Unforgiven Hero : Bab 11

1.4K 171 30
                                    

"Tamu untuk anda Mr. Nathan." Ibu Grace masih memanggilnya dengan nama Mr. Nathan. Tidak masalah untuknya, Soobin tersenyum, ternyata namanya bukan masalah buat Yeonjun.

"Aku dengar kau pulang dari bulan madumu, jadi aku mengajak Sunghoon kemari." Taehyun melangkah masuk, seperti biasanya tanpa permisi langsung duduk di sofa besar di ruangan itu. Seorang laki-laki berbadan ramping, berpakaian serba hitam mengikuti masuk, pandangannya mengawasi seluruh ruangan dengan tajam, sampai kemudian bertatapan dengan Soobin.

Park Sunghoon. Soobin membatin. Ini adalah pertemuan kedua mereka setelah pertemuan singkat di sebuah pesta waktu itu. Soobin memilih datang sendirian ke pesta Sunghoon waktu itu dan membuat Taehyun sibuk mencemoohnya. Taehyun sempat mengenalkannya dengan Sunghoon, tetapi mereka tidak bisa berbicara lebih, karena Soobin buru-buru pergi untuk urusan lain.

"Sunghoon juga baru pulang dari bulan madunya." Taehyun bergumam ketika Soobin dan Sunghoon hanya berpandangan dengan kaku, saling mengawasi.

"Bulan madu? Bukankah kau sudah menikah lama, Sunghoon?"

Dan sepengetahuan Soobin, Sunghoon sudah memperoleh satu putera dari isterinya. Dia melangkah mendekati sofa dan duduk di sana, mempersilahkan Sunghoon untuk duduk.

"Bulan madu kedua." Sunghoon menyahut dengan suaranya yang dalam. Entah kenapa kata 'bulan madu' itu membuat ekspresi dingin dan kejam di wajahnya melembut. Mungkin benar kata Taehyun, lelaki ini benar-benar mencintai isterinya. Kalau begitu, lelaki ini tidak sejahat yang dikatakan orang. Seorang lelaki yang bisa mencintai pasangannya sepenuh hati, adalah lelaki yang baik, jauh di dalam hatinya. Soobin merasa prasangka buruknya terhadap Sunghoon memudar.

"Bagaimana bulan madumu?" Taehyun bergumam lagi, menatap Soobin sambil tersenyum, "Semua berjalan sesuai rencana?"

"Sesuai rencana." Senyum Soobin melebar, lupa kalau di depannya ada Park Sunghoon, sosok yang tidak dikenalnya seakrab Taehyun, "Dia mengatakan mencintaiku."

Taehyun terkekeh, "Dasar bajingan yang beruntung." Diliriknya Sunghoon, "Soobin lebih beruntung dari kita, dia bisa dengan cepat mendapatkan cinta isterinya. Sementara kita harus jungkir balik mencoba segala cara."

Sunghoon ikut tersenyum mendengar kata-kata Taehyun itu. Dan suasana kaku di antara mereka menjadi cair. Mereka lalu membicarakan masalah pekerjaan dan proyek kerjasama mereka, dan pembicaraan mengalir lancar seolah mereka sudah sering berkumpul dan bercakap-cakap dengan akrab sebelumnya.

"Aku harus pulang." Sunghoon melirik jam tangannya, "Aku sudah berjanji mengantarkan isteriku ke dokter."

"Isterimu sakit?" Taehyun yang sedari tadi sibuk membaca berkas catatan pengajuan proyek yang mereka bahas mengangkat kepalanya, Sunghoon menggelengkan kepalanya, senyumnya melebar, tak tertahankan.

"Bukan. Dia mual dan muntah di pagi hari. Sepertinya kami membawa oleh-oleh hasil bulan madu kedua kami."

"Wah. Kau mengejarku rupanya." Mata Taehyun melembut ketika mengingat kedua malaikat kecilnya dan ibu mereka yang sangat dicintainya, "Sampaikan salamku untuk isterimu. Aku akan mempelajari berkas ini dulu, nanti aku diskusikan hasilnya denganmu."

"Oke." Sunghoon beranjak berdiri, dan Soobin mengikutinya. Lelaki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya kepada Soobin yang segera disambut Soobin, mereka bersalaman, "Semoga kerjasama kita baik ke depannya."

Setelah itu Sunghoon berpamitan dan pergi meninggalkan ruangan.

"Dia baik kan. Tidak sekejam yang dikatakan orang. Apakah kau masih tidak menyukainya?" Taehyun bergumam, matanya tidak lepas dari berkas-berkas di tangannya.

[✓] Unforgiven Hero ❬ Soobjun Remake ❭Where stories live. Discover now