DOM - Page 2

15.3K 299 11
                                    

🍂

"Morning, babe.." sapa Dylan, seraya mengecup kepala Alodie yang masih sibuk berkutat dengan buku nya.

Dylan Scott, salah satu pria tertampan di ST. Sarah Lawrence dan pria yang telah membuat hati Alodie berbunga-bunga 2 tahun ini.

"Morning.. bagaimana hari mu?"

"Sibuk dengan beberapa kelas, dan hati yang gundah.." Dylan menekuk sedikit wajahnya.

"Hati yang gundah?" Tanya Alodie.

"Ya.."

"Apakah ada masalah, babe?

"Masalah besar." Dylan sedikit menunduk dan berbisik.

"Benarkah? Tentang tugas? Atau..?"

"Tentang.. um, tentang ini." Jawab Dylan seraya menarik tangan Alodie dan meletakkan nya di perut nya.

"Ggrrruugg.." suara dari dalam perut Dylan dan pria itu tersenyum geli.

"Ya Tuhan. Kau mengerjai ku." Alodie tidak kuasa menahan tawa nya.
"Haii anak nakal, kau sudah membuat hati kekasih ku gundah. Apa kau tau, aku akan menghukum mu?" Ujar Alodie menunduk didepan perut Dylan, pura-pura memberi peringatan dan dibalas gelak tawa Dylan.

"So.. bisa kah kita pergi makan sekarang?"

Alodie melirik ke arah Lyne yang sedang berdiri memperhatikan sekitarnya tak jauh dari meja Alodie.

"Baiklah. Ayo.." kata Alodie seraya memasukan buku kedalam tas tangan nya.

"Tn. Wade ingin kau segera pulang setelah selesai, Nn.." kata-kata Lyne menghentikan langkah Alodie yang menutup matanya kesal.

"Hanya lunch, Lyne. Ya, ya?"

"Maaf. Tidak bisa, Nn. Wade. Akan sangat buruk jika Tn. Wade mengetahuai ini." Lyne bersikap dingin seperti biasa.

"Lyne.. Aku janji, tidak lebih dari 30 menit. Dan aku akan segera pulang bersamamu. Please?"

Lyne hanya bisa memutar matanya melihat rengekan Alodie dan membuat gadis berambut tembaga itu tersenyum penuh kemenangan.

...

"Bukankah sudah ku katakan segera pulang setelah jam kuliah selesai? Mana bagian dari kata-kata itu yang sulit kau mengerti, Watson?"

"Salahku, Sir.." jawab Lyne yang hanya bisa pasrah melihat kemarahan Alan Wade.

"Daddy... aku hanya pergi makan siang. Kumohon. Aku yang memaksa Lyne.." Alodie terlihat tidak enak pada Lyne.

Benar saja ayahnya nampak kesal karena Alodie tidak menuruti perintahnya.
Terlebih Lyne begitu mudah terbujuk rayu permintaan Alodie.

Alan punya alasan kenapa dia melakukan hal ini.
Meski kadang Alan sedih melihat putri satu-satu nya tumbuh dalam keadaan yang mengharuskan Alodie tidak luput dari penjagaan yang membuat gadis itu tidak memiliki seorang teman pun di usia nya yang sudah menginjak 19 tahun.

Tapi itu harus dia lakukan, Dia tidak mau kehilangan satu-satunya alasan dia masih bernapas di dunia ini.
Dan satu-satunya peninggalan berharga dari istri tercinta nya.

Membayangkan wajah wanita yang begitu mencintainya terkulai kaku tak bernyawa membuat Alan diterpa rasa ngeri dan risau.

"Ini peringatan terakhir, Watson. Atau segera berikan surat pengunduran dirimu!" Ucap Alan tenang penuh peringatan.

"Yes, Sir."

Sekilas Lyne menatap Alodie yang terlihat murung dan bibir Alodie mengucapkan kata "sorry"tanpa suara kemudian Lyne mengangguk pelan dan beranjak pergi dari ruangan itu.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang