Chapter 10 : Justice Vs Eternity

17 2 1
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yaaa~~~





Joy segera menyerahkan ponsel tersebut ke tim forensik untuk di periksa lebih jauh. Dia sengaja tidak memberitahu apa isi dari voice message itu, biarlah tim forensik yang mengungkapkannya. Semoga dia tidak salah dengar.

" Kau menemukan apa? " tanya Irene yang melihat Joy keluar dari perahu tersebut.

" Sebuah ponsel. " ucap Joy. " Hanya itu. Kurasa benda yang dibuat untuk membunuh dibuang. " lanjutnya.

" Oh wow. As expected from Son Sooyoung " ucap Irene. Menepuk pundak sahabatnya.

Jungsoo dan teman-temannya menghampiri Irene dan Joy yang sudah selesai mengolah tkp pembunuhan.

" What did you found? " tanya David.

" Just a phone. "

" Just that? " tanyanya lagi. Joy mengangguk sebagai jawabannya.

" Yeah. Just that. I didn't find any 'killing thing' inside the boat. I think they throw away the knife. " jelas Joy.

" Wait. I'll check it again " David dan Michael pergi ke perahu untuk memeriksa sekali lagi bila ada barang-barang yang tidak ditemukan oleh Joy.

Sementara sisanya hanya menunggu di luar dengan radius 20 meter dari dermaga tersebut.

" Wah.... Aku gapercaya di dekat kantor kita ada pembunuhan seperti ini " ucap Jungsoo.

" Kau tidak akan pernah percaya itu jika tidak ada buktinya " ucap Joy datar.

Sejujurnya, ini terlalu mudah. Sangat mudah baginya. Krystal dengan sengaja mempermainkan dirinya seperti ini agar dia mau menuruti permintaan Krystal yang belum ia ketahui.

Sialan, perempuan itu licik sekali.

David dan Michael kembali ke tempat mereka berkumpul dengan raut wajah kesal. Ternyata memang tidak ada apa-apa lagi disana. Ucapan Joy memang benar, senjata untuk pembunuhan dibuang entah kemana oleh si pembunuh.

" Yeah. I think you were right. There's nothing inside. They throw away the knife and just leaving his phone " ucap David.

" We should go back and talk this in meeting room "

Wendy sekarang tengah berada di kantor. Mengurusi beberapa dokumen yang harus dia tanda tangani. Kantornya yang di Manitoba ini adalah kantor cabangnya. Jadi, tidak sebesar kantor pusat yang berada di Korea Selatan.

Lagipula, dia disini hanya sementara. Hingga Joy selesai berkuliah S2 di Canada. Si tupai tampan ini sepertinya mulai kelaparan. Hingga akhirnya dia memanggil Seulgi untuk mengajaknya makan siang bersama.

" Seulgi-ah. Ayo makan siang " ucap Wendy melalui intercom.

" Baiklah. Tunggu sebentar. Aku selesaikan ini dahulu. "

Selagi menunggu Seulgi, Wendy menelpon istrinya. Untuk menanyai kabarnya dan bertanya apa dia sudah makan siang atau belum. Ahh~~ Mudah sekali dia dilanda rasa rindu ke Joy.

Dia sempat berpikir, bagaimana jika Sooyoung pergi dari sisinya untuk waktu yang lama? Atau mungkin selamanya? Lalu menunggu Sooyoung bereinkarnasi ke dunia setelah Sooyoung yang lama pergi duluan meninggalkan dunia ini.

Astaga, dia tidak dapat memikirkan itu terjadi dan dia tidak ingin itu terjadi kepada Sooyoung. Bisa-bisa hilang kewarasannya jika ditinggal Sooyoung selama itu.

My Blood : Revenge [WenJoy]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon