24

98 31 0
                                    

Selamat Membaca,
Tandai segala Typo, Kesalahan Bahasa dan Ke tidakefektifan kalimat

Semua dalam cerita ini adalah Fiksi, Alias Hanya Karangan Semata

-

" Kamu salah memilah " Bae Joohyun terkaget ketika suara Kim Yerim menginterupsi nya, Gadis itu segera mengambil kembali botol plastik yang masuk ke dalam tumpukan kertas

Bae Joohyun mengetok kepalanya pelan menyadari kebodohan yang dilakukannya akibat terus melirik ke arah Kim Yerim

Bae Joohyun benar benar penasaran dengan bagaimana pemikiran dan tindakan Kim Yerim setelah melihatnya seperti tadi, tapi entah kenapa Kim Yerim seakan akan tidak pernah mengalami kejadian tadi

" Jika ada yang ingin ditanyakan, katakan saja " Kembali, karena lamunannya mengenai Kim Yerim membuat Bae Joohyun kembali memandang Yerim dengan mata yang penuh penasaran

Menghela napas, Bae Joohyun yang sejak tadi bimbang akhirnya mengutarakan ke penasaran nya sejak tadi

" Kenapa kamu tidak bertanya? "

" Jadi, Kamu sejak tadi menunggu aku bertanya? "

" Kamu tidak ingin bertanya? "

" Bertanya tentang apa? Tidak ada yang ingin kukatakan atau tanyakan kepadamu "

" Sejak siang tadi? " Kim Yerim menganggukkan kepalanya, langsung seolah tanpa berpikir. Dan hal itu membuat Bae Joohyun terdiam, anak di depan nya benar - benar membuatnya tercengang

Apa dia lupa? " batin Bae Joohyun

" Kejadian saat siang tadi. Saat perkelahian Kim Taehyung dan saat itu aku- " Kim Yerim menyandarkan sapunya pada salah satu meja yang ada di dekatnya, gadis itu duduk diatas meja dengan kaki yang disilangkan

" Apa alasanmu menjadi seperti itu menyenangkan? "

" Tidak " Kim Yerim tersenyum ketika mendengar jawaban yang terdengar ragu untuk dikeluarkan oleh Bae Joohyun

" Kalau begitu masalah selesai. Aku tidak ingin menanyakan sesuatu yang membuat mu teringat atau terungkit pada kenangan yang tidak menyenangkan "

" Meskipun kau temanku? Tidak masalah aku mempunyai rahasia denganmu? "

Kim Yerim menganggukkan kepala nya, Senyum dari wajah gadis itu belum juga pudar

" Ceritakan lah pada waktu yang tepat, waktu saat kau tidak merasa kesakitan lagi ketika membayangkannya. Dan ceritakan lah hal itu pada orang yang tepat atau kepada orang yang kau anggap sangat berharga "

" Kim Yerim, Ayo pulang! " Kim Yerim turun dari duduknya di meja, menepuk bahu Bae Joohyun dan berjalan menuju Kim Taehyung yang sudah menunggu nya di depan pintu kelasnya

" Pipimu masih lebam "

Bae Joohyun melihat ke arah Kim Yerim dan Kim Taehyung yang berjalan beriringan, kedua punggung yang sama - sama terlihat sangat tegap dan kuat

" Kedua orang itu sama sama memegang kelemahanku, dan mereka berjalan bersama. Astaga, Bae Joohyun... bodoh nya "

" Ngomong - Ngomong kenapa Kim Yerim tidak membawa kantung plastik sampahnya? "

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

" Ayolah Jeon Jungkook! Hanya kau yang bisa membantuku! " Park Jimin terus berteriak sambil mengikuti Jeon Jungkook,

Jeon jungkook laki laki menutup telinga nya dengan menyumpalkan telunjuknya pada lubang telinga nya, seratus persen tidak mendengarkan rengekan laki laki dibelakangnya yang sejak tadi merengek rengek

" Min Yoongi! " Teriakan kencang seorang gadis membuat Park Jimin tersentak, merasa sudah tidak ada ocehan yang mengganggu Jeon Jungkook menurunkan jari telunjuk nya

Park Jimin berdiri dengan membuka mulutnya, terdiam melihat sepasang kekasih yang terpopuler di sekolahnya bertengkar

Coba cetak tebal dan miringkan kata Bertengkar disini, mereka memang sering bertengkar tapi tidak penah sekalipun membuat si pria hingga berekspresi seperti itu

Ekspresi yang kesal, muak dan benar benar ingin meledak. Seberapa parah masalah yang mereka ributkan hingga laki laki yang terkenal minim perasaan bisa berekspresi seperti itu

Plak

Gadis itu sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapat layangan tangan dari orang yang sangat disukainya dengan sepenuh hati dan lagi di depan semua siswa siswi yang berjalan saat hendak pulang sekolah

" Inikah jawaban mu? " Gadis itu menundukkan kepala nya, suara gadis itu terdengar bergetar

" Baik, Aku mengerti. Jadi, ini mau mu ya Min Yoongi? Lagipula aku juga sudah lelah. Son Wendy juga sudah diambang batasannya, lain kali mari jangan bertemu lagi " Gadis itu mengangkat kepalanya dan menampilkan senyuman lebarnya, meskipun mata gadis itu berkaca kaca sama sekali tidak terlihat ada bekas air mata yang terjatuh di wajah nya

" Berpuluh puluh hari menahan sekuat tenaga bahkan menjadi bahan gunjingan dan dipanggil 'jalang' diam diam karena merayu pria dan tidak mendapatkan tanggapan bahkan sudah terikat dalam ikatan status pun sepertinya aku memang terlalu memaksa Tuhan agar kita bisa bersama " gadis itu melepas kacamata nya, menjatuhkan nya ke tanah dan menginjaknya dengan sepatu hingga pecah

" Begini, dengan begini aku tidak bisa melihat wajah mu. Wajah amarahmu jika dilihat dengan mata normal menyebalkan, apa selama ini kamu juga menatapku diam diam dengan tatapan seperti itu? Pantas saja aku terkenal dengan sebutan jalang meskipun aku punya banyak teman "

" Baik, seperti biasanya. Kali ini, bukan kau tapi aku yang akan mengakhirinya. Ayo kita putus Min Yoongi, Jika suatu saat kita bertemu tanpa sengaja mari saling berpura pura tidak melihat satu dengan yang lainnya. Ah, panas sekali hari ini " Gadis itu, Membuka kancing teratas kemeja sekolah nya dan membuat kulit putih gadis itu terekspos

" Oy, Jimin " Jimin melirik kearah Jeon Jungkook yang juga ikut fokus melihat ke arah pertengkaran yang baru saja terjadi

" Jika Lu bisa ngebuat Laki laki itu ikut dengan rencana, gua akan sukarela ikut "

" Ha? "

" Lu tau kan gua ga suka ngulang kata gua? "

Jeon Jungkook sialan! "

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






























Gulir untuk ke chapter selanjutnya?!
>_<

Jika belum ada, tunggu hingga updatean selanjutnya!!

Salam ❣️

SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang