16. detektor kebohongan

4K 889 179
                                    

"Anak-anak, maaf ibu harus tinggalin kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anak-anak, maaf ibu harus tinggalin kelas. Ada rapat mendadak sama kepala sekolah. Dimohon pengertiannya ya. Kalian belajar mandiri aja sampai rapatnya selesai, oke?"

"Oke buuu!!!"

Setelah bu Yoona pergi dari kelas, semua anak disini langsung bersorak gembira karena ada rapat guru jadi kita free class.

Selama gue bersekolah sampai saat ini, hal disekolah yang paling gue sukai cuma free class dan pulang sekolah.

Karena ini rapat kepala sekolah sama semua guru, seluruh kelas free dan alhasil muridnya pada kabur-kaburan keluar kelas.

Tapi tetep gabisa ke kantin soalnya pagarnya digembok dari luar.

Ga ngerti juga gue kenapa sekejam itu gembokin muridnya. Kalau amit-amit ada kebakaran, kita kaburnya gimana? Masa iya loncat dari genteng.

Sekarang kelas gue kedatangan tamu dari kelas lain. Siapa lagi kalau bukan Jake sama Heeseung yang nyamperin Jay Sunghoon.

Disini kayak terjadi pertukaran siswa. Yang dikelas ini ke kelas sebelah, yang dikelas sebelah pindah ke kelas ini.

Tapi banyakan pada keluar, jadi kelas gue ga terlalu ramai.

"Evelyn, Tata!"

Gue sama Tata bebarengan noleh ke arah pintu kelas yang dimana ada Levy yang nyamperin.

"Untung hari ini ada rapat guru. Harusnya sekarang gue lagi penilaian baca puisi sama pak Baekhyun." ucap Levy sebegitu ia tiba di depan kita.

"Terberkati banget ya lo. Kita malahan besok." ucap Tata dan gue angguki.

Males banget baca puisi. Harus pake penghayatan segala. Kan malu diliatin satu kelas.

"Oy, ooyyy! main jujur-jujuran yuk?" teriak Jake ke kita bertiga.

"Gasss." ucap Levy terus nyamperin empat cowok yang lagi lesehan di belakang.

Cowok itu Jake, Heeseung, Sunghoon, sama Jay.

Akhirnya gue sama Tata ngikut. Biar ga gabut juga.

Jay tiba-tiba narik gue buat duduk disebelah dia. Yaudahlah gue nurut aja.

Kita duduknya melingkar bertujuh lalu Heeseung naruh alat pendeteksi kebohongan yang sering gue liat di film-film.

Jadi kita taruh tangan kita diatasnya, terus saat yang lain kasih pertanyaan, kita harus jawab jujur. Kalau bohong, kita bakal disetrum.

Setau gue gitu. Tapi gue ga yakin ini akurat.

"Ini baru?" tanya Tata dan diangguki Jake.

"Gue beli di luar negeri lewat jastip. Baru dateng dua hari lalu."

"Siapa duluan?" tanya Jay.

Jake naruh tangannya diatas alat itu. "Gue, gue!"

Semua pada mikir mau kasih pertanyaan kejujuran apa buat Jake.

my day, jay ✓ Where stories live. Discover now