Chapter 14

100 6 4
                                    

14. Rahasia, dan alasannya?

Informasi yang Ken berikan melalui pesan berhasil membawa Vino menuju ke rumah sakit. Dalam perjalanan Vino sudah tidak mempedulikan keselamatan orang-orang yang ada di jalan termasuk dirinya sendiri, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Benar-benar sudah gila, entahlah, dia hanya takut kehilangan sosok Bella. 

Menyelusuri banyaknya lorong yang ada di rumah sakit, mencari ruang ICU yang sebelumnya sudah dia tanyakan kepada seorang perawat.

"Ken," panggil Vino, Ken tersadar dari lamunannya.

"Vino," gumam Ken langsung bangkit, menghampiri Vino yang terlihat sangat takut dan camas. Mereka tidak bisa menyampaikan apa-apa selain memeluk satu sama lain.

Perlahan mereka melepaskan pelukan itu, "Gimana?" tanya Vino mengenai keadaan Bella.

"Dokter tadi bilang ... Bella kehilangan banyak darah akibat luka tembakkan," jawab Ken.

"Apa?!" Vino sampai tidak percaya terlebih saat Ken menyebutkan 'luka tembakkan'

"Akhir-akhir ini apa lo sadar bahwa ada yang memata-matai kita?" tanya Ken

Vino menggelengkan kepalanya.
Ken mengamati Vino yang terlihat frustasi, tapi entah mengapa hal itu hanyalah sebuah gambaran semata.

"Gue agak penasaran sama lo," kata Ken penuh selidik.

"Soal apa?" tanya Vino.

"Kenapa tiba-tiba lo hilang saat berada di hotel waktu itu?" tanya Ken membuat Vino membenarkan posisi duduknya.

"Ada hubungannya kah dengan ini?" Vino bertanya seolah ada yang dia hindari.

Ken menjawab, "Lupakan saja." Duduk dan Bersandar, berusaha mengingat tentang kejadian beberapa minggu yang lalu.

Di dalam kegelapan Bella dan Ken
Masih berusaha mencari keberadaan Vino yang tak meninggalkan jejak sama sekali. Ken membiarkan Bella berjalan lebih dulu untuk memastikan tidak terjadi apa-apa pada Bella. Namun, pandangannya teralihkan dengan keanehan yang dia lihat, ada seseorang yang bersembunyi di balik pohon.

"Ken!" Panggilan Bella terdengar samar. Mungkin gadis itu tengah bingung mencari-cari Ken yang tak lagi terlihat di belakangnya.

"Bella!"  Ken mendengar sangat jelas teriakan itu, itu suara teriakan Vino. Ken bergegas menyusul mereka.

BUK

"WOY! Siapa lo?!"

BUK

Saat Ken mendekati pohon besar itu, seseorang yang bersembunyi di sana berhasil melarikan diri, di dekat pohon itu Ken justru menemukan Vino yang sudah tergeletak lemah di tanah bersama Bella.

"Vino? Bella?"

BUK

Mereka tidak tahu pasti apa yang terjadi selanjutnya setelah kejadian pada malam itu.

****

Arkan berjalan menyelusuri lorong sekolah dengan cepat, langkahnya sangat tergesa-gesa. Tak peduli sudah berapa banyak dia menabrak siswa/siswi lain secara tidak sengaja dan meminta maaf. Sesampainya dia di parkiran mobil, langkahnya mulai stabil, perasaannya lebih tenang ketika melihat Kanaya yang sedang menunggu dirinya.

"Kenapa lo? Kaya abis di kejar gitu?" Kanaya yang menunggu Arkan di depan mobilnya sembari bersandar pun merasa aneh melihat Arkan yang ngos-ngosan. Arkan mengatur nafasnya, menggelengkan kepala sebagai jawaban.

BRIGHT SIDE (On Going)Where stories live. Discover now