Menyebalkan, jika sebuah kepercayaan selalu dipermainkan. -Hasan Rahendra
"Sebagaimana Alm. Papa saya percaya sama Anda, tidak ada alasan untuk saya tidak mempercayai anda. " ucap Rissa kepada Tn. Hasan
Lelaki itu tersenyum, "Terima kasih atas kepercayaan Anda. Jangan khawatir, semuanya akan segera kembali seperti semula. " ujarnya.
"Baiklah, jangan lupa adakan rapat. Tetapi, setelah saya memeriksa ulang semua data keuangannya. " perintahnya.
Tn. Hasan mengangguk. Tn. Haris masuk bersama dua orang staff laki-laki.
"Anda benar-benar tidak memerlukan bantuan? " tanya Tn. Haris melihat semua dokumen tersebut.
'Tenang saja, saya bisa mengaturnya. "
"Tn. Hasan, Tn. Haris saya pamit dulu. Nanti, kirimkan saja semuanya kerumah. " Pamitnya.
"Anda tenang saja, ngomong-ngomong anda sendirian? " tanya Tn. Haris menyadari tidak ada Dama di samping gadis itu.
Rissa mengangguk, "Bi Dama sedang sibuk."
"Apa perlu saya antar? " tanyanya lagi.
"Tidak usah, saya bisa sendiri. "Rissa masuk kedalam mobilnya, kedua lelaki itu membungkuk hormat. Sampai akhirnya mobil yang di tumpangi Rissa tidak terlihat.
**
Rissa menunggu Dama di sebuah pemakaman, tidak lama kemudian wanita itu datang dengan membawa bunga kesukaan Dami.
"Bi Dami, ini aku. Bagaimana keadaan mu di sama? " tanya Rissa
Sedangkan Dama berdiri mematung. Gadis itu berbincang-bincang dengan Dami.
Saat gadis itu berpamitan dengan Dami, tiba-tiba Dama mencekek lehernya dari belakang.
"Apa maksudmu?! " tanya Rissa memberontak.
"Diam! " bentak Dami, mengelurkan pisah lipat dari sakunya.
"Coba saja. " ucap Rissa.
"Anda kira saya tidak berani? " tanya Dama.
"Lakukanlah. "
Tanpa ia sengaja, pisau yang di pegangnya melukai leher jenjang milik Rissa.
Yang mengejutkan lagi, Tn. Haris dan Tn. Hasan berada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragu [On Going]
Teen Fiction"Sepertinya aku mengenalimu. Namun, bukan dirimu yang sekarang. kalian seperti dua orang yang berbeda, tetapi berada didalam satu tubuh yang sama. " Raga Baskara Rahendra "Yang kamu temui sekarang, memang orang yang sama. Bukankah waktu dapat meng...