weekend (2)

200 42 19
                                    

Kenangan pahit yang bersarang di otakku bagaikan sarang tawon.
menyengat ketika dipaksa untuk meruntuhkan.
sakit? tentu!

-Salma-





Matahari siang perlahn lahan mulai menaik, cahayanya mengganggu penglihatan salma, kulitnya terasa terbakar hebat kala cahayanya bersentuhan langsung dengan kulitnya.

Salma menundukan kepalnya merasa pusing akibat sorot matahari yang terlalu panas, sudah beberapa jam salma mengelilingi taman dengan kaki jenjangnya.

keringatnya mulai bercucuran membasuh leher indah salma.
salma pun mengibas ngibaskan wajahnya dengan tangan, tangan satunya lagi ia gunakan untuk menutupi wajahnya dari sinar mentari.

Sunghoon yang merasa peka karena gadisnya kepanasanpun akhirnya menghadap  salma berusaha menutupi matahari dari nya. Salma yang menyadari pergerakan sunghoon pun mendongak menatap sunghoon.

pria itu terlihat lebih tampan saat di bawah sinar mentari, salma mengakuinya tak ingin melepas pandang dari sang ke kasih.

Jay? tentu saja pria itu kesal dengan adegan tak romantisnya yang berusaha sunghoon tunjukan pada gebetannya.

Tak mau tinggal diam, jay pun akhirnya melepaskan topinya yang sedari tadi ia pakai lalu memakaiannya ke kepala salma.

"pake, biar lo gak panas " ucapnya.

"makasih jay" balas salma tersenyum.

Jay pun merasa bangga akhirnya salma memihaknya, sunghoon berdecak kesal ke arah jay.

"ck modus " ucap sunghoon pelan hanya gerakan bibirnya saja, namun tentu saja masih bisa di lihat oleh jay.
jay menjulurkan lidahnya ke arah sunghoon merasa paling puas saat ini.

Sunghoon merangkul pundak salma romantis " hmm sal abis ini mau kemana " tanya sunghoon basa basi.

Salma sebenarnya sangat lelah ingin rasanya pergi pulang lalu tidur, tapi tidak enak dengan sunghoon yang rela datang jauh jauh ke sini cuman untuk menemaninya seharian.

"terserah kamu aja " balas salma tersenyum.

Jay panas ketika salma melemparkan senyumnya ke arah sunghoon bukan ke arahnya ia pun menepis tangan sunghoon dari pundak salma dan di gantikan oleh tangannya.

"hmm gimana kalo, ke time zone aja " ajak jay.

"gak mending ke pantai aja"balas sunghoon dan penepis tangan jay dari pundak salma.

Jay tak suka ketika tangannya di singkarkan ia lalu menepis tangan sunghoon dari pundak salma, belum sempat jay mendaratkan tangannya di pundak salma, tangan kekar sunghoon justru malah menahannya.

"gak ke time zone aja "
"pantai"
"time zone"
"pantai"

berdebatan sengit itu membuat kepala salma pusing, salma menutup kedua telinganya yang sakit akibat teriakan mereka yang makin meninggi karena tidak ada yang mau ngalah.

"aduhh kalian berdua bisa diem gak sih" teriak salma.

Jay dan sunghoon pun menatap ke arah salma, lalu mata mereka beradu tatap kembali dengan tangan yang masih melingkar di tangan salma, bukannya mereka gay tapi lihat saja kedua jempol mereka saling mengalahkan seperti sedang perang.

"lo sih" ucap jay menekan ibu jari sunghoon di tangannya.

"lo juga " balas sunghoon dan berhasil mengalahkan jay dengan menindih ibu jarinya dengan ibu jari milik sunghoon.

"lo yang salah"

"salah lo"

"jelas jelas lo du.."

The Adventus Of HopeWhere stories live. Discover now