18. BERTEMU LAGI!

277 64 12
                                    


"Jangan disenggol, nanti aku marah!" Sebastian Pradibto.

18. BERTEMU LAGI!

Assalamualaikum, semuanya:)

Kalian kangen aku nggak?

Hihihi 😁

Udah siap belum buat isi komen disetiap paragraf?

Yaudah yuk cuss baca 👍

HAPPY READING 😊


Tak terasa malam kembali hadir. Taburan bintang pun mulai menghiasi langit malam. Ditambah lagi dengan cahaya dari sang rembulan yang begitu terang.

Terdengar suara petikan gitar mengalun dengan indah. Dipadukan dengan suara merdu dari lelaki itu.

Tenang. Kata yang pas untuk mendeskripsikan suasana tersebut. Hanya ada gemerlap bintang dan cahaya dari sang rembulan yang menyaksikannya.

🎶🎶🎶

Tubuh saling bersandar
Kearah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat kumenanti fajar..


Indah dan merdu. Kata itu menjadi satu kala mendengara suara serak basah dari lelaki itu.

🎶🎶🎶

Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama
Yang tersisa dari kisah ini
Hanya kau takut kuhilang
Perdebatan apapun menuju kata pisah
Jangan paksakan genggamanmu...

🎶🎶🎶

Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya
Tak lagi kumilikmu
Kau masih bisa melihatku...

Suara itu terdengar begitu menyentuh hati. Seperti ada sejuta luka yang lelaki itu rasakan lewat lagu yang dirinya nyanyikan.

Dan dengan lihai lelaki itu terus memainkan gitar miliknya yang terdengar begitu merdu. Tatapan matanya yang biasanya menyorot tajam, kini telah berganti dengan tatapan sendu penuh luka.

"Subhanaallah, Ademnya hati gue!"

Lelaki itu terkejut ketika mendengar suara dari seseorang yang tiba-tiba saja masuk kedalan kamarnya.

Lelaki itupun langsung menyudahi aktivitasnya. Dirinya menatap datar pada keempat sahabatnya.

"Mau apa lo?!" tanya lelaki itu dengan ketus.

"Kalem dikit napa sih, lean. kita tuh cuma mau bersilahturahmi di apartemen lo, Ya nggak teman-teman?" Ketiganya pun mengangguk membenarkan ucapan Nathan.

Setelah itu dengan tampang tidak bersalahnya keempat lelaki tampan itupun mulai melancarkan aksinya. Oh, lebih tepatnya hanya Nathan, Tian dan Vino saja. Sedangkan Zio jangan tanya lagi mengenai makhluk dingin itu.

Leander menatap tajam kearah ketiga sahabatnya yang mulai mengobrak-abrik apartemennya.

Suasana yang tadinya tenang dan damai, kini telah berubah layaknya pasar hewan pindah. Dan hewannya mereka bertiga. Jahat kali kau, bang!

Love with Brandal [ON GOING]Where stories live. Discover now