24

491 62 2
                                    

Di musim dingin ini, ada banyak hal yang ingin dilakukan Taehyung bersama Rosé. Tahun depan sudah ujian akhir, mereka tak akan punya waktu luang lagi. Karena itu, ingin rasanya menghabiskan musim dingin ini dengan gembira.

Melakukan ini, melakukan itu... sebagai sepasang kekasih.

Tapi ternyata keinginannya meleset. Dia dan Rosé sudah tidak memiliki hubungan itu.

"Aku rindu padamu, Rosé."

Padahal masih subuh, tetapi Taehyung tidak bisa menahan perasaan rindunya pada Rosé.

Dia mencoba menghubungi nomor ponsel Rosé.

Teleponnya tersambung, tetapi Rosé tidak mengangkatnya. Sekali lagi Taehyung mencoba untuk menghubunginya. Dan sekali lagi Rosé tidak mengangkat teleponnya.

Sekali, dua kali, tiga kali. Bahkan sampai lima kali, Rosé tetap tidak mengangkat teleponnya. Taehyung bangkit dari tempat tidurnya, lalu berganti pakaiannya.

"Aku ingin menemuinya."

***


Angin dingin dini  hari terasa sangat menusuk, Taehyung mengeratkan jaket yang dikenakannya. Perjalanan ke rumah Rosé membutuhkan waktu sekitar 20 menit bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Dari depan, rumah Rosé tampak sunyi senyap. Taehyung memencet bel rumah Rosé.

Ting, tong.

Tak ada seorang pun yang keluar dari dalam rumah. Taehyung menekan bel lagi.

Dia langsung mencoba untuk membuka pintu rumah. Tapi sayangnya, pintu rumah terkunci.

Saat Taehyung ingin mencoba membuka pintu itu lagi, tiba-tiba terdengar suara bel sepeda.

"Hei! Taehyung, ya?"

"Kak Wendy."

"Oh, ternyata benar Taehyung."ucap Wendy yang sedang mengantarkan koran sambil tersenyum ceria.

"Iya. Kakak sedang kerja?"

Wendy mengangguk. Kemudian memberikan ekspresi seolah bertanya pada Taehyung sedang apa kamu di depan pintu rumah Rosé?

"Oh, ini... umm... Rosé tidak menjawab teleponku. Aku jadi khawatir kalau terjadi sesuatu yang buruk padanya. Karena itu, aku datang kesini."

"Rosé sudah pindah."

"Apa?"

Suara Taehyung terdengar sangat terkejut.

"A-apa maksud Kak Wendy?

"Kamu dengar kata-kataku, kan? Rosé menjual semua bbarang-barangnya, lalu pindah ke tempat lain."

"Tapi, Rosé tidak pernah mengatakan apa-apa soal itu..."

"Memangnya dia harus mengatakannya?"

"Apa?"

"Rosé kan tidak perlu memberitahukan semua urusannya kepadamu."

"T-tapi kami kan teman."

"Memangnya kamu tahu di panti asuhan mana dulu aku tinggal?"

"...."

"Kita teman, kan?"

"Tapi... aku dan Rosé kan..."

"Punya hubungan khusus?"

"...."

"Sekarang sudah tidak lagi, kan? Kamu juga bukan keluarga ataupun kekasih yang akan dinikahi Rosé. Apa Rosé harus tetap memberitahukan semua urusannya kepadamu?"

♡Love At The First Sight♡~"Jaerosé"Where stories live. Discover now