#8

484 87 76
                                    

Halo!
.
.
.
.


"Dam maksud kamu apaan?." Tanya Mashiho mencoba mencerna apa yang Yedam katakan.

"Kak, kakak mau gak jadi pacar Yedam? Soalnya Yedam gak mau liat kakak harus diperlakukan kayak gini terus." Ucap Yedam menjelaskan. Mashiho menganga tak percaya.

"G-gimana ya... Nanti siapa yang jadi dominan, kamu kan uke?." Tanya Mashiho mencoba menolak.

"Biar Yedam aja kak. Soalnya Yedam keliatan dominan-able kan?." Tanya Yedam pede.

"Biar aku pikirkan dulu ya." Ucap Yedam dan di-angguki oleh Mashiho.

Oh sial, mengapa sekarang Yedam yang ingin berpacaran dengan Mashiho. Apakah mereka pikir Mashiho ini sebuah mainan? Yang bisa diperebutkan semudah itu?.

-🍂-

"Kak, Yedam ikut ke perpustakaan ya." Ucap Yedam pada Mashiho yang kini sibuk mengikat tali sepatunya.

Ya, Mashiho ingin ke perpustakaan untuk menikmati kesunyian di dalam perpustakaan itu. Awalnya Mashiho hanya ingin ke sana sendirian, namun entah darimana Yedam tiba-tiba muncul dan ingin pergi ke perpustakaan bersama dengannya.

"Ya udah, yuk kalo kamu mau ikut." Ucap Mashiho lalu ia pun mulai beranjak menuju perpustakaan sekolah.

Saat asyik melihat kelas-kelas lain Mashiho terkejut melihat tangannya digandeng oleh Yedam.

"Loh tumben mau gandengan, biasanya kita jaga jarak satu meter." Ucap Mashiho, Yedam hanya menyengir menanggapi hal itu.

"Nggak papa kak, biar keliatan aja gitu best friend nya hehehe." Ucap Yedam dan di-angguki oleh Mashiho. Mereka pun berjalan bergandengan hingga ke perpustakaan.

Di sini, Yedam yang lebih tinggi dari Mashiho, membuat kesan dominan Yedam lebih terlihat dibanding Mashiho yang lebih tua darinya.

Namun, tak disangka ada orang yang menatap tajam mereka berdua tanpa sepengetahuan Mashiho dan Yedam.

"Dasar jalang, taunya rebut pacar orang aja. Awas lu." Ucap orang itu bermonolog, ia mematahkan penggaris yang ada ditangannya dan melemparnya ke-sembarang arah.

-🍂-

"Gimana kak, mau baca buku yang mana hm?." Tanya Yedam sambil merangkul Mashiho. Kini mereka telah berada di perpustakaan sekolah. Sepi, sebenarnya ini yang Mashiho inginkan, dimana ia bisa menenangkan dirinya dan melepaskan semua rasa sedihnya.

"Aku mau baca buku Ratu Laut Selatan. Soalnya kalo dilihat-lihat kisahnya mirip sama keadaan ku sekarang hehehe." Ucap Mashiho sedikit meratapi nasibnya. Ia kemudian mengambil buku kisah Ratu Laut Selatan yang berada di rak atas.

"Gak nyampe, ishh pendek banget aku." Kata Mashiho menggerutu, Yedam hanya tertawa gemas melihat Mashiho lalu mengambilkan buku yang Mashiho ingin baca tadi.

"Makasih ya dam." Ucap Mashiho lalu pergi menuju tempat yang nyaman untuk dia membacanya. Sedangkan Yedam mengikuti langkah Mashiho saja.

"Wih, keren bisa bikin Tsunami. Aku juga mau deh, bisa bikin kak Junkyu jadi baik terus sayang sama aku." Ucap Mashiho berandai-andai.

"Pengen deh kak Junkyu selalu ada di samping aku. Aku rasa cita-cita aku yang awalnya pengen jadi pilot, aku ganti jadi pengen bisa mendapatkan pelukan dari kak Junkyu." Lanjut Mashiho, tak menyangka air mata Mashiho turun dan sedikit membasahi pipinya.

𝗜 𝗛𝗼𝗽𝗲 ▋𝗠𝗮𝘀𝗵𝗶𝗸𝘆𝘂 ▋[𝗘𝗡𝗗]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang