prolog

277 40 1
                                    

Sudah lama ia tak tidur berhari-hari. Tapi ia tetap menguatkan dirinya. Walau pun ia sedang sakit sekalipun ia akan tetap melakukannya.

Suasana dingin ruangan tidak menganggu dirinya. Kantung mata, rambut berantakan, gaun yang robek dan lusuh yang masih bisa ia pakai. Ia tak peduli rupa dirinya seperti apa.

"Aku hanya ingin balas dendam." Gumamnya. Dari bola matanya tersirat amarah besar yang ia pendam. Sudah bertahun-tahun pula ia menahan dirinya. Ia sudah tak tahan lagi.

Gadis itu tanpa rasa takut merobek kulitnya dengan pisau kecil. Darah merah keluar. Gadis itu tak berekspresi. Wajahnya tidak terlihat kesakitan seperti hal ini sudah biasa.

Gadis itu membuat lingkaran lingkaran unik yang ia baca. Perilaku ini sangatlah dilarang. Yah, dirinya memanggil iblis. Lilin terpasang di kamar ruangannya dan lampu ia matikan. Cahaya bulan yang menyinari kamarnya yang menembus lewat kaca jendela miliknya. Tirai nya sama sekali belum ia tutup.

Saat telah selesai, sama sekali tidak muncul apa-apa. Rasanya kecewa sekali. Gadis itu berteriak frustasi. Rambutnya yang berantakan sampai ia jambak. Gadis itu mundur hingga tertabrak oleh tembok.

"Hah... KENAPA TIDAK TERJADI APA-APA!??" Teriaknya. Dia tak peduli jika ada yang mendengarnya. Karena saat ia meminta tolong bahkan hingga teriak pelayannya sama sekali tidak ada yang membantunya. Mereka justru memibacarakan dirinya didepan dirinya tanpa rasa malu dan menganggap dirinya bagaikan sampah.

Air bening mulai keluar dari gadis itu. Kakinya terasa lemas hingga membuatnya terjatuh. Nafasnya tersenggal-senggal. Tiba-tiba saja nafasnya terasa sesak bagaikan lehernya sedang di cekek.

Hingga suara langkah kaki terdengar. Gadis itu yang masih dengan kepala menunduk. Mata yang tidak ada keinginan hidup itu pula masih menatap lantai.

Hingga saat mendengar tawa singkat, gadis itu mengadahkan matanya. Ia melihat pria bersurai kuning. Terdapat dua tanduk di kepalanya dan ekor bagaikan iblis.

'Tunggu, iblis?'

Gadis itu segera melihat pergelangan tangannya. Terdapat lukisan unik disitu. Saat dipegang rasanya perih.

'Aku berhasil?'

Gadis itu menatap pria iblis itu kembali. Tapi wajahnya terkejut saat iblis tersebut berjarak dekat dengannya. Iblis tersebut sedang berjongkok di hadapannya dengan seringainya.

"Hah... Ternyata perempuan lemah yang memanggilku." Katanya sambil menatap gadis itu remeh. Gadis itu sama sekali tidak melawan perkataannya. Dia sudah terbiasa dipandang remeh.

"Apa maumu?" Tanyanya sambil menopang wajahnya dengan tangan kanannya.

"Balas dendam kepada keluargaku."

.
.
.
.
.
Demon! Atsumu x human! Royale princess! Reader
AU fantasy-kindom
.
.
.
.
.
.
.










___________________
A/n:

Pertama kalinya buat au. Wkwkwkwk moga suka

Gabisa buat prolog jadi pendek huhu


revenge||demon! atsumu x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang