𝐇𝐈! 𝐄𝐗 || 𝐁𝐀𝐁 𝟕

4.5K 475 31
                                    

[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]

---

Hari ini kedua orangtua Anneth datang berkunjung bersama Airin—Adik perempuan Anneth—yang mana mungkin rela ditinggal sendirian.

Rencananya hari ini dia akan membeli apartemen, seperti yang sudah dibahas serta disepakati oleh Anetha dan Ajeng.

"Kamu udah ketemu, Kak?" tanya Airin. Gadis itu tengah berbaring nyaman di kasur empuk Anneth sembari membaca buku.

Sedangkan ayah dan bundanya tengah keluar sebentar untuk makan siang sebelum menuju ke apartemen.

"Ketemu siapa?" tanya Anneth bingung.

Anneth sendiri tengah membereskan buku-bukunya—memasukannya ke dalam kotak kardus. Mereka akan langsung pindah besok setelah apartemen menjadi hak miliknya.

"Airin denger Kak Iqbaal di sini."

Anneth yang mendengar itu langsung menghentikan aktivitasnya, jarak usia Anneth dan Airin hanya terpaut lima tahun. Saat ini adik perempuannya itu tengah mengampuh pendidikan SMA, sudah memasuki kelas dua belas.

"Ngarang kamu ah!" elak Anneth.

Airin mengubah posisi menjadi duduk bersandarkan headbed, tangan kanannya menarik guling untuk tumpuan sikutnya.

"Y—ya aku cuma denger-denger aja, sih. Kakak nggak mau balik juga karena takut flashback, kan? Emang sebanyak apa sih kenangan kalian?"

Anneth memang menceritakan sedikit kepada adiknya itu. Ya ... dia rasa usia Airin sudah cukup untuk mendengar permasalahannya.

"Kan kamu udah tau kisahnya," ucapnya dengan tangan yang  masih memasukkan buku-bukunya itu.

"Ada yang aneh. Ada bagian yang disembunyiin nggak, sih?" tanya Airin merasakan kejanggalan.

Lidah Anneth langsung kelu, ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena memang benar adanya.

"Kamu daripada banyak tanya, mending sini bantuin Kakak," titah Aneth mengalihkan topik.

Airin patuh, adiknya itu memang tidak pernah membantah. Terlebih lagi ketika kedua orangtuanya yang menyuruh.

"Lagian beli buku banyak banget, sih," keluh Airin jengah. Pasalnya sedari tadi ia melihat kakaknya itu tidak kunjung selesai.

"Buku itu jembatan ilmu tau! Katanya, kamu udah mulai les, ya? Rajin-rajin tuh baca bukunya," ujar Anneth.

Airin berdehem. "Kak, nanti kalo aku berhasil dapet peringkat pertama, beliin album, ya?" pinta Airin dengan mata yang berbinar—berusaha merayu.

Adik perempuannya itu memang sangat menyukai Korea, terlebih lagi pada Boyband-nya.

Hampir semua dinding kamar Airin terpampang wajah mereka yang jika Anneth lihat, wajahnya sama semua.

"Bukannya pas sweet seventeen udah Kakak kasih hadiah album?"

Itu memang benar adanya, Anneth membelikan Airin album terbaru dari Boyband Korea yang disukai adiknya itu.

HI! EX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang