Unforgiven Hero : Bab 2

2.2K 312 60
                                    

Dia memang tampan. Sangat. Sayang terlalu tampan. bukan tipeku.

Yeonjun langsung memutuskan pada tatapan pertama mereka. Pria berdarah Jerman-Korea dengan kulit emas tembaga dan rambut lurus yang hitam legam serta mata yang dalam tampak terlalu berbahaya untuk dijadikan tipenya.

Sementara itu bos barunya itu hanya menatapnya dengan tatapan menilai-nilai, menimbang-nimbang.

Sehingga hening cukup lama dan Yeonjun tak juga dipersilahkan duduk.

"Duduklah." Mr. Nathan tampak tersenyum kecil, seperti puas karena telah memutuskan sesuatu,

"Kau tahu siapa saya?"

Pertanyaan apa itu? batin Yeonjun tanpa sadar mengernyit, Tentu saja dia tahu.

Mr. Nathan tersenyum lagi, seperti menyadari retorika dalam pertanyaannya,

"Ah, maaf saya sedikit gugup."

Sekali lagi Yeonjun mengernyit, gugup?

Karena bertemu dengannya? Tidak mungkin. Pasti bosnya ini sedang gugup karena sesuatu yang lain.

"Kita belum berkenalan." Lelaki itu lalu mengulurkan jemarinya yang ramping ke arah Yeonjun dan mau tak mau Yeonjun menyambut uluran tangan itu,

"Kita langsung bersikap informal saja ya, mengingat saya dan kamu akan sering sekali berhubungan, apalagi saat Lia memulai periode cuti hamilnya, kamu bisa panggil saya dengan sebutan Mr. Nathan saja." gumam lelaki itu setelah melepaskan genggaman tangannya yang kuat.

'Saja'.

Yeonjun kadang-kadang merasa geli dengan ketajamannya menganalisa setiap kata perkata, tetapi itu memang tidak bisa ditahannya. Kenapa Mr. Nathan menggunakan kata'saja' di akhir kalimatnya? seolah-olah dia memiliki nama lain, bukankah namanya memang Nathan?

Lelaki itu berdehem, "Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa kamu dipanggil masuk ke perusahaan ini, saya mempunyai referensi dari universitasmu bahwa kamu adalah lulusan terbaik disana, dan saya sangat senang memberikan pengalaman dan ruang untuk lulusan lulusan baru sepertimu agar bisa mengeksploitasi kecerdasan dan kemampuan kalian, saya senang mempekerjakan lulusan-lulusan baru,"

Mr. Nathan tampak tersenyum dan Yeonjun sedikit bergetar ketika menyadari, bahwa jika tersenyum lelaki itu tampak luar biasa tampan, "Karena lulusan baru biasanya lebih mudah diajari cara-cara modern, mereka mudah menyerap ilmu dan yang pasti mereka sangat bersemangat."

Mr. Nathan berhenti sejenak untuk melihat apakah Yeonjun mendengarkan kata-katanya, lalu melanjutkan, "Itu juga yang saya harapkan dari kamu, kemampuan untuk menyerap ilmu baru dengan cepat dan semangat yang luar biasa tinggi, bisa?"

"Bisa," Yeonjun menjawab dengan cepat, mantap. Dia yakin bisa, dia sangat bersemangat untuk mempelajari hal-hal baru di sini, dunia kerja adalah hal baru baginya dan dia yakin dia memiliki kemampuan untuk belajar secara cepat.

"Bagus," Mr. Nathan mengangguk puas, "Melihat dari bagusnya angka akademismu, saya yakin kamu juga akan bagus pada prakteknya, kalau begitu, selamat datang di perusahaan ini tuan Yeonjun, semoga kerjasama kita baik sampai kedepannya", lelaki itu mengulurkan tangannya lagi, dan tersenyum sangat manis, "Saya sangat mengharapkanmu Yeonjun."

Yeonjun menerima uluran tangan itu dengan formal, "Baik, saya akan berusaha sebaik mungkin," kemudian dia berdiri dan berpamitan kembali keruangannya.

"Oh. Yeonjun?"

Yeonjun yang sudah di depan pintu dan bersiap membukanya menoleh ke arah Mr. Nathan yang masih duduk tegak di kursinya,

"Saya mendengar kau menggunakan transportasi umum kemari?"

[✓] Unforgiven Hero ❬ Soobjun Remake ❭Where stories live. Discover now