kantin

1.3K 188 13
                                    

yujin saat ini lagi jalan di koridor sekolah. jam nunjukin angka 12.00 yang berarti ini jam istirahat.

tujuannya saat ini adalah kantin. tumben? iya. soalnya yujin lupa beli makan. akhirnya dia terpaksa beli makan karena ga ada yang bisa di babu.


"loh? yujin?" yena yang kebetulan lewat berhentiin yujin.

yujin noleh, untung yena cuma bareng chaeyeon ma hyewon.

"hah? bener yujin? jalan ke kantin? jam istirahat?" chaeyeon megang pipi yujin terus di tolehin kanan-kiri.

"yeu anying. iya! lupa beli makan tadi. dah sana pergi." ucap yujin ke mereka bertiga karena beberapa pasang mata udah mulai ngeliatin mereka.

hyewon motong yujin, "jahat bener, sobat lo nih jin." hyewon nepuk dada chaeyeon keras.

"asu! sakit cok!" misuh chaeyeon.

yena malah ngerangkul yujin, "kita juga mau ke kantin. bareng yu, sesekali."

yujin berusaha lepas tangan yena tapi chaeyeon malah nambahin. untung hyewon ga nambahin. kalo iya nambahin dimana?

"bener tuh, lagian gapapa sesekali di perhatiin. lagian cita-cita lo dosen kan? gimana maksudnya dosen ga suka di perhatiin?" ucap chaeyeon.

yujin akhirnya pasrah aja denger ocehan sobatnya, "serah lah njing."

"yang anjing kan elo."





































"bang putra?! weh?! beneran?!"

pletak

"bodoh ih, ngapain teriak-teriak? gue murid sekolahan bukan oppa-oppa korea." oceh yujin yang kebetulan lewat meja wonyoung dkk.

wonyoung ngerucutin bibirnya, "ya apasih?! kan kaget aja jaenudin!"

"wuih, dek sylla. pa kabs nih? lama ga ketemu." sahut chaeyeon.

wonyoung terkekeh, "baiks nih. pan-kapan mampir rumah dong, bang. bang putra ga bisa main catur, kasian ayah."

yujin ngeraup muka wonyoung, "ada-ada aja aib gue, lo bongkar."

"sape nih? murid baru ya?" tanya sakura.

"engga kak, saya abangnya wonyoung. sekelas ama hyewon. cuma jarang keluar aja." jawab yujin sopan.

wonyoung nepuk kursi di sebelahnya. kebetulan nih, meja mereka banyak yang kosong. gatau ya, orang-orang insekyur duduk bareng mereka.

"sini bang." yujin nurut dan milih buat duduk di samping wonyoung, depan minju.

hyewon sama chaeyeon berdiri, "mau pesen apa nih? si delard traktir."

hyewon nabok pala chaeyeon, "ngadi-ngadi. yaudah deh, gue traktir. pesen apa?"

"batagor aja gue. minumnya aer putih aja. lo?"

yujin mengidikkan bahunya, "samain aja."

hyewon dan chaeyeon pergi ninggalin ciwi-ciwi dengan yujin yena.

yujin daritadi nahan risih gegara diliatin dan dibisik-bisikin sama berbagai macam murid.



minju terkekeh liat yujin, "risih, put?"

yujin noleh natap minju, "ya gitu. btw, tumben manggil putra."

yena motong omongan mereka, "kalian saling kenal?" tanyanya.

minju ngangguk antusias, "waktu itu kita ketemu di perpus. dia lagi ngajar wonyoung mtk."

"dih sok kenal." sinis yujin.

"emang kenal!"

yena ngangguk-ngangguk dan natap yujin curiga, "hmm, lo ada sesuatu ya?"

yujin natap yena heran, "apaan? sesuatu-sesuatu?"

yena mendekatkan mukanya ke yujin. yujin udah mundur-mundur ampe kejeduk wonyoung.

minju cuma liatin mereka heran.








plak!

"homo lo?! gosah deket-deket! bau jigong!"

sebelum muka yena bener-bener deket, yujin tabok mukanya.

"gue mau bisikin su! malah ditabok! bau lagi!"

"harum ya, udah steril."


"lo kayak ga asing." ucap yuri natap yujin.

yang nyaut malah yena, "halo mba yuri."

"anjir ya. gue ngajak bicara yang lain." jawab yuri

yujin noleh, "gausah diinget-inget. kenalan sekarang aja. yujin saputra, abangnya wonyoung. sekian. makasih."






brak!

"cowok fisika ya?!"

minju segera narik yuri buat kembali duduk. "gausah teriak-teriak sayang."

yuri masih heboh dan nunjuk-nunjuk yujin, "waah, kalo dari deket keliatan sih miripnya ama wonyoung."

wonyoung ikutan kena malu jadinya, karena yuri teriak-teriak.

sakura yang juga duduk di samping yuri bekep mulutnya, "diem lo atau mati sekarang."

yujin berbisik ke yena, "ngeri ya."









































🤟🤪

"ngerti kaga? kalo kaga, gue pulang nih." tanya yujin seperti biasa.

minju nyiyir, "ih apasih! ngerti-ngerti.."

yujin yang liat itu mukul kepala minju pelan pake pulpen. "dah tuh kerjain." tunjuknya ke salah satu nomor yang tertera di buku.

sekarang, yujin dan minju duduk di kantin jam 5 sore. sekolah dah sepi dan ga ada kegiatan ekskul. yang tersisa cuma mas sama mbak kantin, pak cs, sama satpam. tapi mereka berdua, milih buat les disitu. lagian udah ijin.

minju baca soalnya sekilas terus malah natap yujin.

yujin yang emang daritadi baca soal di buku minju, ikut natap minju karena reflek.

minju nopang pipinya masih natap yujin terus mendesis, "sss.."

"apaan? aneh lo." tanya yujin sambil ngerutin dahinya.

minju menggeleng, "lo juga aneh ya! lagian gue cuma heran aja. lo kenapa gamau dikenal orang-orang sih? maksud gue, lo tuh ganteng, badan oke, pinter ga ngotak."

yujin mengidikkan bahunya, "tiap orang kan beda. udah sana kerjain. banyak bacot lo."

minju masih natap yujin, "lo kurang pede ya?"

yujin terkekeh terus natap minju, "iya, gue ga pede."

"kenapa?"

yujin terlihat diem sambil mikir. minju nungguin.

"kalo gue cerita, waktu nambah. mau pulangnya agak lelet? bayarannya nambah juga ya."

weird ; jinjoo (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang