Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pekan olahraga antar sekolah akhirnya selesai. Acara itu berakhir dengan meriah, semua orang tersenyum, semua orang tertawa, semua orang bahagia. Tidak ada permusuhan, tidak ada perdebatan, tidak ada adu otot. Menang kalah sudah biasa.
Kali ini senior tampanku tidak berhasil membawa pulang medali emas, ia kalah dengan selisih poin sangat tipis. Tidak ada raut kecewa, hanya lengkungan senyuman yang terhias di wajah tampannya.
Tak apa Ten, meskipun kau kalah dalam perlombaan kali ini yang penting kau sudah memenangkan hatiku tanpa perlu bersaing.
Ketika yang lain sudah mulai beranjak meninggalkan gedung olahraga, aku masih di sini. Terdiam di barisan tribun atas sembari memperhatikan objek favoritku sedang bermain dengan kepingan confetti yang berjatuhan di atasnya.
Ia terlihat seperti anak kecil yang menemukan mainan baru. Sesekali tangannya mengadah, mencoba menangkap kepingan, sesekali juga bibir indahnya mengerucut berusaha meniup kepingan itu. Terlalu menggemaskan.
Lagi, dengan senyuman tipis layaknya seorang idiot aku mengabadikan tingkahnya.
