(45) aneh

4.9K 490 105
                                    

1 minggu berlalu ~

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


1 minggu berlalu ~

"Dengar! Katakan apapun padaku! "  Ryujin mencebik bingung mendengar peringatan Haechan.

"Jangan sekali-kali menyembunyikan apapun dariku! Mungkin kau pikir itu adalah pilihan yang bagus tapi nyatanya itu salah! " Ryujin semakin bingung di buatnya. Ada apa dengan Haechan? Pria itu menghubunginya di sore hari setelah latihan lalu tiba-tiba mengatakan hal aneh setelah mengabari kalau dirinya sudah tiba di bandara.

"Oppa! Ada apa denganmu? "

"Tidak, hanya saja- eum kira-kira dua  jam lagi! Aku akan sampai,tunggu aku di rumah! "

"Kau tidak keberatan kan kalau aku memintamu ke rumah? " Tanya Haechan "i-iya tentu tidak! "

Sudah sedari setengah jam yang lalu Ryujin duduk di atas ranjang Haechan untuk menunggu kedatangan pria itu yang seharusnya sudah sampai lima belas menit lalu.

"Aku pulang! "

Ryujin menghentikan kakinya yang bergoyang seraya memandang antusias pintu putih yang sebentar lagi pasti akan terbuka dan menampilkan pria istimewanya.

Suara ketukan hak sepatu terdengar semakin jelas membuat jantung Ryujin terpacu cepat. Knop pintu terputar seketika sekelebat bayangan Haechan yang sekiranya tengah membuka pintu dari luar singgah ke benak Ryujin.

Dan pintu itu terbuka menampakan Haechan yang masih lengkap dengan jasnya dan raut wajah yang terlihat lelah.

"Oppa! " Ryujin berdiri dari duduknya, saat tangannya hendak meraih tas Haechan pria itu malah lebih dulu melempar tasnya asal di lantai.

Ryujin memandangi Haechan bingung, ada apa? Haechan menghela nafasnya lalu mendekati Ryujin.

Tangan kekar pria itu melingkar di pinggang Ryujin, Ryujin menegang di buatnya. Kedua telapak tangannya menempel kaku di dada Haechan.

Haechan menempelkan hidungnya di belakang telinga Ryujin, menghirup harumnya tubuh Ryujin. Ryujin malah meremang merasakan nafas hangat yang dikeluarkan Haechan.

"O-oppa! "

"Aku merindukanmu! " Bisik Haechan rendah membuat Ryujin meneguk ludahnya susah payah. Ryujin mencoba tenang dengan menghirup aroma parfum Haechan yang begitu menyegarkan persis seperti favorite-nya.

Baru saja Ryujin mencoba tenang, ia kembali panik karena ia baru sadar kalau sekarang punggungnya sudah membentur dinding dengan Haechan yang menghimpitnya. Haechan sekarang sudah mulai mengecup lembut leher Ryujin.

Matanya terpejam menghayati betapa lembutnya kulit Ryujin ditambah buaian dari aroma tubuh alami Ryujin, Haechan tau Ryujin bahkan tidak menggunakan pewangi apapun hanya wangi sabun vanila yang masih melekat.

"Manis! " Bisik Haechan lagi sebelum menghisap kuat kulit leher Ryujin sampai menimbulkan bunyi.

"Aw! " Pekik Ryujin reflex mendorong dada Haechan namun pria itu malah mengeratkan pelukannya di pinggang Ryujin membuat tubuh mereka sekarang menempel tanpa jarak.

"Dia memerah! " Ujar Haechan lalu terkekeh seraya mengecup bekas hisapannya berkali-kali.

"Oppa! " Lagi-lagi tidak ada sahutan.

"Oppa!" Panggil Ryujin sedikit semakin kencang.

"Kenapa kau diam saja? Apa kau tidak akan menjelaskan ten-hmmpphhh" Ryujin membelalakan matanya terkejut karena Haechan tiba-tiba membungkamnya dengan bibir.

Lama terdiam, Ryujin melihat Haechan yang senantiasa memejamkan matanya tanpa bergerak. Ryujin meremat kerah jas Haechan gelisah.

"Eum-" Ryujin mencoba untuk menolehkan wajahnya untuk menghindar namun tangan Haechan dengan cepat memegang leher bagian belakangnya dan tanpa aba-aba Haechan langsung menggerakan lidahnya brutal namun masih terkesan lembut.

Ryujin memejamkan matanya erat sebelum membuka belah bibir untuk mempersilahkan Haechan menikmati rongga hangat miliknya.

Suara kecapan terdengar menggema di setiap sudut kamar.

Tangan Haechan meraih saklar lalu mematikan lampu kamar hingga hanya tersisa cahaya dari komputer di sudut ruangan

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Tangan Haechan meraih saklar lalu mematikan lampu kamar hingga hanya tersisa cahaya dari komputer di sudut ruangan.

Haechan menarik tubuh Ryujin hingga terjatuh di atas ranjang.





.








"Aku tau kau punya hubungan dengan rookie itu! "

"Apa perlu aku hancurkan karirnya yang masih baru? "

"Atau ku hancurkan orangnya langsung? "

Semua anggota NCT 127 menganga tak percaya kala melihat pesan dari seorang sasaeng untuk Haechan.

"Gila! Benar-benar gila! Kenapa bisa ada orang seperti itu? " Celetuk Mark tak habis pikir sedangkan Haechan masih melamun memikirkan apa saja yang bisa ia lakukan untuk melindungi wanitanya.

"Sungguh aku ingin membunuh sekarang! " Ucap Doyoung kesal.

"Sebenarnya siapa yang pertama kali menerapkan kebiasaan seperti ini? Kita juga manusia! Mengapa mereka setega itu? " Ujar Taeyong frustasi.

"Sungguh aku sudah lelah dengan drama seperti ini, cukup mereka mengganggu privasiku jangan coba urusi percintaanku juga! " -Yuta.

Mereka semua meluapkan
kekesalan mereka sedangkan Haechan hanya terdiam sampai pemberitahuan perihal penerbangan mereka menggema.






TBC

Aku maluuuuuuu😭 tapi semoga kalian gemasss...

Aku doain kalian senyum" terus, soalnya kalian manis kalo senyum...

EEAAAA😂

We Got Married [Haechan X Ryujin]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon