Chapter 16 - Menyesal

1K 108 31
                                    

"Gue mohon hentikan," ucapnya penuh dengan permohonan dan isakan dari tangisannya ketika Raymond sudah membuka semua kancing bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mohon hentikan," ucapnya penuh dengan permohonan dan isakan dari tangisannya ketika Raymond sudah membuka semua kancing bajunya. Tidak menghentikan perlakuannya, lelaki itu ibarat telah dikendalikan oleh setan yang terus menerus berusaha memenuhi nafsunya.

"Gue mohon," ucapnya kembali dengan suara yang bergetar. Air mata yang sudah mengalir sejak tadi membanjiri kedua pipinya.

Raymond seketika menghentikan aksinya, menempelkan kepalanya pada bahu gadis tersebut, genggamannya yang kuat kini mulai ia kendurkan.

Gadis itu merasa ucapannya didengarkan, ia langsung menarik kembali tangannya, mendorong tubuh Raymond ke samping dan membebaskan diri dari lelaki itu.

Tanpa sepata kata Bella langsung berlari keluar dari gedung tersebut, sedangkan Raymond yang masih terbaring dengan setengah sadar hanya mendengar tangisan gadis itu yang akhirnya menghilang.

***

Tanpa basa-basi, sesampai ditujuan Leo memakirkan mobilnya sembarangan dan langsung berlari menuju kamar 504. Melihat pintu kamar yang tidak tertutup rapat membuatnya langsung menerobos masuk. Namun yang dilihat hanyalah Raymond yang terbaring di atas sofa.

Dengan gegabah Leo meninju wajah lelaki itu. Menguncang lelaki itu untuk menyadarkannya. Meskipun matanya terbuka sayu, ia hanya bisa pasrah dengan perlakuan Leo padanya. Mengingat kembali apa yang sudah ia lakukan pada gadis itu membuatnya merasa seperti bajingan.

"Di mana Bella!" teriak Leo.

"Di mana Bella!" teriaknya lagi ketika Raymond tidak memberi jawaban.

Leo langsung mencari keberadaan gadis itu di seluruh ruangan, ketika ia kembali ke hadapan Raymond yang masih terbaring, lelaki itu melihat sebuah map hitam yang tak asing baginya. Leo mengutip map itu dan membukanya, map itu miliknya. Ia semakin yakin, Bella ada di sini.

Menjelajahi daerah sekitar Raymond terbaring, Leo menemukan sebuah jepit rambut milik Bella. Ia yakin itu milik Bella, Leo pernah melihatnya dipertemuan pertama mereka.

"Di mana Bella!" teriaknya lagi dan membanting vas bunga yang ada di atas meja.

"AAA!" teriak Leo kuat dan penuh emosi. Kemudian ia meninggalkan Raymond sendirian. Bebicara dengan lelaki itu hanya menghabiskan waktu dan tenaganya saja.

Leo menghentikan langkahnya ketika melihat sebuah payung biru yang terletak di depan hotel tersebut. Payung itu miliknya, tertulis nama perusahaannya di payung tersebut.

"Bella!" teriak Leo.

Dengan cepat ia berlari ke mobil dan mencari gadis itu di tengah hujan yang deras.

***

Dengan sempoyongan, kakinya yang terasa lemas Bella melarikan diri dari kamar tersebut. Berlari meninggalkan gedung itu.

After 30 Day [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang