𝐄𝐏𝐈𝐋𝐎𝐆 [𝐄𝐍𝐃]

8.2K 436 41
                                    

[Sebelum baca wajib vote dulu, makasi kakak cantik/ganteng^^]

---

"Gitu ... "

Ke-empatnya menarik nafas lega, mereka merubah posisi duduknya. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku karna hampir 1 jam lamanya duduk tenang.

"Aku kalo jadi bunda kesel juga sih sama ayah," celetuk seorang gadis berusia 17 tahun.

"Ya tapi kan niat ayah juga baik, biar bunda inget semua memorinya secara perlahan," balas seorang laki-laki yang 1 tahun lebih tua daripada gadis tadi.

"Aku tim bunda."

"Ah, nggak tau deh. Abang nggak mihak siapa-siapa."

Kedua orangtuanya terkekeh mendengar perdebatan kecil itu, kedua anaknya jarang sekali bertengkar, kalaupun mereka adu mulut, pastilah kakak nya yang mengalah.

"Terus abis bunda di halte sana, ayah nyamperin nggak?" tanya si laki-laki.

"Nyamperin lah, bang. Kalo nggak, kita nggak bakal kayak sekarang ini quality time berempat," jawab ayahnya.

"Jadi, nama asli bunda itu Annetha Mabella Nelson?" tanya si bungsu.

"Iya, sayang. Tapi sekarang udah ganti marga jadi marga nya ayah."

"Annetha Mabella Nixon?"

Benar, itu Anneth. Kalian sudah pasti dapat menebak bahwa laki-laki ber-marga Nixon itu siapa, Iqbaal. Kedua remaja itu adalah anak mereka, Leo dan Lauren. Jarak usia mereka hanya 1 tahun.

"Kenapa bunda bisa hilang ingatan? Tadi bunda nggak ceritain itu," ujar Lauren.

"Intinya kepala bunda kebentur benda keras, waktu naik motor malem-malem, itu jawaban kenapa bunda nggak inget wajah ayah gimana," jawab Anneth.

"Emang bunda mau kemana?" tanya Leo.

"Itu lah, kalo pikiran lagi nggak tenang baik nya diem aja di rumah. Jangan lampiasin ke hal-hal yang bisa bikin celaka diri sendiri, apalagi berkendara malem-malem," jelas Iqbaal.

"Ya yang buat pikiran aku nggak tenang kan kamu!" sungut Anneth.

Iqbaal terkekeh kecil, dia memberikan kecupan singkat di pelipis istrinya itu.

Kini mereka berempat tengah berada di ruang keluarga, di luar sana hujan turun deras sekali. Leo dan Lauren menuntut kedua orangtuanya bercerita tentang perjalanan kisah cintanya yang lumayan sulit itu.

Banyak kesalahpahaman yang terjadi, mulai dari Iqbaal yang mengira Archer kecil adalah anak dari Anneth, juga Anneth yang mengira Nara malam itu adalah calon istri dari Iqbaal.

Leo bersandar pada paha Anneth yang duduk di atas sofa. "Bunda udah inget semuanya?"

"Dua puluh tiga tahun itu udah lama, jelas bunda udah inget semua, Bang," jawab Anneth mengusap rambut putranya itu.

"Lagian ayah yang nyembuhin," celetuk Lauren

"Definisi kalimat, dia luka sekaligus obat penyembuh," ucap Leo.

"Bener kata aunty Ajeng, kadang sakit hati itu obatnya ada sama orang yang nyakitin," sambung Lauren menambahi.

Iqbaal terkekeh, dia bersyukur sekali Anneth masih mau menerimanya. Meskipun hari itu Anneth tidak memberikan kepercayaan secara langsung.

Kisahnya berakhir sesuai dengan apa yang dia harapkan, ya, walaupun jalan nya tidak se-lancar jalan tol, tapi dia berhasil sampai di tempat tujuan.

"Abang, udah denger kisah ayah tadi, ambil sisi positifnya ya. Jangan sampai perempuannya Abang ngerasain hal yang sama kayak bunda," nasehat Anneth.

"Lauren juga harus jadi perempuan yang tegas kayak bunda," ucap Iqbaal menambahi.

Mereka berdua mengangguk tersenyum, Iqbaal selalu membanggakan Anneth sekarang. Dimanapun dan dengan siapapun.

"Ayah bersyukur banget punya kalian."

"Kita lebih bersyukur punya orangtua se-hebat ayah sama bunda."



»»»«««







Hai, cerita aku yang ini udah bener-bener tamat. Kayak kata Anneth di atas tadi, ambil sisi positifnya aja ya. Maaf kalo karyaku yang satu ini masih banyak kurang nya. Aku juga masih belajar jadi penulis yang baik.

Aku mau ngucapin banyak terimakasih juga ke kedua bestie jauh aku onyour_m & putrihnnn yang udah bersedia ngasih pencerahan kalo lagi writer's block, juga memaklumi aku kalo lagi ada banyak urusan di reallife. Pokoknya aku sayang merekaaa🖤

Makasih juga buat kalian yang udah mau baca cerita abal-abal ini, aku seneng tiap liat kalian masukin cerita aku ini ke reading list, senenggg bangettt.

Tapi vote nya juga jangan lupa ya, aku harap jangan pada jadi pembaca gelap lagi huhuuu:(

Karya selanjutnya nunggu tahun depan ya, karna aku udah duduk di bangku kelas 12 jadi aku mau fokus ujian dulu *kata-kata andalan fakboy kalo mau ghosting.
bye-!!

HI! EX [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang