19. perkara pulang

3.7K 860 263
                                    

Setelah turun dari viking, kita berempat duduk bentaran di kursi yang tersedia disana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Setelah turun dari viking, kita berempat duduk bentaran di kursi yang tersedia disana.

Jay sama Sunghoon masih diem buat netralin nafas sambil minum air berulang kali.

Lucu banget mereka tuh. Gue sama Tata cuma ketawa-ketawa liat mereka.

"Abis ini kemana?" tanya Tata ke gue yang Jay sama Sunghoon ikutan noleh ke gue.

Gue senyum miring.

"Napa lo jadi gitu?" tanya Jay waspada.

Gue nunjuk ke ujung. Tempatnya lumayan tinggi dan bernuansa gelap, serta banyak teriakan disana.

Mereka bertiga melotot kaget sedangkan gue ketawa.

"Rumah hantu. Ayo gaskeun." ucap gue yang memulai jalan. Gue sadar kalau mereka masih diem ditempat.

"Buruan ah lagi sepi tuh! Cupu banget." seru gue. "Eh Jay, lo ga takut kan ya?"

Gue salah prediksi apa gimana? Raut wajah Jay berubah pas dia liat rumah hantu.

"Jay...?" tanya gue ulang.

Jay tiba-tiba berdiri terus narik Sunghoon sama Tata buat berdiri juga.

"Ayo!"

Gue tersenyum puas. Jay berani ternyata.

Kita berempat masuk ke rumah hantu.

Posisinya gue di depan, Tata, Sunghoon, Jay. soalnya Gue sama Jay yang berani, jadi satu di depan, satu di belakang.

"Lyn, sampai gue gabisa tidur, gue dendam sama lo ya." ucap Tata sambil megang pundak gue erat.

Makin dalem makin gelap, dan pundak gue makin sakit karena Tata megangnya kuat banget.

Gue nabok tangannya. "Sakit anjir, jangan kuat banget."

"Gue takuuttt." rengek Tata.

Tiba-tiba ada hantunya muncul di depan gue. Cuma pake rambut panjang, baju putih, sama darah di wajahnya. Sebenernya ga serem, ini karena pas hantunya muncul backsoundnya langsung menggelegar.

Gue terperanjat kaget dan tiga orang di belakang gue teriak kenceng banget.

Dibanding backsoundnya, gue lebih kaget sama teriakan mereka bertiga.

Berapa kali hantunya muncul, dan berkali-kali mereka bertiga teriak. Sedangkan gue cuma kaget-kagetan daritadi.

"Disana udah jalan keluar, ayo buruan--" ucapan gue terhenti karena tangan gue digenggam.

Sunghoon sama Tata langsung lari sampai keluar.

Gue deg-degan, takut buat noleh. Soalnya ini tangannya dingin banget. Ga mungkin setan beneran kan????

Akhirnya gue coba beranikan diri buat noleh. Ternyata tangan gue dipegang Jay.

"Gue kira lo setan, anjir." ucap gue kesel.

my day, jay ✓ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora