7 | Don't Expect Too Much

7.9K 841 123
                                    

Jeno baru saja hendak menuju kafe milik Renjun saat ia tidak sengaja bertemu dengan mantan pacarnya di tengah perjalanan. Kim Taewoo, mantan pacarnya saat SMA dulu. Seorang alpha yang pernah mengisi hatinya beberapa tahun yang lalu. Itu semua hanyalah masa lalu dan Jeno sudah melupakan pria itu sepenuhnya. Namun entah kenapa sepertinya Taewoo masih berusaha untuk mendekatinya lagi.

"Jeno, mau makan siang bersama?"

"Tidak bisa, aku ada janji dengan Renjun. Permisi." Baru saja Jeno berjalan beberapa langkah namun Taewoo kembali menghentikannya. Pria itu kembali memohon pada Jeno untuk menerima ajakannya.

"Oh ayolah. Apa kamu tidak ingat bagaimana kamu memujaku dulu? Hanya makan siang saja, siapa tahu kamu memberiku kesempatan kedua?" Jeno memberontak berusaha melepaskan cengkeraman Taewoo. Namun pria itu masih bersikeras menahannya. Sampai sebuah pukulan menghantam wajah Taewoo hingga membuat Jeno terkejut.

"Menyingkir dari omegaku bangsat!"

Jeno terperanjat melihat kemunculan Jaemin yang tiba-tiba. Ditambah dengan Jaemin yang kin tengah memukuli Taewoo bertubi-tubi. Jeno jelas panik, ia berusaha memisahkan mereka berdua.

"Jaemin hentikan! Kamu bisa membunuhnya!" Namun Jaemin tidak mendengarkan Jeno. Dia sudah kadung tersulut emosi. Aura alpha dominannya mendominasi membuat Jeno mendadak merasa sesak dan perlahan mundur. Sampai akhirnya seseorang datang dan memisahkan mereka berdua.

"JAEMIN STOP!"

Mark sedang menyesap kopinya saat melihat Jaemin tengah memukuli seseorang di pinggir jalan. Dengan cepat ia berlari dan memisahkan Jaemin dari alpha asing itu. Jaemin masih bersungut-sungut sementara Taewoo meringis kemudian berdiri. Dia hendak balik menyerang Jaemin namun terhenti saat merasakan aura dominan dari Mark dan Jaemin. Ia hanya bisa mengumpat karena dia hanyalah alpha biasa.

"Jaemin, bisakah kamu berhenti membuat masalah!?" tegur Mark pada sang adik.

"Tapi dia menyentuh omega milikku!"

"Ya, dan sekarang liat apa kelakuanmu? Dia ketakutan bodoh!"

Jaemin melirik ke arah yang ditunjuk oleh Mark. Di pinggir toko Jeno sudah duduk bersimpuh dengan tubuh bergetar ketakutan. Feromon alpha disekitarnya terlalu kuat hingga membuatnya merasa tidak berdaya. Jaemin yang menyadari hal itu dengan cepat menghampiri Jeno dan merengkuh tubuhnya.

"Maaf," ujarnya sembari melepaskan feromon lembutnya untuk menenangkan Jeno. Tangan Jeno yang mencengkram erat punggung Jaemin perlahan mengendur. Hal itu membuat Jaemin merasa lega karena Jeno perlahan mulai merasa rileks.

Saat Jeno sudah Jauh lebih tenang, Jaemin segera membopong Jeno dan hendak pergi meninggalkan tempat itu.

"Jika aku melihatmu mendekatinya lagi, maka pistolku yang akan bertindak."

Jaemin berujar kemudian berlalu menuju mobilnya. Renjun dan Hyuck yang melihat semua yang terjadi hanya bisa melongo. Keduanya saling bertemu tatap. Mereka berdua punya pikiran yang sama. Bahwa ada sesuatu yang aneh dari hubungan Jaemin dan juga Jeno.




Jeno hanya diam sembari sesekali melirik Jaemin dari balik kemudi. Setelah kejadian tadi aura Jaemin benar-benar terasa begitu kuat. Emosi yang menghampirinya membuat feromon dominannya menjadi begitu menyerbak. Alpha dominan memiliki feromon yang kuat dan berbeda dari alpha biasa. Begitu tersulut emosi, feromon dominan akan langsung menguasai tubuh alpha dan membuatnya menjadi lebih kuat dan bisa menghancurkan apapun yang dia anggap sebagai sumber emosinya. Hal itu yang kini Jeno rasakan dari Jaemin. Meski pria itu sudah menenangkannya, namun ia masih bisa merasakan emosi dari raut wajah Jaemin.

Jika Jeno tidak salah, ini adalah jalan pulang menuju apartemen. Dia tidak banyak bertanya karena jujur dia masih merasa syok dengan apa yang terjadi sebelumnya. Niatnya untuk mengunjungi kafe milik Renjun hancur sudah. Tapi di satu sisi dia juga merasa berterima kasih pada Jaemin karena sudah menghajar Taewoo. Setidaknya pria itu akan menjauh darinya setelah kejadian ini.

Royal ServantOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz