk ku pada Nenek. "Harta mu tidak akan berarti! harta mu tidak akan bisa membayar kejahatanmu DENGAN ANAK-ANAK MU SEM___AHKKK

HIDDEN I (TAMAT)Where stories live. Discover now