t u j u h

19.2K 1.8K 210
                                    

Tok! Tok!

Gracia mulai mengetuk pintu kamar nomor 474, dan tak lama kemudian seseorang membuka pintu.

Seorang lelaki dengan wajah familiar di penglihatan Gracia, lelaki yang tempo hari sudah menabraknya tanpa mengucapkan maaf dan langsung pergi begitu saja.

"Kamu?!" sentak Gracia, matanya melotot kaget.

Wajah dengan ekspresi datar itu perlahan mengulas senyuman. "Kamu menguntit saya? Mengikuti saya sampai ke sini?" tanyanya dengan raut menjengkelkan, bagi Gracia.

"Heh! Enak aja! Aku ke sini nyari Kevin Alandra! Bukan kamu. Kamu ngapain ada di kamar ini? Kamu perampok, ya? Atau kamu udah jahatin Kevin?" sahut Gracia mencak-mencak, dengan segala tuduhannya.

Lelaki itu menaikkan alisnya, bingung. "Saya sudah menepati hotel ini lebih dari dua bulan terakhir," jawabnya, merogoh sebuah kartu dari saku celananya.

"Nama saya Darren William, punya 12 cabang perusahaan di berbagai kota dan 5 cabang lainnya di luar negeri, itu bukan termasuk kekayaan saya yang lainnya. Jadi, kenapa saya harus merampok jika dengan bernafas saja sudah menghasilkan uang," sahut lelaki itu, lebih tepatnya menyombongkan diri.

Menaikkan sudut bibir atasnya, Gracia menatap lelaki itu aneh, seolah ekspresinya mengatakan, "terus ... saya harus perduli?"

"Dasar cowok sombong! Dimana Kevin?"

"Saya tidak mengenal Kevin."

"Mana Kevin?" tanya Gracia begitu kekuh.

"Saya tidak kenal," jawab lelaki bernama Darren itu, dengan nada santai, menyenderkan punggungnya ke tepi pintu.

"Saya bilang mana Kevin?!" jerit Gracia hendak mendorong gemas tubuh lelaki itu, tapi dengan gerakan kilat, lelaki itu dapat mengelak dan mengakibatkan Gracia yang tersungkur ke lantai.

Bukannya langsung menolong, Darren malah tertawa kencang. Menertawakan Gracia yang malang, dengan kesal wanita itu pun langsung menarik tangan Darren yang membuat lelaki itu kehilangan keseimbangan dan terjatuh menimpa tubuh Gracia.

Di waktu bersamaan dua orang lelaki berdiri mematung menatap pemandangan tak biasa di hadapan mereka. Ryan dan Kevin Alandra yang sebenarnya dibuat cengo, dengan mata melotot kaget.

Tak tinggal diam, buru-buru Ryan menarik lelaki yang tengah menimpa tubuh sang istri. Tak terima, Ryan langsung memukuli lelaki itu secara habis-habisan, membuat Gracia langsung bangkit dan berdiri dengan menutup mulutnya yang menganga, tak menyangka jika Ryan akan memukuli Darren seperti itu.

Tak mau kalah, Darren mendorong Ryan, memukuli balik lelaki itu sebagai bentuk perlawanan. Sedangkan Gracia menoleh ke arah lelaki di dekatnya, menaikan satu alis.

"Kamu Kevin Alandra?" tanya Gracia ragu-ragu.

"Iya ... kamu udah salah kamar, aku ada di kamar 475," jawab Kevin, seorang lelaki 23 tahun peliharaan sugar mommy dan memiliki pekerjaan sampingan sebagai pacar bayaran bagi siapa saja yang membutuhkan jasanya.

Lalu tak lama kemudian suara jeritan wanita membuat perkelahian terhenti, Alana datang dengan tiba-tiba dan langsung menolong Ryan, menarik tangan Ryan agar menjauh dari Darren.

Gracia menoleh, berdecih jijik ketika melihat Alana memeluk Ryan sambil menangis. Bibirnya bergetar, mengulas senyuman miris.

"Aku udah transfer uang yang kamu minta, tugas kamu udah selesai. Kamu bisa pergi," bisik Gracia ke telinga Kevin.

"Tapi bukannya aku harus pura-pura jadi pac—"

"Enggak!" sahut Gracia memotong ucapan Kevin, melirik Darren sekejap dengan senyum licik.

Player Of Treason [completed]Where stories live. Discover now