006| Peluncuran Novel Baru

274 69 16
                                    

Seminggu sudah dilalui Maroona dengan bolak-balik ke kantor penerbit dan berdiskusi soal novel miliknya yang akan diluncurkan untuk hari ini. Selama itu juga dia menyisihkan waktunya untuk merevisi cerita selama kurang dari 3 hari. Dengan kekuatan dan segenap rasa cintanya terhadap menulis, ia rela begadang untuk menuntaskan dan menyelesaikan draf cerita. Hari yang ditunggu datang, Maroona Andini, seorang penulis novel profesional akan segera meluncurkan novel barunya untuk ke sekian kalinya.

“Lo makan dulu, masih ada lima belas menit sebelum launching,” ucap Prisma, sahabat Maroona yang sudah di sampingnya. Maroona menggeleng dan merapikan kertas-kertas di depannya.

“Nanti aja, Pris. Lagian launching juga nggak lama-lama banget, satu jam juga kelar kalo nggak pada banyak tanya.”

Seperti keinginannya yang lalu, Prisma menemani Maroona untuk launching novelnya yang baru ini. Prisma menyerah, Maroona memang orang yang keras kepala, kalau sudah fokus dengan sesuatu akan sulit untuk mengalihkan fokusnya ke yang lain.

“Gila. Nggak mungkin banget cuma sejam, minimal dua jam kali, Una! Lo makan dulu, ya?” bujuk Prisma lagi, yang ini sedikit memaksa. Apa pun itu Maroona tetap menggeleng dan kembali memeriksa satu novel cetak di tangannya. “Ya udah. Gue ke bangku aja deh, mantau lo dari jauh. Good luck launching-nya, sayang!”

Maroona tersenyum tipis dan melihat kepergian Prisma yang sudah berjalan menuju satu bangku tempat wartawan dan penggemar setia novelnya nanti. Saat ini, Maroona sedang berada di salah satu toko buku ternama dan akan menyelenggarakan peluncuran novel barunya.

Lima belas menit kemudian, launching dimulai. Satu per satu pihak pers: jurnalis dan wartawan datang, mengambil tempat masing-masing di bangkunya. Beberapa orang yang sudah mengenal Maroona juga ikut dalam launching novel barunya ini turut senang karena buku ini sudah lama mereka gadang-gadang dan ekspektasinya melambung tinggi soal karya yang satu ini.

Bukan apa-apa, novel Maroona yang ini sudah dibaca berkali-kali di salah satu aplikasi baca buku ternama dan memperoleh jumlah pembaca yang tembus lebih dari 15 juta. Selain itu, isi dari ceritanya sendiri mampu menggiring pembaca penasaran di setiap bagiannya.

“Baik, langsung aja nih kita mulai, ya, untuk sesi pertanyaan akan kita ambil beberapa aja dari pembaca, takut waktunya nggak cukup,” ucap sang moderator dengan nada santainya. Launching kali ini tidak dengan suasana yang terlalu formal karena novel ini juga santai, jadi pembawaannya juga santai.

Satu jam berlalu, semakin ramai saja yang menduduki bangku dan dari kejauhan Prisma berteriak tanpa suara seperti, “semangat Una!” dan Maroona mengangguk pelan. Sebenarnya ia lelah dan sedikit lemas karena belum makan, tapi melihat antusias orang-orang di sini membuat semangatnya membara lagi, ia tampilkan senyum terbaiknya untuk para pembaca setianya.

Mata Maroona mengerjap berkali-kali dan berbisik pelan ke moderator. “Bisa dicepetin nggak, gue udah capek banget, nih!”

Viana, moderator itu mengangguk paham dan segera mengatur siasat agar sesi tanya jawab ini cepat selesai. Masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan tentang novel Maroona, mulai dari ide dan konsep hingga alur yang digunakan dalam cerita.

Kalau boleh jujur, Maroona ingin menyudahi launching ini dengan segera karena 3 hari sebelum hari ini, ia begadang dan sering melewatkan makan hanya untuk kehidupan novelnya yang ini. Sudah banyak yang meminta Maroona untuk menandatangani novel-novelnya dan ia dengan baik hati melakukannya.

Akhirnya, dua jam dilalui tim ini dengan sukses, acara beres. Maroona mendudukkan kembali dirinya pada bangku yang ia tempati. Badannya ingin remuk seketika karena kelamaan berdiri dan bercerocos tentang novel yang baru saja ia lahirkan hari ini.

CdM 2: Ketik Ketuk Hati || UN1TY [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang