26

4.8K 190 53
                                    

Khaylila memandang kosong jendela kamarnya. Air matanya seolah mengering. Berhari hari ia menangis tapi Ayahnya sama sekali tidak luluh untuk memberikan izin bertemu dengan Dava.

Ceklek

Andy datang membawa nampan berisi makanan. Beliau menghela nafas pelan ketika melihat makanan yang tadi siang ia taruh di nakas sama sekali tidak disentuh. Ditaruhnya makanan itu lalu mendekati Lila yang masih asik dengan lamunannya.

Andy mengecup kening putri kesayangannya,mengelus bahunya lembut. Sedih,miris melihat khaylila yang biasanya ceria, sekarang harus murung,tidak ada gairah hidup sama sekali. Kalau saja Andy orang yang tega,dia pasti sudah menyuruh anaknya untuk menggugurkan kandungan Lila. Rasanya masih tidak rela.

"Dava emang salah Yah, dia menikahi Amel karena permintaan Mama. Mama merasa hutang budi. Aku memang sempet kecewa tapi aku mencoba ikhlas sama semuanya" ucap Lila.

"Harusnya kamu nggak pernah menikah dengan Dava. Harusnya Ayah nggak pernah mengizinkan dia menikahi kamu kalau pada akhirnya kalian berpisah" mendengar kata pisah, khaylila otomatis menoleh.

"Kita nggak akan pisah Yah!?"

"Sayang, Ayah harap kamu paham. Dava sudah melanggar janjinya sama Ayah dulu. Tentang hutang budi mertua kamu dengan Madunya Dava, itu urusan mereka. Kamu nggak harus menanggung semuanya. Ayah harap kamu mengerti apa yang Ayah maksud"

"Makan ya, kasihan anak kamu" dan pada akhirnya Andy memutuskan untuk merawat khaylila dan bayinya. Kalau nantinya mereka jadi berpisah Andy harap Khaylila masih punya baby.

Andy pergi meninggalkan putrinya sendirian. Khaylila kembali menatap jendela itu kosong. Apa yang harus dilakukan sekarang. Ayahnya tidak percaya kalau dirinya sudah menerima Dava, meskipun hatinya belum sepenuhnya tapi perlahan Lila sudah berusaha berdamai dengan masa lalu.

"Sayang maafin Mama yang belum bisa ketemu sama Papa. Semoga Papa baik baik saja ya" gumam khaylila sambil mengelus perutnya.

***

Nyatanya sampai kandungan khaylila sudah membesar Andy masih bersiteguh dengan pendirian. Dia tidak tau kalau khaylila berperang batin.

Khaylila sendiri tidak berani untuk mendesak Ayahnya terlalu jauh untuk mengizinkannya bertemu dengan Dava. Kadang Bundanya mencoba untuk berbicara dengan Andy tapi,hasilnya nihil. Andy masih dengan pendiriannya.

Selama ini Andy yang membiayai semua keperluan khaylila. Untuk perlengkapan bayi Andy dan bundanya yang akan meng handle semuanya. Khaylila hanya perlu mempersiapkan diri untuk proses lahiran yang tinggal menunggu hari. 

Ya, selama menjalani hari khaylila memang tidak banyak mengeluh tapi demi apapun dia sangat ingin bertemu dengan Dava. Tidak ada yang memberi kabar bagaimana kondisi terkini dari Dava, terakhir Lila melihat kondisi Dava yang kritis waktu itu.

"Apa besok kita harus berjuang bersama nak? Tanpa Papa?" Gumam khaylila mengelus perutnya yang sudah sangat buncit.

***

"Dav, Mama mohon kamu sadar ya. Kita nungguin kamu disini" Dian menangis menatap anaknya yang masih terbaring dengan selang oksigen. Dian selalu berdoa supaya Dava cepat sadar.

Amel memang selalu menemaninya,kadang perempuan itu harus pergi untuk menyelesaikan pekerjaan,Dian akhirnya harus ke rumah sakit sendirian.

Terhitung 8 bulan Dava koma setelah kecelakaan itu. Dokter bilang kondisi Dava sedikit kurang baik. Beberapa tulang patah dan luka serius lainnya. Memang sesaat setelah masuk rumah sakit pertama kali Dava sempat sadar,tepat setelah khaylila diajak pergi Ayahnya. Hanya nama khaylila yang ia sebut. "Khaylila" gumamnya meski sedikit sulit karena alat alat yang menempel ditubuhnya. Setelah itu Dava kritis dan tidak sadar kan diri.

"Khaylila"

"Apa kabar sama menantu ku itu? Apa dia baik baik saja?" Kata Dian.

"Sudah lama nggak ketemu, aku kangen. Apa Dava menunggu khaylila. Apa aku harus pergi menemuinya"

Kenapa Dian baru sadar,kalau yang Dava butuhkan saat inj hanya khaylila. Kenapa selama ini dia seolah melupakan menantunya yang lain. Apa karena ada Amel semuanya tertutup. Tapi,kemana khaylila selama ini. Terakhir di kali melihat saat besannya menarik khaylila untuk menjauh saat menunggu Dava ditangani begitu dia datang dengan Amel. Masih jelas diingatan kalau Andy menatapnya dengan tatapan benci.

"Aku harus menemui khaylila" gumam Dian lalu beranjak pergi. Dia tidak sadar kalau tangan Dava sempat bergerak sesaat.

"Khaylila" gumam nya.

***

Khaylila masih asik menyiram tanaman. Kebiasaannya akhir akhir ini yang selalu ia lakukan. Untuk mengusir bosan, untuk mencari kegiatan. Selama hamil Andy melarang khaylila untuk bepergian jauh, untuk jalan jalan pagi pasti lah Andy/Bundanya yang menemani.

"Lila" panggil seseorang membuat khaylila yang sedang sibuk dengan tanamannya menoleh.

"Mama?!" Jawabnya kaget.

***

Dikit aja yaaaa ...hehhee

Jangan lupa vote and komen. 

Oh iya jangan lupa baca story' aku yang lain "Finally,i have you" nggak kalah seru loh, sudah 25 chapter. Silahkan mampir dan jangan lupa tinggalkan jejak..

See you,jangan bosen nunggu ya ..

Septi yulianingrum

MY POSESIF HUSBAND *season_2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang