Unforgiven Hero : Bab 3

1.9K 258 63
                                    

Seperti seorang pengintai yang mengawasi dari jauh..

Soobin membatin, setengah benci kepada dirinya sendiri yang berlaku seperti pengintai, mengawasi Yeonjun dan Hyunjin. Mereka berdua sedang berkencan, tentu saja. Dan Soobin di sini, mengawasi mereka.

Jalanan ini memang dikondisikan bagi pejalan kaki yang ingin menikmati berjalan-jalansambil berbelanja. Café-café yang cozy bertebaran dengan nuansa ala barat, berpayung eksotis di pinggir-pinggir jalan, menawarkan suasana makan yang berbeda. 

Ada juga penjual bunga di sana, dan beberapa penjual cenderamata lainnya. Soobin terus mengawasi ketika Hyunjin mengajak Yeonjun berhenti di depan penjual bunga, lalu memberikannya setangkai mawar putih. Perbuatan sederhana yang membuat pipi lelaki manis itu merona merah.

Dada Soobin terasa panas. Kurang ajar Hyunjin. Lelaki itu merusak semua rencananya dengan mendekati Yeonjun. Soobin semakin mantap untuk menyingkirkan lelaki itu, dengan langkah yang cukup elegan tentu saja.

Suara tawa pelan membuat Soobin mengalihkan perhatian dari pesangan yang berbahagia itu. Soobin menoleh ke arah Jeongin yang duduk di dalam mobil disebelahnya,

"Kenapa kau tertawa?"

Bibir Jeongin yang berwarna merah mencebik, "Karena tatapanmu itu, kau seolah-olah ingin membunuh laki-laki itu."

"Memang."

Jeongin mengkerutkan alisnya, "Jadi dia yang harus kuincar? Dia tampak jatuh cinta kepada lelakimu itu, kau yakin dia bisa tergoda olehku?"

"Semua laki-laki normal akan tergoda olehmu kalau kau memutuskan merayu, Jeongin. Karena itu aku meminta tolong kepadamu." Gumam Soobin tenang.

Jeongin tertawa lagi, "Kau tidak tergoda olehku, apakah ada sebab khusus atau memang kau bukan lelaki normal?"

"Ada sebab khusus." Soobin langsung menutup diri, "Kau sudah setuju untuk membantuku dan tidak bertanya-tanya."

"Oke, aku tidak akan mengganggumu dengan pertanyaan-pertanyaanku."

Jeongin tersenyum menggoda, "Apakah sebab khususmu itu itu adalah lelaki manis itu?"

"Jeongin." Nada suara Soobin penuh peringatan.

Membuat Jeongin mengangkat bahunya dan menyerah, tidak bertanya lagi. Lelaki ini memang tidak bisa diajak bercanda, batinnya dalam hati.

"Jadi kapan aku harus melaksanakan rencanamu itu?"

"Akhir pekan ini, aku akan mengadakan pesta akhir tahun, mengundang beberapa kenalan dan karyawanku di rumahku. Kau dekati Hyunjin saat itu."

"Oke, Soobin. As You Wish."

*

*

*

"Pesta tahunan yang diadakan oleh Mr. Nathan selalu meriah." Lia tersenyum sambil duduk di depan meja Yeonjun.

Dia sudah tampak kepayahan membawa perutnya yang semakin membesar, cuti hamilnya tinggal beberapa hari lagi, tetapi dia tampak bersemangat, "Makanannya benar-benar kelas tinggi, Mr. Nathan benar-benar tidak pelit kepada kami, para karyawannya. Kau tidak boleh melewatkannya."

Yeonjun tertawa dan memainkan pena di tangannya, "Apakah semua karyawan diundang?"

"Tentu saja. Dan sebagian besar tidak akan melewatkannya. Pesta akhir tahun di rumah Mr. Nathan merupakan salah satu hal yang ditunggu-tunggu, kau akan datang kan Yeonjun?"

Hyunjin sudah mengajaknya untuk datang bersama. Yeonjun membatin dalam hati, tiba-tiba merasa hatinya hangat.

Dia belum lama kenal dengan Hyunjin, tetapi entah kenapa semua terasa pas. Mereka bisa mengobrol berjam-jam tanpa merasa bosan.

[✓] Unforgiven Hero ❬ Soobjun Remake ❭Where stories live. Discover now