Together 1

3.8K 369 17
                                    

"Keluar" ucap Tay datar.

Mau tidak mau new dan Krist menuruti ucapan Tay, wajah Tay yang menampakkan ekspresi datar sungguh membuat bulu kuduk merinding.

"Dari mana?" Tanya sang kakak mengintrogasi.

"Kampus" Krist berucap seraya menundukkan kepala.

"Sekarang kalian ingin kemana?" Tanya nya lagi.

"Mengantarkan new pulang" Krist masih menunduk, enggan menatap netra sang kakak karena perasaan gugup yang mendengar.

"Kenapa tidak jadi masuk?" Sekarang Tay beralih bertanya kepada new.

"Hm....hmmm" new bingung mau menjawab apa.

"Jawab" perintah Tay mutlak agar new menjawab pertanyaan yang dia lontarkan.

"hmm... tadi aku melihat mu karena itu aku tidak jadi masuk" jawab new sangat pelan hampir seperti berbisik tapi Tay masih bisa mendengar suara new samar-samar.

"Kenapa?" Tay mendekat kearah new.

"New belum mandi, ya dia belum mandi!, dia tidak percaya diri kalau bau badannya tercium orang lain, oleh karena itu dia tidak jadi masuk, karena tadi dia melihat ada kakak di dalam" Krist menjawab pertanyaan yang dilontarkan Tay untuk new secara cepat.

"Aw benarkah? Kau belum mandi?" Tay menyunggingkan Senyum nakal.

"Ah iya, aku belum mandi jadi aku harus buru-buru pulang" ucap new meneruskan kebohongan Krist.

"apa kau mau ku mandi kan?" senyuman Tay berubah menjadi senyum smirk,

Krist membelak karena ucapan sang kakak, dia tidak percaya orang yang dihadapan nya ini adalah putra pertama dari keluarga vihokratana.

Tidak ada yang tidak tau bahwa Kakaknya ini memiliki sifat dingin, jarang bercanda, selalu serius, dan tidak mau dibantah dan tiba tiba dia mendengar kakaknya bicara seperti itu.

MEMANG TIDAK BISA DI PERCAYA!!

"Aku ingin pulang!" New menarik lengan Krist sebelum kembali bicara "Krist ayo!" new kembali masuk ke mobil Krist.

"Krist jangan kemana-mana! jaga rumah, aku yang akan mengantar new pulang!" Ucap Tay sembari masuk kedalam mobil Krist.

Krist??

Dia diam mematung, sedang mencerna apa yang sedang terjadi dengan kakaknya.

"Kenapa kau yang masuk?" Protes new.

"Karena aku yang mengantar mu pulang!" Senyuman Tay tersuguh begitu mudah nya saat bersama new.

"Tidak perlu, aku naik taxi saja" new ingin keluar dari mobil.

"Tidak, tetap duduk disitu dan jangan bergerak sedikit pun" yang lebih tua menarik tangan yang lebih muda kemudian digenggam dengan erat.

"Lepas" tangan yang tay genggam berusaha new lepas.

"Diam lah, kali ini saja tolong jangan melawan" Tay semakin mengeratkan genggaman nya Ke tangan new.

New mengikuti ucapan Tay dengan nada mengejek.

Yang di ejek sadar lalu menatap tajam yang mengejek.

"APA?" Seru new keras,

Tay tidak menjawab, dia memilih menjalankan mobil dan fokus menyetir.

"Apartemen Or hotel?" Tanya tay memecahkan keheningan.

"What?" Kening new berkerut.

It's Our Destiny -TAYNEW- Where stories live. Discover now